Istri Pengusaha

35.5K 2.9K 36
                                    

Jalan pulang dari Parangtritis sampai ke area Malioboro ternyata tidak sejauh kemarin saat berangkat.

Apa karna perasaanku saja ya?

Entahlah, Intinya pagi ini tahu-tahu aku dan Tama sudah ada di depan kamar hotel masing-masing.

Bak perang dingin, mulai dari hotel dekat Parangtritis sampai di hotel kawasan Malioboro kita tidak berbincang satu sama lain.

Gara-gara sikap tama yang menyebalkan, tega-teganya dia bangunin aku subuh-subuh. Mana dingin banget lagi! Ditambah kondisiku yang masih ngantuk berat, alasannya kita harus buru-buru sampai di Jogja kota karna dia pagi ini ada meeting.

Meeting lagi meeting lagi!

Kayaknya selama tiga hari disini bukan moment liburan, tapi lebih layak dibilang nemenin orang meeting!

"Udahan cemberutnya! Mandi sana, abis ini ikut aku meeting," Titahnya.

Apa tadi dia bilang? Ikut meeting?

Idih gak sudi!

"Gak! Aku mau lanjut tidur!" Ujarku, sembari menekan gagang pintu.

"Terserah, tapi jangan harap dapat jatah sarapan dari hotel untuk pagi ini."

"Aku bisa beli sendiri!" Jawabku menantang.

"Oh gitu ya udah sih, berarti besok biaya pulang ke Jakarta bisa sendiri juga kan?" Aku melotot.

"Tama!!"

"Maka-nya nurut aja, ini hari terakhir kita disini. Nanti sekalian jalan-jalan sama cari oleh-oleh pas selesai meeting."

Aku menghela nafas pelan,

Abis ini aku akan borong oleh-oleh dan minta dia buat bayarin!

Tama sudah dulu masuk ke kamarnya.

Aku juga langsung beranjak ke kamar mandi dan siap-siap.

••••

Gilak!

Ini orang aslinya kerja apa yak?

Dari waktu masuk gedung pertama kali, Tama sudah disambut gitu. karna aku di samping dia otomatis berasa ikutan disambut hhe.

Usut punya usut, ternyata Tama adalah salah satu pembawa materi di acara ini. Dia diundang untuk memotivasi para mahasiswa dari salah satu Universitas swasta di Jogja.

Aku juga baru nebak-nebak aja sih, dari Banner besar yang terpasang di atas panggung.

'Menumbuhkan mental Wirausaha Muda di Era Global'

Aku masih melongo menatap beberapa interior di Gedung ini,

Sampai nggak sadar Tama sudah berdiri tepat di hadapanku.

"Eh, udah selesai?" Tanyaku sembari beranjak dari kursi di barisan tamu undangan.

Untung banget, hari ini aku pakai setelan Dress batik. Bisa dibilang cukup sopan dan sesuai untuk acara resmi.

Jadi nggak terlalu Salah kostum, karna orang-orang penting di dalam gedung ini semua pakai jas-jas keren, kemeja mahal atau setelan baju kerja yang beken gitu.

"Udah, ayo kita sarapan!" Ajaknya,

"Ha? Sarapan? Disini, kita sarapan disini?"

Sold Out!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang