14

4.2K 361 11
                                    

Sebelum baca, aku minta maaf udah kelamaan update, jgn ngambek ya:))

Buat yg lupa sama alur ceritanya, bisa dibaca ulang part sebelumnya.

Oke

Happy reading 😉

:::

"KAYLA!"

Baru beberapa menit cewek itu masuk di dalam pagar sekolahnya, Kayla sudah dikejutkan dengan suara teriakan seseorang, sampai-sampai beberapa siswa menoleh mendengar suara cempreng itu.

"HELLOW,"

Kayla sudah tidak habis pikir dengan temannya satu ini, sudah berada didekatnya tetapi masih saja dia menjerit seakan-akan Kayla sedang berada diujung monas darinya. Lena adalah salah satu teman terdekatnya di sekolah barunya.

"Please deh gue udah manggil nama Lo dari tadi, dan apa? Lo sama sekali gak noleh ke arah gue?" Leni melipatkan kedua tangannya. "Yang Lo lakuin itu jahat." Pekiknya.

Kayla memundurkan kepalanya. "Habis nonton AADC Lo?" Tanyanya asal.

Mata Lena membulat sempurna. "OMG? Lo kok bisa tau sih? Ih gue baper banget nonton filmnya, Rangga nya ganteng banget parah." Ucap Lena heboh sendiri.

"Pengen nonton lagi deh jadinya." Tambah Lena.

Kayla membuka mulutnya kaget melihat kelakuan Lena, setelahnya dia melihat sekeliling yang tengah memandang mereka berdua. Mungkin suara Lena mengalahkan suara nyaring milik buk Luna -guru BK nya-

"Bodoh ah," kesel Kayla berjalan meninggalkan Lena.

"TUNGGUIN GUE YAAMPUN." Lena mengejar Kayla dengan suara cempreng khas nya. Tiada hari tanpa menjerit.

"Hobi banget sih tinggalin gue." Ucap Lena yang kini sudah berada di samping Kayla sembari membenarkan rambut sebahunya yang sedikit berantakan.

"Makanya kalau ngomong itu gak usah ngegas, kuping gue yang menderita nanti."

Lena terkekeh. "Suara gue emang dari zigot udah begini Kay." Jawabnya asal.

"Kay?"

"Apa?"

"Eh gue mau ngomong apa ya? Kok lupa."

Kayla terkekeh. "Makannya otak jangan ditinggalin di rumah."

Kedua gadis itu kini sedang berjalan menyusuri koridor menuju kelas XI IPS 2 dimana kelas mereka berada. Mereka saling diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Kejadian langkah melihat Lena tidak mengoceh terus-menerus.

"OMG Kay!"

Sontak Kayla terkejut mendengar suara Lena, sampai dia mengelus-elus dadanya.

"Len, bisa gak sih gak usah teriak-teriak? Gue bisa denger suara Lo, kuping gue masih negeri belum swasta." Sahutnya kesel.

"Iya-iya maaf, gue sekarang udah ingat mau bilang apa."

Wajah Kayla yang kesal kini menjadi penasaran.

"Apaan?"

"Kaki Lo udah gapapa?" Ucapnya bersemangat.

Kayla mengerutkan keningnya bingung. "Tau dari mana?"

Lena memutar bola matanya. "satu sekolahan juga udah tau kali kalau Lo kemarin habis ditolong sama Aray sih cowok tampan pintar itu."

Kayla langsung terdiam, pantas sedari tadi banyak mata yang melihatnya. Ternyata karena berita itu hingga Lena berteriak tidak jelas. Menurut Kayla berita itu tidak terlalu penting, jadi tidak perlu takut dengan tatapan sinis para cewek-cewek yang tidak suka dengannya.

Dunia ArayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang