Cekrek

3.2K 116 54
                                    

Bismilahirrahmanirrahim.
Asslamualaikum.
Halo!
Hayuk kenalan sama Azel Pradipta Putra & Cyra Tsabita

WARNING! BAGIAN KHUSUS PERKENALAN INI DITULIS DENGAN SANGAT-SANGAT-SANGAT NONBAKU KARENA BELOM MASUK KE PART CERITA.

___

Azel : Cyra, liat sini!

Cyra : Apasih, Zel---

Cekrek.

Azel tertawa renyah. Tangannya mengambil kertas foto yang baru saja keluar, dan mengibaskan kertas tersebut agar foto Cyra (yang katanya belum siap) mulai terlihat.

Cyra : *mukul pala Azel pake stik drum--- tunggu ... dapat dari mana Cyra stik drum?*

Cyra : *mengambil alih fotonya yang otomatis tercetak* Ih, kok gue gendut?!

Azel : *ngusap kepala bekas kejahatan Cyra* Lo dapet dari mana dah, stik drum itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azel : *ngusap kepala bekas kejahatan Cyra* Lo dapet dari mana dah, stik drum itu?

Cyra : Tadi minjem dari emak---

Mereka saling tatap tiga detik dengan mata dan mulut yang melebar.

Azel & Cyra : EMAKK!!!

Huh! Gue meringis di pojok kamar Azel. Hhh~ menghela napas frustasi. Gue dari tadi ga di ajak ngobrol Gais. Mereka asik becanda dan saling baku hantam. Gue terima nasip aja sekarang. Enggak di dunia nyata maupun dunia oren, gue selalu bakat jadi obat nyamuk.

Cyra dan Azel turun dari kasur. Duduk lesehan di depan gue. Seolah-olah gue pengemis yang minta dikasihanin. ---ok ini alay---

Cyra : *nabok bahu gue. Kebiasaan!* Mak, lu ngapain di pojokan? Nyari remah-remah biskuit?

Azel : *nyentil pala Cyra. Mampus!* Bego lo sampe ke tulang sumsum. Orang Emak lagi bercengkrama sama semut yang berbaris di dinding, menatapku curiga---

Peletak! Mampus! Terus. Baku hantam aja terus.

Cyra : *ngusap punggung tangan abis jitak Azel* Kenapa jadi nyanyi, sih, Saepull?

Azel : *ngusap kepalanya* Gue heran, kok gue bisa betah temenan sama tukang cangkul kayak lo? Tangan lo keras banget.

Cyra tidak menyahuti Azel lebih lanjut, melainkan menatap ke gue lagi.

Cyra : Mak, tolong kasih tau manusia mulut sepedes ayam geprek level sepuluh ini. Kasih tau dia, kenapa lo bisa buat karakter gue sama dia bertolak belakang.

Kemudian hening. Gue menarik napas dalam-dalam. Dan mereka natap gue sama dalamnya. Nungguin gue cerita.

Gue : Jadi---

Plak.

Pengen ngetik anjir akutu! Belum sempat gue mulai bercerita, si Cyra menabok keras bahu gue. Ya Rabb, jadi Author ga ada harga dirinya bener gue. Gue buat sad ending, baru nyaho lo bedua!

AzelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang