20

2.3K 211 20
                                    

   Malam berganti menjadi pagi hari, sinar mentari sepertinya tak datang untuk pagi ini. Hawa terasa dingin dan cuaca terlihat tak mendukung untuk siapupun beraktivitas di luar rumah. Sepertinya dunia sedang menyambut kedua insan yang masih terlelap di sebuah kamar apartemen mewah di bilangan Itaewon itu. Min Seul Ha atau lebih tepatnya Kim Seul Ha kini telah kembali ke singgah sana dimana seharusnya ia berpulang. Sesuai rencana yang telah Park Jimin dan suaminya buat. Wanita berusia 28 tahun itu kembali kerumahnya untuk menjalani tugas sebagai istri sesungguhnya. Memang pada awalnya ia tak setuju, wanita itu tetap mendeklar dirinya hanya mencintai Jeon Jungkook, lalu untuk apa ia mengikuti rencana yang terkesan mengkhianati sang kekasih secara tak langsung?

Tapi bila di pikir kembali, tak masalah jika ia mengikuti rencana mereka. Min Seul Ha hanya ingin membuktikan bahwa ia memang hanya mencintai Jeon Jungkook meskipun dirinya telah menjadi istri sepenuhnya bagi Kim Taehyung selama satu bulan penuh.

Maka dari itu, Seulha memutuskan untuk menerima semua ini dan membiarkan sang kekasih pergi tanpa mengetahui apa yang sebenarnya tengah terjadi. Tak dapat di pungkiri bahwa nantinya ia akan merasa kesepian saat Jungkook pergi jauh dari sisinya, di kota ini ia hanya memiliki Jungkook sebagai sandaran dan kini Taehyung adalah opsi alternatif dirinya untuk bertahan di kota besar terlebih ia tak lagi bekerja. Terdengar jahat, bukan?

Lebih jahat Taehyung yang telah mencampakkannya lalu kini datang merusak kebahagiaannya, pikir Seulha.

Kembali pada kedua insan yang masih setia bergelung di bawah selimut tebal berwarna putih milik mereka. Pria bermarga Kim yang memiliki peran pemimpin dalam rumah tangga kini terbangun dari tidur nyenyaknya. Matanya mengerjap lalu melirik ke arah jendela besar yang tertutupi oleh tirai tipis berwarna abu. Menyadari bahwa cuaca dalam kondisi yang tak baik pria itu tersenyum lalu memeluk tubuh sang istri dengan erat. Pagi pertama dimana ia merasakan sosok istri yang telah menerimanya —walau tidak sepenuhnya. Taehyung mengecup-kecup surai sang istri yang semakin memanjang, merasa begitu bahagia sampai ia terkekeh kecil oleh tingkah lakunya. Pria itu mengeratkan pelukannya seraya mengusap punggung sang istri.

"Kau mau membunuhku, Tae?"Suara serak yang terlintas di telinganya membuat Taehyung menunduk guna mengintip wajah cantik sang istri yang masih terpejam.

"Mian, aku terlalu bahagia..."Katanya seraya mengendurkan dekapannya.

"Jam berapa?"Tanya Seulha mencoba untuk mengabaikan ucapan suaminya.

"Delapan pagi,"Jawab Taehyung.

"Mau ku buatkan sarapan?"Lanjut pria itu. Sang istri mengadahkan kepalanya lalu memeluk Taehyung pada lingkar pinggul kekarnya itu.

"Bagiamana jika aku saja?Kau selalu mengurus dirimu sendiri selama ini..."Usul sang istri, kontan pria bermarga Kim itu tersenyum bahagia mendengar penuturan wanita yang kini memeluknya.

"Tae, satu bulan ini aku akan menjalankan peranku dengan baik, tapi dengan satu syarat..."

Pria Kim itu menunggu lanjutan dari perkataan sang istri,"Biarkan aku berhubungan dengan Jungkook, aku tidak mau ia curiga denganmu ataupun denganku."Tutur wanita itu.

Taehyung melipat bibirnya sebentar lalu tersenyum paksa."Eumm..."

Seulha tersenyum manis, sebetulnya ia tak mau membuat Taehyung seperti ini. Tapi bagaimana lagi?Ia tak mau Jungkook mengetahui apa yang terjadi dan pria itu marah besar padanya dan juga Taehyung.

Seulha mengangkat tubuh atasnya lalu menundukkan sekilas tengkuknya memberikan kecupan hangat di pagi untuk sang suami."Aku akan membuatkanmu sarapan dahulu..."Kata wanita itu seraya melepaskan pelukan mereka dan bangkit meninggalkan ranjang beserta pria yang menjadi pendamping sah hidupnya.

