Jogja-1

31.7K 2.8K 46
                                    

Aku mengerjapkan mata berkali-kali.

Berat banget asli!

Masih ngantuk parah, kalo gak gara-gara ada yang ngetuk pintu kamar, aku gak akan bangun se-tiba-tiba ini!

Tok tok tok!!

Suara ketukan pintunya semakin keras,

Aku merangsek ke arah pinggiran kasur, menyibak selimut dan berjalan untuk membuka pintu.

Membukanya pelan dan langsung menatap tajam sosok manusia paling bego di muka bumi.

Dari semalam bikin jengkel gilak!

"Aku kira mati di dalam kamar!" Celetuknya asal sembari terkekeh.

"Bangunin orang tidur bisa pelan-pelan aja nggak?" Aku mendengus.

"Gak perlu gedor-gedor pintu kan bisa!" Seruku lagi.

"Aku gedor-gedor aja kamu susah bangun apalagi kalo pelan-pelan." Bantah dia.

Aku menarik nafas dalam-dalam,

Sabar Git, ngomong sama orang gila emang harus banyak sabar!

"Bodo amatlah. Terserah kamu!" Aku beranjak dari depan pintu ke arah kasur.

"Eh, mau kemana?!"

"Mau balik tidur masih ngantuk!" Aku memposisikan bantal dan selimut agar pas di badan.

"Bangun! Mandi sana." Tama menarik selimutku.

"Apaan sih Tam! Aku mau nerusin tidur, aku ngantuk banget!"

"Aku ngajak kamu kesini buat liburan ya! Bukan pindah kamar tidur aja!" Aku menatap malas ke arahnya lalu beralih ke arah jam dinding yang ada di samping meja.

"Ini masih jam enam Tam, aku kalo libur biasanya bangun jam sembilan," Jawabku cetus.

"Aku gak peduli, kamu bangun sekarang terus mandi! Abis itu kita jalan-jalan."

Aku kembali mengusap wajahku kasar.

"Lebih baik nurut daripada mengawali hari dengan debat!"

Aku melotot mendengar ucapannya tadi.

Ini mah namanya pemaksaan!

Tanpa banyak basa-basi lagi, akhirnya aku beranjak untuk mandi.

Dua puluh menit kemudian, aku keluar sembari mengusap-usap rambutku yang sedikit basah.

Aku terlonjak saat Tama masih ada di dalam kamar.

"Kok kamu masih disini??" Teriakku.

"Iya, jaga-jaga aja kalo kamu cuma bohong tadi. Takutnya aku keluar kamar, kamu balik tidur lagi." Ujarnya santai masih dengan menatap ponselnya.

Aku buru-buru meraih satu handuk lagi untuk menutup bagian pundakku yang terbuka.

"Tam kamu keluar dulu aku mau ambil baju!"

"Ambil aja, aku gak lihat." Dia masih fokus dengan ponselnya.

Aku langsung buru-buru milih baju dan membawanya ke kamar mandi untuk ganti disana.

Setelah selesai aku keluar lagi,

"Loh kok udah ada banyak makanan?" Aku terkejut saat melihat ke meja kecil di samping sofa.

Udah ada beberapa menu makanan, kayaknya dikirim pihak hotel.

Kamarku udah rapi, piring bekas makanku semalam juga udah gak ada.

Sold Out!! Where stories live. Discover now