Bab 47

9.3K 1.2K 64
                                    

Siapa yang nunggu..??
Demi kalian aku up dua chap ya..
Okay..ccuuusss.

~Happy Reading~
***

"Sekarang..pilihlah. Antara rakyatmu dan istrimu siapa yang akan kau pilih?" suaranya sangat tenang, seolah sedang membicarakan makanan apa yang akan dipilih untuk makan siang.

Tentang apa semua ini? Xu Liu ingin berbicara tetapi menyadari bahwa mulutnya disumpal dengan kain.

Pria bernama Du Yun terus menerus mencambuk tubuh Mu Ge dan darah terus mengalir dari luka-luka yang terbuka. Mu Ge hanya menatap pada Du Sheng dengan dingin.

"Jadi Jenderal yang hebat? Mana yang kau pilih? Istrimu yang sedang mengandung anakmu? Atau rakyatmu?"

Xu Liu ingin meronta, namun tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali. "Hngg..hngg." Xu Liu hanya bisa bergumam.

Du Sheng berbalik pada para pengungsi. "Kalian juga harus membuat pilihan. Jenderal ini belum tentu memilih kalian. Jadi aku ingin membuat penawaran. Jika kalian ingin keluar dari hutan ini hidup-hidup, maka tusuklah jenderal kalian dengan belati ini." Du Sheng melemparkan sebilah belati di tanah. Kilauannya menunjukkan seberapa tajam belati itu.

Orang-orang itu ketakutan. Jenderal besar ini adalah orang yang melindungi negeri mereka selama ini. Dia juga yang telah datang untuk menumpas para bandit untuk menyelamatkan mereka. Namun kali ini jika dihadapkan pada pilihan orang yang dicintainya atau mereka yang bukan siapa-siapa..yang mana yang akan dia pilih?

"Waktu kalian tidak banyak. Kalian harus cepat membuat keputusan." ucap Du Sheng.

"Apa yang harus kita lakukan?" bisik seseorang.

"Kita tidak bisa membunuhnya. Dialah yang menyelamatkan kita." balas yang lain.

"Lalu bagaimana? Ketika dihadapkan pada istri dan anaknya, akankah dia memilih kita?"

"Lalu bagaimana dengan kita? Kita juga punya keluarga yang menunggu kita. Jika dia memilih mengorbankan kita, bukankah sama saja dia tidak menyelamatkan kita pada akhirnya?"

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" suara bisikan terdengar dari kerumunan warga itu.

Xu Liu yang berdiri dekat dengan mereka merasa hampir pingsan. Ia menggigil diseluruh tubuhnya karena menahan kecemasan. Bagaimana bisa mereka berbicara tentang dermawan mereka seperti itu? Apakah layak mengorbankan nyawa seseorang hanya untuk menyelamatkan diri sendiri? Kedinginan mengisi mata Xu Liu, membuatnya menatap tajam pada kerumunan.

"Ah..kalian tidak ingin membuat pilihan? Jenderal..kau juga tidak ingin membuat pilihan? Baik..maka aku yang akan memutuskan. Bawa Xu Liu kemari." perintah Du Sheng pada bawahannya.

Tiba-tiba Mu Ge mendongak dengan kecemasan yang nyata dimatanya. Ia berusaha keras meronta-ronta dari tali semak yang mengikatnya.

Du Sheng tertawa. "Melepaskan tali itu hanya akan membunuhmu. Duri semak itu tersambung ke pembuluh darahmu. Jika kau menariknya dengan paksa Ia akan merobek pergelangan tanganmu dan langsung menyuntikkan racun ke tubuhmu dalam waktu kurang dari 20 detik. Jadi..apa kau ingin menyelamatkan istrimu?"

Du Sheng memberi isyarat pada anak buahnya dan mereka pun mengepung para pengungsi, membuat mereka histeris ketakutan.

"Cepatlah Jenderal buat keputusan." desak Du Sheng dengan wajah dingin.

Bibir Mu Ge tertutup rapat. Ia berusaha dengan kuat menarik ikatan ditangannya. Darah mulai menetes dari pergelangan tangan di atas kepalanya menuju lengannya.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now