12

4.4K 417 34
                                    

Yeyy akhirnya part 12 update juga hehe, ada yang senang? *Gak ada Thor gak ada yang senang!

Ah ya sudah lah.

Happy reading and enjoy!

___

Aray menutup kasar pintu kamarnya. Dia melemparkan asal tas ranselnya dilantai kamar. Dia sudah tak memikirkan dirinya lagi, baju sekolahnya yang basah atau tubuhnya yang sudah lemas itu. Pikirannya hanya terpacu dengan kondisi Kayla sekarang. Dia tahu perkataannya tadi sangat membuat gadis itu terpukul, oleh karena itu dia memutuskan untuk mengejar gadis itu, Aray tidak tega melihat tubuh Kayla yang terkena air hujan apalagi tubuh gadis itu menjadi lemas dan dia tahu semua itu adalah salahnya. Sialnya, saat dia ingin mendekati tubuh Kayla yang sudah terduduk lemas, Gilang terlebih dahulu datang dan mengangkat tubuh Kayla lalu membawanya masuk ke dalam mobil. Dan pada saat itu dia benar-benar sudah tidak sanggup lagi, kekuatannya seakan-akan menghilang. Beserta harapan-harapannya.

Tubuh Aray jatuh ke lantai bersamaan dengan air matanya yang jatuh. Hatinya sesak begitu melihat kejadian tadi, tubuhnya menjadi bergetar. Dia sangat khawatir akan kondisi Kayla sekarang ini, yang jelas wajah gadis itu terlihat sangat pucat. Andai dia tidak mengatakan perkataan yang bisa membuat gadis itu terluka pasti dia dan Kayla masih bersama saat ini.

Bagaimana lagi? Penyesalan hanya datang diakhir Aray tidak bisa memulihkannya kembali.

"Semuanya gara-gara Gilang!"

///

Flashback on

Setelah pulang dari acara perjodohan Gilang dan Kayla. Wajah Gilang tampak khawatir, entah mengapa dia takut Kayla akan kembali kepada Aray, karena dia tahu bahwa keduanya adalah sahabat masa kecil. Gilang bersyukur malam ini Aray tidak ikut dengannya, jika itu terjadi bisa dipastikan Kayla dan Aray akan berjumpa.

Gilang mendobrak pintu kamar Aray dengan sangat keras hingga lelaki yang tengah sibuk belajar itu langsung mengalihkan pandangan menatapnya.

Tanpa lama-lama Gilang langsung menarik tangan lelaki itu dan mendorongnya hingga jatuh ke lantai. Gilang sangat membenci lelaki itu.

Aray yang belum siap akan dorongan itu membuat tubuhnya sedikit merasakan nyeri. Tetapi rasa sakit itu mengalahkan kebingungan yang dia rasa saat ini. Aray berusaha untuk bangun dan tiba-tiba Gilang meninju wajahnya hingga dia terjatuh lagi.

"Jauhin dia!"

Perkataan itu menambah kebingungan untuk Aray, dia tidak tahu harus menjauhi siapa dan lagi dekat dengan siapa.

"Siapa?"

Gilang langsung menarik kerah baju Aray hingga lelaki itu berdiri. "Sahabat kecil Lo, Kayla!" Pekiknya.

Darah Aray seperti tidak berfungsi lagi. Dia lagi mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Gilang. Sahabat kecil? Gadis yang dia nanti-nanti apa benar sudah kembali?

"Maksud Lo?" Tanya Aray menyakinkan.

Gilang melepaskan cengkraman tangannya. "Kayla pacar gue, gadis yang dijodohkan buat gue!" Jawab Gilang tersenyum miring.

Deg.

Aray tersenyum tipis, itu berarti Kayla nya benar-benar ada di sini. Sedetik kemudian senyum itu memudar saat Gilang mengatakan bahwa gadis itu adalah pacarnya.

Dunia ArayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang