23 : Sebuah Hubungan

7.6K 1K 132
                                    

23 : Sebuah Hubungan

.

.

Hinata membuka buku novelnya dengan perlahan

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


Hinata membuka buku novelnya dengan perlahan. Senyuman manis terukir di bibirnya ketika melihat selembar daun momiji yang terselip di tengah-tengah buku.

Daun merah diantara kisah-kisah yang tertuang di atas kertas, seperti sebuah penanda memori yang akan selalu membekas.

Ia menyentuh daun itu dengan hati-hati karena takut membuatnya hancur dan rusak. Setiap kali Hinata merasa sedang berhalusinasi, ia akan melihat daun itu dan menyentuhnya. Daun itu menjadi pengingat jika apa yang sudah terjadi memang nyata dan bukan imajinasinya belaka.

Jatuh cinta ternyata sangat membahagiakan.

Hinata menutup buku yang berisi daun momiji itu lalu menyimpannya di rak bersama tumpukan buku lainnya. Ia ingin sekali bercerita pada seseorang mengenai apa yang telah terjadi dan betapa bahagianya ia saat ini.

Oh ya.... Hinata masih harus mengatakan pada ayahnya mengenai Kazuo. Hinata harus berbicara terus terang jika ia tidak ingin bersama pemuda itu.

Apakah ayahnya akan menerima penolakan Hinata?

.

.

Hyuuga Hiashi hanya diam.

Hinata duduk di depan ayahnya dengan perasaan gugup. Ia sudah berterus terang jika ia menolak perjodohan ini bukan karena Kazuo pemuda yang buruk melainkan karena perasaannya tidak mampu dipaksakan. Ia juga meminta maaf karena telah menolak niat baik ayahnya.

Hiashi menghela nafas panjang. "Sudah kuduga ini tidak semudah yang dibayangkan."

Hinata mengerjapkan matanya beberapa kali. Ayahnya.... tidak marah?

Dengan menggunakan tangannya, Hiashi mengisyaratkan Hinata untuk pergi.

Emm.... semudah inikah?

Jujur saja, sikap ayahnya ini sangat mengejutkan. Awalnya Hinata berpikir mereka berdua akan berselisih dan berdebat hebat hingga salah satu dari mereka kalah (pasti pihak yang kalah itu Hinata) seperti dalam film dan novel.

Tapi ternyata tidak begitu.

Hinata yang hendak berdiri kembali duduk ketika sadar masih ada yang harus ia katakan pada ayahnya.

"Otou-san... a-aku..."

Bila Hinata berkata jujur mengenai hubungannya dengan Sasuke apakah itu hal yang tepat? Mungkin saja iya. Karena dengan begitu ayahnya akan berhenti mencoba menjodohkannya dengan orang lain.

Tunggu dulu.... tunggu sebentar....

Hinata mematung ketika sebuah pemikiran melintasi otaknya.

Hubungan apa?

Momiji - もみじDove le storie prendono vita. Scoprilo ora