Chapter 14

806 75 10
                                    

Hy guys! Ada yang kangen?
Maaf ya jarang up, dikarenakan badan kurang sehat, Sibuk, dan kuota tinggal secewit.
So jangan lupa untuk VoMent & Share ya.

•••

" Chagi! Bukalah...aku tak bermaksud untuk membentak mu, aku hanya mengkhawatirkan mu dan little park. Itu saja, tolong buka... " Jimin terus mengetuk ngetuk pintu ruangan dahyun. Namun, tetap saja tidak ada respon sama sekali, yang ia dengar hanyalah suara tangis dan isakan.

" OPPA TAK SAYANG DENGAN DAHYUN! HIKS... KENAPA OPPA MEMBENTAK DAHYUN?! KENAPA?! " jimin menghela nafas berat dengan perilaku yang menurutnya terlalu berlebihan, namun jimin sadar ini semua karena keinginan little park.
Untung saja jimin mempunyai kunci cadangan untuk ruangan dahyun.

Ceklekkk...

" Chagi? " Jimin melongo kan kepalanya kedalam ruangan dahyun. Ia mendapati dahyun yang duduk di sudut ruangan dengan kepala yang tenggelam di tengah tengah kakinya yang ditekuk.
Jimin berjalan menghampiri dahyun yang kini menangis dengan isakan. Jujur saja ingin rasanya jimin tertawa karena tingkah dahyun yang begitu menggemaskan saat kesal dan marah.

Jimin pun duduk di samping dahyun dan memeluk dahyun dari samping.

" Chagi... Bangunlah, aku ingin mengelus little park dan melihat wajah manis mu. Chagi... " Dahyun mulai berhenti terisak dan menangis, perlahan ia menatap jimin. Sungguh pemandangan yang indah menurut dahyun saat melihat jimin tersenyum bahagia dengan gigi putihnya.
Namun, tetap saja dahyun masih kesal.
Tanpa basa basi, dahyun langsung berjalan menuju kamar yang berada di ruangannya.

Pastinya jimin tak akn diam. Jimin mengikuti dahyun dari belakang untuk masuk ke dalam kamar.

" Ayo kita istirahat. Kau pasti sangat lelah " Jimin menggenggam tangan dahyun sambil berjalan menghampiri ranjang empuk nya.
Jimin menidurkan tubuh dahyun di sisi kanan tempat tidur, sedangkan jimin tidur di sisi kiri tempat tidur.

" Tidurlah, kau pasti lelah " Jimin menglingkarkan tangannya di pinggang dahyun. Kini posisi mereka berhadapan, jimin mencium kening dahyun dengan penuh kasih sayang.

" Hiks... Maafin dahyun, dahyun terlalu sensitif. Maaf oppa. " Air mata dahyun kembali ke luar dari matanya. Ia langsung memeluk jimin dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang dahyun.

" Sudahlah tak apa. Ayo tidur " Jimin mencium puncak kepala dahyun dan menutup matanya perlahan.

•••

13.45 KST.

" Oastaga! Bukan kah jam 2 jimin oppa akan ada rapat? " Seketika dahyun duduk di tepi ranjangnya dan menatap jam dinding yang sekarang pukul 13.45 KST

" Oppa! Bangunlah! Akan ada rapat sebentar lagi! Bangun! " Dahyun terus menggoyang goyangkan tubuh jimin dengan kasar. Tujuan nya agar jimin bangun lebih cepat.

" Iya iya, chagi. Dengan siapa kita akan rapat? " Dahyun menepuk keningnya dan merapikan rambut dan bajunya.

" Ayo bangun, aku harus menyiapkan berkas dulu! Cepatlah! " Dahyun terpaksa harus meninggalkan jimin sendiri agar ia bisa lebih cepat menyiapkan berkas berkasnya.

•••

" Dimana berkas nya?! " Dahyun terus berdecak kesal sambil membuka lemari dan laci laci yang berada di ruangannya. Namun, hasilnya tidak menyenangkan. Dahyun tetap saja tak menemukan berkas untuk hari ini.

 내 비서관 김 My Secretary Kim | P.JM & K.DH 🎀Where stories live. Discover now