34

3K 322 13
                                    

Tandai typo dan jangan lupa vote dan komennya

Happy reading 🌤️

🍁🍁🍁

Sudah sangat lama sekali Kayla tidak melakukan hal seperti ini bersama Aray. Dulu sewaktu ia kecil hampir setiap hari mereka berjalan berduaan di komplek perumahannya, Aray kecil yang meledek Kayla hingga membuatnya kesal. Alhasil keduanya saling kejar-kejaran.

Kenangan itu terjadi lagi sekarang. Mereka berdua berjalan di pinggir jalan pada malam hari. Walaupun hanya banyak diam, tetapi sudah membuat Kayla bahagia.

Tadinya Aray ingin mengajak cewek itu pergi menggunakan motornya. Tapi hal yang tidak pernah diduga terjadi, ban motor lelaki itu bocor. Jadi keduanya memutuskan untuk berjalan kaki.

Aray menjadi merasa bersalah.

Sedangkan Kayla malah senang karena bisa berlama-lama dengan Aray.

"Kenapa senyum-senyum?" Akhirnya Aray membuka suara setelah sekian lama keduanya saling diam.

Ditanya seperti itu, Kayla semakin melebarkan senyumnya. "Gue juga gak tau. Mungkin karena gue terlalu senang malam ini." Jawabnya.

Tidak tahu ingin menjawab apa Aray hanya diam dengan pandangan lurus ke depan.

"Lo berubah ya Ray,"

Spontan Aray langsung menatap gadis itu. "Hm?"

"Lo kebanyakan diam kalo ketemu sama gue, emang Lo gak senang apa kita jumpa lagi?"

Kayla menatap cowok itu, beberapa detik mereka saling melempar pandang. Setelahnya Aray kembali menatap jalan.

"Tuh kan, gue tanya gak dijawab." Kesal Kayla sambil melipat kedua tangannya. "Gak asik ah." Karena kesal Kayla memilih mempercepat langkahnya mendahului Aray.

Aray mengangkat kedua alisnya lalu tersenyum tipis. "Lo itu gak pernah berubah ya?"

Kayla menghentikan langkahnya, menoleh kebelakang dan menatap pria itu. "Maksud Lo?" Tanyanya dengan kesal.

Kini kedua orang itu saling berhadapan dan memandang satu sama lain.

"Bawel," jawab Aray.

Kayla memanyunkan bibirnya dan menatap sinis Aray. "Enak aja, gue gak bawel ya. Seorang Kayla itu adalah cewek cantik yang pendiam."

Tangan Aray dengan cepat mencubit hidung Kayla. "Ini yang dibilang cewek pendiam?" Setelahnya ia kembali berjalan.

Jantung Kayla berdetak kencang. Tangannya memegang hidungnya yang baru saja dicubit oleh Aray. Bukan karena sakit tetapi Kayla benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

Aray tersenyum manis ke arahnya.

***

"Kita makan di sini?"

Kayla memandang sekelilingnya, Aray membawanya makan di salah satu tempat yang berada di pinggir jalan. Tempat ini terlihat begitu sederhana, hanya ada beberapa meja saja. Tetapi sangat nyaman.

Tidak menjawab pertanyaan Kayla. Aray memanggil sih penjual dan memesan nasi goreng dan teh dingin.

Lalu Aray dan Kayla duduk berhadapan.

"Tadi Lo ngomong apa?"

Kayla menatap Aray lalu menggelengkan kepala. "Gak jadi." Jawabnya.

"Gue bukan kayak Gilang yang bisa bawa Lo ke tempat yang mewah,"

Dunia ArayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang