7 | Sulit Diterima

420 62 8
                                    

Happy reading

***

Tap-tap-tap!

Langkah kaki yang terdengar begitu santai menggema jelas di koridor sekolah yang masih sepi. Jam menunjukkan pukul 06:35, tapi Qiana sudah lebih dulu sampai di sekolah.

Gadis bertas biru muda itu melangkah menuju kelas sembari bersenandung kecil, ia merasa senang karena hari ini Vanka kembali sekolah.

“Gue lihat di instagram, tadi malam Kevlar jalan berdua sama cewek,” ucap seorang murid perempuan bersama temannya.

Qiana yang tidak sengaja mendengar langsung berhenti melangkah, keningnya menyerit bingung sekaligus penasaran. “Jalan berdua?”

“Gue juga lihat, tapi siapa ya ceweknya beruntung banget dia.”

Karena rasa penasaran yang sudah berada di ujung tanduk tanpa menunggu lagi Qiana langsung mengeluarkan ponsel dan membuka salah satu aplikasi.

Tangan Qiana terasa bergetar, hingga terlihatlah sebuah cerita di instagram Kevlar yang menampilkan tangan seorang gadis.

Qiana memperhatikan tangan itu, lebih tepatnya sebuah gelang yang sangat ia kenali. “Vanka?”

Gadis itu menggeleng tidak yakin, hingga ia menscreenshot foto tersebut untuk menanyakan kepada Vanka.

🌱🌱🌱

Vanka menyandang tasnya ke bahu, lalu turun dari mobil dengan bantuan Kevlar. Sejak hari ini dan seterusnya Kevlar sudah berjanji untuk menjemput sekaligus mengantarkan Vanka pulang.

Kejadian kemarin di mana Kevlar dan Vanka yang baru saja jadian pasti akan menggemparkan seantero sekolah. Sang pangeran SMA JAYA INTERNASIONAL kini telah menemukan princessnya.

“Nanti waktu bel istirahat aku ke kelas kamu, ya.”

“Ngapain?” tanya Vanka.

“Mau ketemu kamu lah,” jawab Pria itu sembari tersenyum lebar.

Vanka tertawa kecil, masih tidak percaya kalau sekarang ia menjadi kekasih Kevlar. Rasanya tidak sabar untuk bertemu Qiana, lalu menceritakan semua hal kepada gadis  itu.

“Udah sampai,” ucap Kevlar ketika sudah sampai tepat di depan kelas XI IPA 1.

“Terima kasih.”

“Sama-sama, Pacar. Ya udah, aku ke kelas dulu,” ucap Kevlar.

“Iya.”

Vanka menatap kepergian pria itu, setelah hilang dari pandangan ia menggerakkan kursi roda menuju Qiana yang kini sedang diam, menatap semua kejadian tersebut.

Gadis berambut sebahu itu mencoba menunjukkan sebuah senyuman kecil, meskipun terlihat begitu miris.

“Qiana,” sapa Vanka semangat.

“Diantar Kevlar?” tanya Qiana.

“Iya, gue mau cerita banyak hal sama lo.”

“Apa?”

Vanka mendekatkan dirinya dengan wajah yang dibuat seserius mungkin, sebenarnya Qiana tahu apa yang akan dibicarakan oleh Vanka. Namun, ia ingin sekali mendengar langsung pernyataan tersebut.

“GUE JADIAN SAMA KEVLAR!"

Deg-deg-deg!

Seperti sebuah batu yang dilemparkan dari jarak dekat, dan kena tepat di kepala, sangat-sangat sakit. Bukan tentang perasaan yang tidak terbalas, tapi tentang siapa yang menjadi kekasih Kevlar.

Vanka [OPEN PRE-ORDER]Where stories live. Discover now