25 : Neji

5K 881 260
                                    

25 : Neji

.

.

"Kau... tidak akan hidup lebih lama lagi!"

Neji mengaktifkan byakugan sambil mengambil posisi siap menyerang. Tindakan Neji itu merupakan sebuah bentuk provokasi dan membuat Sasuke menyalakan mata sharingan miliknya.

"HENTIKAN! Kumohon hentikan!" Hinata berteriak panik. Kedua pemuda itu sangat berharga bagi Hinata. Ia tidak ingin ada yang terluka.

"Katakan! Apa tujuanmu mendekati sepupuku?! Apa kau berusaha mempermainkannya?!" Neji berusaha mendekati Sasuke, namun Hinata dengan sigap menghalanginya.

"Jika tidak mengetahui apapun sebaiknya kau diam saja! Aku tidak pernah mempermainkan Hinata! Aku mencintainya!"

Kedua Hyuuga itu mematung. Mereka tidak menyangka akan mendengar Sasuke yang dengan terang-terangan mendeklarasikan perasaannya.

Beberapa saat kemudian Neji berhasil mengendalikan rasa keterkejutannya. Ia kembali berteriak "Keparat kau! Hinata-sama tidak pantas untukmu!"

"Neji nii-san!"

"Hinata-sama layak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dibandingkan dengan dirimu!"

"Kumohon jangan mengatakan apapun, Neji nii-san!"

Tangan Sasuke terkepal erat. Ia ingin sekali meninju mulut pemuda Hyuuga itu agar berhenti mengoceh. Namun saat ia melihat wajah Hinata yang cemas dan panik, ia berusaha mengendalikan amarahnya.

Sasuke sadar diri. Ia memiliki banyak kekurangan. Ia tahu Hinata pantas mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dibandingkan dirinya. Meski begitu, Sasuke tidak akan melepaskan Hinata karena ia telah jatuh cinta kepadanya.

Jatuh cinta pada Hinata berarti sadar dengan semua konsekuensi yang timbul. Hinata memiliki keluarga yang merepotkan, Sasuke tahu itu. Jika ia memang ingin bersama dengan Hinata maka ia harus bersiap menghadapi gerombolan orang-orang kolot dan menyebalkan.

Termasuk pula si sepupu yang saat ini berkoar-koar didepannya.

"Kenapa hanya diam?! Ayo serang aku! Kau pikir aku takut padamu?!" Neji nampak tidak suka saat melihat Sasuke yang diam tanpa perlawanan. Ia ingin agar Sasuke menyerangnya! Dengan begitu, ia akan menunjukkan pada Hinata jika sebenarnya Sasuke itu pemuda yang kasar dan suka menyakiti orang lain!

Bola mata yang tadinya berwarna merah kini kembali menjadi hitam. Meski Neji terus melemparkan provokasi padanya, Sasuke tetap mencoba untuk tenang. Menghadapi orang yang sedang emosional, sabar adalah kunci utamanya.

"Aku minta maaf jika kabar mengenai hubunganku dengan Hinata membuatmu shock. Saat ini kami telah bersama, kuharap kau mau merestui hubungan kami."

"Uchiha! Kau.... kau...."

Hinata menghampiri Sasuke dan menggenggam tangannya seolah ingin menegaskan jika mereka berdua telah bersama.

"Hinata-sama, kita perlu bicara."

"B-baik...."

"Kau dan aku perlu membicarakan sesuatu. Dan kau...." Neji menudingkan telunjuknya pada Sasuke. "...pergi sana. Jangan mengganggu. Ah, satu hal lagi.... Hinata-sama, cepat lepaskan jubah itu! Aku tidak mau melihat kulitmu menjadi alergi akibat memakai barang yang tidak jelas!"

.

.

Mereka berdua berada di kamar hotel yang ditempati Neji. Pintu kamar itu dikunci rapat agar tidak ada yang mengganggu 'diskusi penting' yang menyangkut masa depan Hinata.

Momiji - もみじWhere stories live. Discover now