3 | Makan Bersama

591 69 2
                                    

Happy reading

***

Kring-kring-kring!

Mendengar suara bel istirahat berbunyi, semua murid SMA Jaya Internasional dengan semangat keluar dari kelas. Ada yang menuju toilet, kantin, taman, dan perpustakaan bagi anak-anak yang sangat rajin membaca buku.

"Lo sendiri aja ya, Van. Gue tadi disuruh sama Pak Harto buat antar buku ini ke ruang guru," ucap Qiana dengan tangan yang sudah memegang beberapa buku tebal.

"Ya udah sana, gue sendiri aja," ucap Vanka tersenyum kecil.

Qiana membalas senyuman itu, lalu mulai melangkah keluar dari kelas. Untuk sampai ke ruang guru ia harus turun ke lantai pertama, sedangkan kelasnya berada di lantai tiga. Huft! Benar-benar melelahkan naik-turun tangga berulang kali.

Melihat Qiana yang sudah menghilang dari pandangan, Vanka pun menggerakkan kursi rodanya menuju kantin khusus yang berada di lantai tiga. Syukur saja sekolah ini menyediakan masing-masing kantin di setiap lantai sekolah, kalau tidak bagaimana caranya ia turun tanpa bantuan dari Qiana.

Di sepanjang perjalanan senyuman gadis berkursi roda itu selalu terlihat di wajah cantiknya, karena seperti orang bilang bahwa senyum itu adalah ibadah.

Tidak lama Vanka pun sampai di kantin, ia memberhentikan kursi rodanya di depan pintu masuk. Terlihat banyak sekali murid yang sedang mengantri di sana, ia menghela napas berat, sepertinya ia akan selalu membutuhkan bantuan dari Qiana. Tidak mungkin bisa ia masuk ke dalam dengan keadaan seperti ini.

"Gimana mau makan?" tanyanya pada diri sendiri. Gadis itu meliarkan pandangan mencari orang yang sangat ia kenal untuk minta tolong membawanya masuk ke dalam kantin.

"Van."

Mendengar suara itu, Vanka langsung melihat ke arah kanan, dan terlihatlah Kevlar bersama sahabatnya yang lain berdiri dengan tatapan fokus ke arahnya.

"Kenapa?" tanya Vanka.

"Gue yang nanya, lo ngapain berhenti di depan pintu masuk begini?" tanya Kevlar.

Vanka tertawa kecil. "Oh, gue mau makan, tapi ramai banget gimana mau masuk."

Kevlar menatap ke dalam kantin, kemudian mengangguk kecil. "Ya udah lo makan sama gue aja, ya?"

Vanka terdiam tidak percaya. Apa tadi katanya? Makan bareng? Astaga rasanya ini seperti mimpi, untuk pertama kalinya ia makan bersama Kevlar Adhitama, pria yang berhasil masuk ke hatinya.

"Van, mau nggak?" tanya Kevlar yang langsung diangguki setuju oleh Vanka.

Melihat anggukkan tersebut, Kevlar berjalan mendekati gadis itu, lalu mendorong kursi rodanya.

"Lo semua duduk di tempat lain aja, gue berdua sama Vanka biar nggak sempit," ucap Kevlar.

"Siap, Bro," jawab Bima.

"Lo berdua mau makan apa? Biar sekalian dipesan," tanya Bayu.

Pria tampan itu mengambil posisi duduk di sebelah Vanka. "Mau makan apa?"

"Mau bakso aja, sama minumnya teh manis dingin," jawab Vanka.

Kevlar mengangguk singkat. "Gue sama Vanka pesan bakso, minumnya teh manis dingin."

"Sip, nanti gue pesan."

🌱🌱🌱

Setelah selesai mengantarkan buku-buku tebal itu Qiana kembali naik ke lantai tiga. Langkah kakinya membawa ia menuju kantin untuk menemui Vanka, ia ingin cepat-cepat sampai di sana karena pasti Vanka perlu bantuan.

Sesampainya di kantin Qiana langsung disuguhkan oleh pandangan yang berhasil mengiris hatinya, terlihat di sana Vanka sedang duduk berdua bersama Kevlar.

Qiana menundukkan kepala, ingin marah, tapi apa haknya? Ingin diam saja, tapi hatinya benar-benar sakit. Semua menjadi serba salah.

Dengan langkah pelan ia mendekati meja mereka, senyuman kecil yang tercetak di wajah cantik itu seolah menunjukkan bahwa ia baik-baik saja.

"Hai," sapa Qiana memeluk Vanka dari belakang.

Vanka sedikit terkejut, tapi tidak lama tersenyum senang. "Lama banget sih lo, untung ada Kevlar yang bantu gue."

"Maaf kali. Btw, makasih ya Kev udah bantu Vanka," ucap Qiana menatap Kevlar sembari tersenyum kecil.

Pria itu hanya menanggapi dengan sebuah anggukkan.

🌱🌱🌱

Bel pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu, saat ini Qiana masih berada di sekolah menunggu jemputan Vanka datang.

"Lo kalau mau pulang ya duluan aja," ucap Vanka kepada Qiana yang sedang duduk santai di bangku pos satpam.

Qiana mengalihkan matanya menatap Vanka. "Nggak, nanti aja."

"Tadi lo bilang ada banyak kerjaan yang mau lo selesaikan, ya udah sana pulang," ucap Vanka.

Qiana menghela napas berat. "Kalau gue pulang lo sama siapa, Markonah?" tanyanya kesal.

"Gue bisa sendiri."

"Ta ...."

"Lagi nunggu apa?" tanya Kevlar yang tiba-tiba saja datang menghampiri mereka.

Kedua gadis itu yang tadi sibuk berdebat kini terdiam sejenak, mereka mengalihkan pandangan menatap Kevlar sembari tersenyum lebar.

"Why?" tanya Kevlar.

"Gue tuh lagi nyuruh Qiana pulang duluan karena tadi katanya ada tugas, tapi di nggak mau," jawab Vanka.

"Lo belum dijemput gimana gue bisa pulang," sahut Qiana.

Kevlar menatap Qiana yang berdiri di sebelahnya, hingga kedua pasang mata itu saling bertemu. Qiana hanya tersenyum tipis, ia merasa sedikit canggung dengan keadaan sekarang.

"Lo pulang naik apa?" tanya Kevlar kepada Qiana.

"Naik ojek online," jawab Qiana.

"Lo dijemput, Van?" tanya Kevlar.

"Iya, tapi sampai sekarang belum datang." Vanka mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ya udah lo sama gue aja."

"HAH?"

"Iya, Qiana kan lagi buru-buru karena banyak tugas dari pada dia kelamaan tugasnya nggak selesai bagusan pulang sekarang, biar Vanka pulang sama gue."

Qiana mau pun Vanka hanya terdiam tidak menyahut ucapan Kevlar. Saat ini Vanka sedang berbahagia karena semakin dekat dengan Kevlar, sedangkan Qiana mencoba menenangkan hatinya yang terasa panas.

'Ingat, bahwa tujuan kamu hidup untuk buat orang-orang yang berada di sekitarmu bahagia.'

"Gimana?"

Dengan yakin Qiana mengangguk setuju sembari tersenyum ramah. "Boleh, ya udah gue pesan ojek dulu." Gadis itu mengeluarkan ponsel dari saku blazer, dan membuka aplikasi ojek online.

"Nggak apa?" tanya Vanka.

"Nggak."

"Atau gu ...."

"Nggak usah, lo pulang sama Kevlar aja," ucap Qiana cepat.

"Ya udah."

Setelah menunggu beberapa menit tidak lama ojek onlinenya pun datang.
Qiana melambaikan tangan kepada Vanka. "Bye."




BERSAMBUNG ....

Vanka [OPEN PRE-ORDER]Where stories live. Discover now