7 : Rumah

8.7K 1.1K 331
                                    

Mohon maaf jika banyak kesalahan

.

SasuSaku fans stay away!

.

7 : Rumah

.

.

Menjadi seorang pewaris tunggal dari sebuah klan yang dulunya besar dan makmur otomatis membuat Sasuke kaya raya. Ia memiliki tanah yang luas... harta melimpah... barang-barang antik yang mahal... bisa dibilang Sasuke tidak perlu bekerja karena harta yang ia miliki sudah cukup untuk menghidupinya.

Akan tetapi pekerjaan bukan hanya sarana untuk menghasilkan uang. Pekerjaan juga bisa menjadi kegiatan yang mengusir kebosanan dan mempertajam kemampuan.

Dan seorang Uchiha Sasuke yang hebat dan mematikan tidak memiliki pekerjaan...

Sasuke tidak menolak untuk bekerja, ia bahkan berkali-kali menawarkan diri pada Kakashi untuk memperoleh pekerjaan. Akan tetapi Hokage mesum dan laknat itu berkali-kali memberinya jawaban yang tidak memuaskan. Permintaan Sasuke tidak muluk-muluk. Ia hanya ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan skill-nya sebagai seorang ninja. Tapi Kakashi menawarinya pekerjaan yang sangat tidak masuk akal mulai dari merawat kebun pertanian warga, membersihkan kandang babi, memperbaiki pagar rumah yang rusak, hingga memandikan anjing piaraan.

Tentu saja Sasuke menolak semua tawaran itu! Ia masih memiliki harga diri! Ia tidak sudi berkubang di kandang babi yang penuh dengan kotoran!

Naruto menepuk-nepuk pundaknya dengan penuh rasa simpati. "Aku yakin tidak lama lagi kau akan mendapatkan pekerjaan yang kau inginkan."

"Aku tidak butuh belas kasihan darimu."

Si dobe berambut kuning itu kembali berbicara. "Jika Kakashi-sensei tidak bisa memberimu pekerjaan yang layak, maka kau harus banyak-banyak bersabar. Saat aku sudah menjadi seorang Hokage, aku berjanji akan memberimu pekerjaan yang kau inginkan!"

Naruto tentu saja akan menepati setiap perkataannya. Tapi berapa lamakah itu? Haruskah Sasuke menjadi pengangguran selama bertahun-tahun demi menunggu Naruto dilantik menjadi Hokage?

Sepasang shinobi ini kemudian pergi mengunjungi Ichiraku karena Naruto bersikeras mentraktir Sasuke. Naruto menganggap dirinya sendiri sebagai pemuda baik yang memiliki karir bagus dan penghasilan tetap, sudah sepantasnya ia mentraktir sahabat dekatnya yang memiliki status sebagai pengangguran tanpa ada prospek masa depan yang menjanjikan.

"Kenapa kau tidak pernah bosan memakan ramen?" Sasuke mengamati Naruto yang menyantap ramennya dengan lahap. Ini sudah mangkok ketiga namun perut si dobe itu masih belum kenyang.

"Karena ini sangat enak!" Naruto mengacungkan jempolnya. Paman Teuchi yang mendengar perkataan Naruto nampak tersenyum bangga. Sebagai seorang koki, kebahagiaan terbesarnya adalah ketika para pelanggan menikmati masakannya.

Sasuke kembali menyantap ramennya. Ia benar-benar tidak mengerti mengapa si kuning dobe begitu menyukai masakan mi dengan kuah ini. Seandainya Naruto memiliki anak, apakah semua anak-anaknya juga akan tergila-gila pada ramen?

Semoga saja tidak.

Petang ini Naruto, Sakura dan juga Kakashi berkumpul di apartemen Sasuke. Jangan salah sangka, Sasuke tidak mengundang mereka. Mereka sendiri yang bersikeras datang dan tidak mau pergi meskipun telah diusir baik dengan cara halus maupun kasar. Kakashi adalah Hokage yang sibuk, mengapa dia sangat suka bertamu ke apartemen orang lain?!

Momiji - もみじUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum