Bab 18

12.4K 1.5K 37
                                    

Xu Liu pada akhirnya tidak tahan lagi pada atmosfer canggung itu. Ia mencubit Mu Ge dan berbisik "Bisakah kalian berhenti?"

Mu Ge pura-pura bodoh. "Hah..berhenti apa?" jawabnya dengan santai.

Xu Liu yang tidak bisa berkata-kata. "...."

"Xu-Ge. Pada akhirnya kenapa Jenderal Mu dan yang lainnya ada disini juga? Apakah kalian berlibur bersama?" Salah satu anak buah Hao Lan bertanya. Sudah sejak tadi lidahnya gatal ingin bertanya, tapi tidak berani.

"Ehmm..kami sedang bulan madu." jawab Mu Ge dengan langsung.

Seketika para prajurit yang sedang menyesap teh menyemburkan teh yang diminum ke wajah teman yang ada dihadapannya. "Hey..kau brengsek..itu menjijikan."

"Maafkan aku. Gege..aku minta maaf."

"Eeuuww.."

"Maaf.."

Keributan meledak dimeja. Mereka sibuk mengelap satu sama lain karena merasa bersalah. Wajah Xu Liu sudah memutih seperti kertas. Ekspresi Hao Lan masam. Sedang yang mengeluarkan pernyataan dengan tenang menyesap tehnya.

"Jenderal Mu. Siapa yang berbulan madu? Adakah yang baru menikah?" tanya prajurit lain yang masih penasaran.

Mu Ge merangkul Xu Liu dibahunya. "Ini kami. Kami sedang berbulan madu dan sekalian berkunjung kerumah mertua." Mu Ge memandang Xu Liu dan sedikit mengangkat sudut bibirnya. Namun senyuman itu muncul seperti senyum raja iblis dari neraka. Benar-benar licik.

Anak buah Hao Lan hanya bisa saling memandang bolak balik, membuka rahang mereka lebar-lebar. Sampai seseorang menepuk mulut temannya barulah mereka sadar.

"Ini..ini.."

"Kalian tidak percaya?" Mu Ge mengangkat salah satu alisnya. "Jika yang kuucapkan tidak benar, mengapa kalian pikir Xu Liu selalu bersamaku di Ming ataupun di Fu?"

"Ah benarkah? Kalau begitu. Selamat kepada Jenderal Mu dan Xu-Ge."

"Semoga kebahagiaan dan kemakmuran selalu menyertai pernikahan kalian sampai maut memisahkan."

Satu persatu ucapan selamat datang pada Xu Liu dan Mu Ge. Mu Ge mengangguk puas.

Xu Liu "...."

Perjamuan pun berakhir hampir tengah malam. Para prajurit muda pulang dengan puas hati dan kebingungan dibenak mereka. Mereka tidak pernah mendengar atau tahu rumor yang berkembang karena selalu berada dimedang perang. Jikapun mereka kembali ke ibu kota, hidup mereka dihabiskan dimarkas yang terpencil dan jauh dari gosip. Wajar jika mereka tidak tahu tentang pernikahan politik antara Xu Liu dan Jenderal Mu.

Xu Liu dan Mu Ge kembali ke kamar mereka. Para pelayan telah selesai menyiapkan peralatan mandi dan segera keluar dari kamar. Xu Liu hanya diam sambil membantu Mu Ge melepas jubahnya.

Mu Ge menunduk menatap Xu Liu, merasa risih jika tak menggodanya. Mu Ge memegang dagu Xu Liu, membuatnya mendongak. "Wangfei..mengapa kau cemberut? Kau membuatku ingin menggigitmu."

Xu Liu tidak menjawab, tangannya tidak berhenti melepas jubah Mu Ge.

"Wangfei..kau marah?" tanya Mu Ge lagi.

"Berhentilah bicara omong kosong."

"Apa omong kosong yang Wangfei maksud?"

"Mengapa kau menyebutkan hal semacam bulan madu? Bukankah itu omong kosong." Xu Liu berbalik dan melepas jubahnya.

"Apakah karena itu Wangfei marah, hm? Atau karena Pangeran ini mengatakan hal itu didepan Wakil Jenderal Hao?"

"Apa hubungannya ini dengannya?"

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now