20

4.1K 414 44
                                    

Maaf up-nya lama wkwkw.

Part selanjutnya aku update kalo vote udah mencapai 60.

Jadi, Jangan lupa vote sebelum baca.

•••

Senin.

Hari dimana wajib mengikuti upacara bendera ditengah teriknya matahari yang langsung menembus kulit, ditambah lagi pembina upacara yang berpidato panjang lebar. Benar-benar sangat membosankan.

Tak jarang bagi para siswa yang berdoa agar hujan turun dengan derasnya agar upacara dihentikan, tetapi biasanya jika mendoakan hal buruk tidak akan pernah terkabul.

Jika semua murid sudah terlihat rapi berdiri membentuk barisan, beda halnya dengan gadis yang bernama Kayla, dia masih berada di dalam mobil padahal upacara sudah mulai sepuluh menit yang lalu.

Tiba-tiba saja mobil cewek itu berhenti mendadak membuatnya tersontak kaget dan memajukan badannya.

"Kenapa pak?" Tanya Kayla pada supir yang baru beberapa bulan bekerja di rumahnya.

"Gak tau non, tapi kayaknya ban mobilnya bocor."

Kayla memegang kepalanya. "Aduh... Gimana dong." Ucapnya panik sendiri.

"Saya perbaiki dulu non, palingan cuma sebentar."

Kayla berdecak. "Gak terkejar pak, saya naik angkot aja."

"Gapapa non?"

"Mau gimana lagi."

Lantas Kayla turun, matanya fokus menatap angkot yang tak kunjung terlihat. Jadi, dia memutuskan untuk berjalan sembari menunggu angkot yang lewat.

Kayla menghentakkan kakinya pada tanah, andai saja dirinya tadi tidak telat bangun bisa dipastikan saat ini juga dia sudah mengikuti upacara.

"Apa gue gak usah masuk aja ya?" Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat dua puluh menit, Kayla mulai memberi saran untuk dirinya sendiri.

Kayla tersenyum tipis. "Kayaknya gue gak usah masuk aja deh, fix hari ini gue libur." Dengan semangat dia berucap.

Tidak peduli lagi dengan angkot, Kayla membalikkan tubuhnya. Lantas dia terkejut melihat cowok yang tiba-tiba muncul di depannya dengan motor besar milik lelaki itu.

"Aray?" Panggil Kayla setengah sadar. "Lo ngapain disini?"

"Naik, pergi bareng gue."

Suara dingin khas milik Aray memasuki dendang telinga Kayla. Kayla yang masih bingung hanya diam tanpa menjawab. Dia masih penasaran sejak kapan lelaki itu berada di belakangnya tadi.

"Kayla!" Pekik Aray yang mulai geram, sudah tiga kali dia memanggil nama gadis itu tetapi sama sekali tidak diberi respon. "Lo denger gue gak sih?"

"Hah?"

Aray menghela nafas, wajah Kayla benar-benar terlihat begitu polos sekarang. "Buruan naik, entar kita telat."

"Emang udah telat."

"Ah bawel, buruan naik." Dengan terpaksa Aray menarik tangan gadis itu, dia tidak peduli dengan amukkan Kayla yang minta untuk dilepas.

"Gue gak mau!" Kayla menarik tangannya dengan keras hingga terlepas dari genggaman Aray.

"Mau gue adu kepsek kalo ada siswa yang berkeliaran pake baju sekolah?" Ancamnya dengan wajah datar.

Kayla mengerutkan keningnya. "Bilang kalo Lo berani!" Tantangnya.

Dunia ArayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang