Gak jelas Versi Tama

35.5K 2.9K 37
                                    

"Tama!"

Dia hanya menatapku santai,

Lagi-lagi masih dengan senyum di wajahnya.

Ya Tuhan! Lima menit lalu dia baru aja tanya dimana rumahku, sekarang gimana bisa dia udah ada disini?

Melihat dengan mata kepalanya langsung, penampilanku yang bisa dibilang hancur!

Tatanan rambut berantakan, dengan kaos dan celana pendek tanpa polesan make-up apapun di wajah, tadi sore aku juga belum sempat mandi.

Dan satu yang penting! Aku sedang menggendong Shilla yang sedari tadi asyik ngoceh.

"Kamu, kamu gimana bisa sampai disini secepat ini?" Tanyaku gugup.

"Aku nggak disuruh masuk?"

Aku terlonjak lalu membuka pintu lebih lebar.

"Emm, silahakan masuk!"

Dia tersenyum lalu berjalan ke ruang tamu.

Aku memangku Shilla, sedangkan Tama duduk di depanku.

"Siapa?" Tanya dia,

"Siapa apanya?" Tanyaku bingung.

"Itu." Dia menunjuk ke arah Shilla.

"Oh, ini ponakanku. Anak sepupu." Jelasku pelan.

Dia mengangguk.

"Kamu mau ngapain kesini?"

"Aku kan udah bilang mau jemput kamu."

Agak bingung sih, kenapa bisa tiba-tiba dia bersikap kaya gini?!

"Kan aku udah bilang kalo lagi sibuk!"

"Sibuk jagain ponakan kamu?"

Aku mengangguk,

"Diajak aja gak pa-pa!"

"Jangan! Angin malam gak baik buat anak-anak." Bantahku.

"Kita pake mobil, cari tujuan yang nyaman buat anak-anak kan bisa."

Aku mendelik menatap dia yang menunjukkan wajah santai tapi serius.

Duh gimana tuh,

Aku beranjak dari kursi.

"Pegangin!" Ujarku sambil meletakkan Shilla ke pangkuan Tama.

Dia tidak komentar apa-apa, Tama membawa Shilla ke dekapannya.

"Aku mau siap-siap dulu." Seruku sambil berjalan ke arah kamar.

"Padahal gitu aja gak masalah!" Gumamnya.

Aku terus berjalan ke arah kamar tanpa memperdulikan ucapannya.

Dua puluh lima menit kemudian aku keluar.

Lagi-lagi, aku gak kepikiran mandi. cuma cuci muka dan kelamaan di kamar karna bingung mau pakai baju apa.

Sold Out!! Where stories live. Discover now