05

3.6K 352 25
                                    

    Hari berlalu begitu cepat, hari ini adalah hari ke lima setelah pertemuan wanita berusia 28 tahun itu dengan pria bertubuh tinggi dan berkulit Tan. Hubungan mereka terjalin berkat simbiosis mutualisme, saling membutuhkan dan saling menguntungkan. Kim Mingyu membutuhkannya karena tubuh molek wanita cantik itu sedangkan Min Seul Ha sibuk menciptakan fantasy di balik penutup matanya saat mereka tengah bercinta hebat. Seperti saat ini, mereka tengah melakukan kegiatan panas di atas ranjang besar yang berada di sebuah hotel mewah di bilangan Gangnam. Bunyi kecipak serta deritan ranjang menjadi saksi bisu di antara kedua insan yang menjalin hubungan saling menguntungkan tersebut. Desahan demi desahan mengalun dengan baik memecah keheningan malam yang gelap. Pria bersurai cokelat itu menarik kedua pergelangan tangan wanita di bawahnya kebelakang. Mingyu terus mendorong tubuhnya agar lebih dalam memasuki lubang kewanitaan yang berada di bawah kendalinya itu.

"Eumhhh —Jungkookiehhh,"Desah wanita itu kala getaran di dalam lubangnya semakin mengencang. Tabrakan titik kenikmatan berulang kali terjadi membuat seluruh saraf di tubuhnya ikut merasakan sebuah kenikmatan fana. Pria bertubuh kekar itu mendorong pinggulnya dengan kuat kala cairan kentalnya siap menyembur dinding vagina wanita di bawahnya dengan hangat. Kim Min Gyu mengadahkan kepalanya, bulir keringat menetes melewati rahang tajam dan mata tertutup rapat merasakan setiap kenikmatan yang ia dapatkan malam ini.

Seulha yang tengah menungging menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dengan napas yang tak beraturan. Wanita itu meraup sebanyak mungkin oksigen yang berkeliaran di sekitar sana. Saat setelah dapat mengontrol pernapasannya, ia segera membuka penutup mata dan mendapati pria di atasnya tengah menatap dalam setiap pergerakan wanita itu.

Mingyu merundukkan tubuhnya, baru saja ingin mencium bibir wanita itu, Min Seul Ha mendorong bahunya dengan kasar."Jangan macam-macam, bajingan..."Mingyu yang mendapatkan penolakkan hanya bisa membuang napas dan menatap wanita itu pasrah.

Benar-benar tidak bisa menerima kehadirannya. Jujur saja, pria itu pikir dengan hubungan saling menguntungkan ini bisa membuat wanita itu jatuh ke pelukkannya namun, Seulha tetap tak memperdulikan pria itu saat matanya terbuka dengan lebar. Seperti ada kekuatan dari sebuah penutup mata berwarna hitam yang dapat membuat wanita itu menggilai Mingyu walaupun nyatanya wanita itu menganggap dirinya sahabat kecil yang merangkap menjadi musuh dalam selimut, Jeon Jungkook.

Sesungguhnya, pria itu tidak tertarik secara lebih pada wanita di bawahnya itu. Hanya menyukai permainan serta tubuh molek wanita tersebut. Hanya saja, ada rasa tertarik saat menyadari wanita itu tak jatuh hati pada dirinya. Ayolah, seorang Kim Min Gyu itu pujaan setiap wanita, seorang casanova muda yang sangat di gemari oleh setiap kalangan wanita. Dan sialnya wanita yang kini memejamkan matanya sama sekali tidak terjerat oleh pesonanya, jika di perhatikan wanita itu tidak terlalu cantik, ralat tidak istimewa di mata playboy semacam Kim Min Gyu, jika saja ia tidak mengenalnya dan tiba-tiba bertemu, mungkin Mingyu hanya melewatinya bersikap seolah tidak ada orang lain di sekitarnya. Hanya orang-orang terpilih yang dapat memasuki lingkup hidup seorang pria pemilik club di beberapa kota negeri Ginseng tersebut.

"Baiklah, lihat saja. Kau pasti akan jatuh di tanganku, menyaingi bocah kecil kelewat bodoh macam Jeon Jungkook bukanlah hal sulit.."

Kim Taehyung

      Mataku terbuka kala mendengar suara pintu apartemen terbuka. Aku tersadar bahwa saat ini aku tengah tertidur di atas sofa ruang tamu sejak semalam. Dari sudut mataku dapat ku tangkap bayangan seseorang berjalan memasuki koridor pintu apartemen. Aku pun bangkit lalu berjalan menghampiri koridor pintu. Ku dapati Seulha tengah melepas heels merahnya, ia diam tak mengindahkan kehadiranku di hadapannya. Ada yang tidak beres dengannya beberapa hari terakhir. Walaupun sejak kami menikah kerap kali istriku pulang larut malam, hanya saja beberapa hari ini ia selalu pulang pagi hari. Ia hanya tinggal sebentar untuk bersiap pergi ke kantornya. Aku sama sekali tidak mendapatkan petunjuk kemana ia pergi, ia tak memiliki kerabat dekat di Seoul terlebih teman wanita, Joohyun telah mencampakkannya bersama diriku.

Apakah ia telah kembali dengan kelinci sialan itu?

Tapi beberapa hari ini aku masih merasakan bahwa Jeon sialan itu sama seperti biasanya, tidak ada gairah hidup selain menghabiskan waktu untuk bekerja.

Seulha melewatiku begitu saja, harum alkohol sempat menyentuh indra penciumanku. Ia mabuk lagi?Apakah ia memesan kamar di club?

Kau rela membuang uangmu agar jauh dariku, Ha-ya?

Ku buang napasku berat lalu kembali berjalan menuju kamar untuk melanjutkan pekerjaanku yang sempat tertahan tadi malam. Aku menundanya untuk menyambut wanitaku kembali tadi malam, hanya saja itu tak sesuai ekspektasiku.  Saat sampai di kamar, aku mendengar percikan air dari dalam kamar mandi. Aku pun memilih mengambil laptopku untuk kembali mengerjakan tugas agar cepat selesai.

Cklek
Aku diam, menahan rasa ingin menatap wajah manis istriku yang kini terlihat semakin suram. Ku dengar langkah kaki menuju almari yang berada di seberang ranjang. Ku beranikan diri untuk mendongak dan mendapatinya tengah mengenakan pakaian. Ia menjatuhkan bathrobenya, aku terkejut.

Bercak merah keunguan ku dapati di sekitar punggungnya begitu banyak. Apakah ia kembali berhubungan dengan Jungkook?

Hatiku hancur, wanitaku, istriku, pria lain menyentuhnya di saat aku tak dapat merasakannya. Tubuhku diam tak bisa berkutik dan hanya menatap punggungnya seakan memastikan apa yang ku lihat adalah nyata bukan sebuah halusinasi. Relung hati ini tergores, Kim Seul Ha, apakah ini dirimu?

Ia membalikkan tubuhnya, segera ku tundukkan kepalaku bersikap seolah tak acuh. Ia berjalan menuju sisi ranjang kami yang terdapat meja rias berwarna putih. Jarak kami hanya beberapa centimeter namun kami bertindak seolah raga kami tak terjangkau oleh pandangan kami.

"Ouch, sialan!Aku sudah mengatakannya jangan disana, brengsek."Jujur aku terkejut saat mendengar untaian kalimat yang keluar dari bibir manisnya.

Ku lirik sedikit dan ku dapati ia tengah mengolesi cairan yang sama dengan warna kulitnya di bagian leher.

Ia tengah menutupi jejak pria lain, dan aku melihatnya secara langsung.

"Seul —"

Kreett,
Belum selesai aku memanggilnya ia telah beranjak pergi membawa tas kerjanya dan meninggalkan kamar kami.

Haruskah aku tetap mempertahankanmu jika seperti ini keadaannya?Seulha, ku mohon, aku tidak ingin melepaskanmu..






‧͙⁺˚*・༓☾ 𝓑𝓮𝓰𝓲𝓷 𝓐𝓰𝓪𝓲𝓷 ☽༓・*˚⁺‧͙

𝑊𝑎𝑦𝑛𝑜𝑡𝑒𝑠 :

Kalo kalian di posisi Tae, mending di pertahanin atau nggak?alasannya kenapa?

Aku janji padahal nanti malem, cuma gak sabar aja gitu mau up lagi, ehe.

Terima kasih masih setia dengan sequel paling abal se- jagad raya, semoga ke depannya lebih baik lagi.... !^^


╭┈˖⋆ ❁────
┊☆Fᥲᥒfιᥴtιoᥒ bყ Wᥲყιmᥲgιᥒᥱ, 2019 ˖⋆࿐໋₊
╰┄───➤ °♡•.

Begin AgainWhere stories live. Discover now