•••


  Pagi hari di kota New York, pria berwajah Asia yang kini tengah membaca artikel di dalam layar iPadnya itu sudah satu jam lebih berada di ruangan yang sementara akan menjadi ruang singgah sananya. Selama satu bulan lebih ia akan memiliki gelar seorang New Yorker, kota dimana perkembangan berbagai macam industri dapat berkembang dengan baik adalah pilihan pria bermarga Jeon untuk dijadikan pusat cabang perusahaan yang berada di luar negeri tepatnya Amerika Serikat. Matanya melirik sekilas pada jam dinding yang bertengger di atas televisi besar yang berada di sisi kirinya. Jam menunjukkan pukul tujuh lewat empat puluh lima. 5 menit lagi ia akan kedatangan sekretaris sementaranya yang telah di pilihkan Kim Nam Joon sang sepupu.

Di hari pertama ia memulai membangun perusahaannya mungkin tak begitu banyak yang ia kerjakan. Menandatangani berkas kerjasama dan juga mengecek kondisi lapangan lewat laporan yang diberikan oleh karyawan di perusahaannya. Wajahnya terangkat saat menyadari layar ponselnya menyala lewat sudut mata bulatnya. Diletakkannya sebuah iPad berwarna silver di atas meja lalu tangannya meraih ponsel pintar yang sejak beberapa detik lalu bergetar.

Sudut-sudut mata pria bernama Jeon Jungkook tercipta garis-garis yang di bentuk oleh senyum manis milik bibir pink nan kecilnya.

From : noona yang selalu marah-marah😠

Sayang, selamat pagi!
Bagaimana pagimu hari ini? Apakah kau sudah mulai sibuk?Pastikan dirimu makan dengan baik, ne?!

Tangan pria itu segera mengetikan beberapa kalimat untuk membalas pesan kekhawatiran sang kekasih.

To : noona yang selalu marah-marah😠

Selamat pagi,
Min Seulha kekasih Jeon Jungkook!
Pagiku? Tentu saja tidak berwarna tanpa dirimu disisiku.
Aku memiliki asisten pribadi, tenang saja aku pasti makan dengan baik.

Tanpa ku tanya pagi noona pasti begitu menyedihkan karena tidak ada aku yang menjilati putingmu.

Pria itu tersenyum puas sebelum pintu ruangannya terbuka. Tangannya kembali meletakan ponsel pintar tersebut ke atas meja. Pria itu mendongak lalu mendapati seorang wanita yang tengah membungkuk di ambang pintu.

"Masuklah..."Perintah Jeon Jungkook.

Wanita itu melangkah dengan tempo teratur lalu berdiri di hadapan meja milik Jungkook. "Selamat pagi, Jeon Daepyo!Nama saya Hwang Chunji, saya adalah sekretaris yang di usulkan Tuan Kim untuk membantu anda selama di New York..."

Jungkook mengagguk acuh tak acuh lalu memandang wanita berwajah dingin itu dengan ekspresi angkuhnya."Tidak banyak yang ku minta hanya saja kau harus tetap menjaga jarak karena bagaimanapun aku telah memiliki kekasih..."

Wanita bernama Chunji itu tersenyum kecil,"Nde, Daepyonim ..."

"Baiklah, kau bisa mengurus persiapan untuk meeting nanti siang..." Wanita itu membungkuk hormat lalu meninggalkan Jungkook di dalam ruang.

Drrttt .... Drrrtt ....

From : Kim Bajingan

Sudah lama tidak berjumpa ku dengar kau pergi ke New York untuk satu bulan lebih? Bolehkah Seulhamu ku pakai selama itu?Aku benar-benar merindukan tubuh indahnya...

-Mingyu.

"BRENGSEK!"

‧͙⁺˚*・༓☾ 𝓑𝓮𝓰𝓲𝓷 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 ☽༓・*˚⁺‧͙


𝑊𝑎𝑦𝑛𝑜𝑡𝑒𝑠 :

Selamat malam!
Baru sadar aku kalo ini malem minggu awokwokwokwok.

Ya ampun maaf lama ya, ternyata pindahan itu ribet banget apalagi pas sitkon begini, baru kelar ngurusin semuanya beberapa hari lalu. Ku seleseiin work ini, eh tadi malem mau up pas dibuka ternyata belum kesimpen semua baru 200 kata yg kesimpen.

Muk nangis😭

Sorry kalo misal ada typo ya, kasih tau kalo ada yg typo nanti ku betulin soalnya ini gak di cek dulu.

See you next week !

╭┈˖⋆ ❁────
┊☆Fᥲᥒfιᥴtιoᥒ bყ Wᥲყιmᥲgιᥒᥱ, 2O2O ˖⋆࿐໋₊
╰┄───➤ °♡•.

Begin AgainWhere stories live. Discover now