Bab 44

9.1K 1.3K 53
                                    

Holla..siapa yg kangen sama cerita ini?
Maaf ya baru bisa up lagi karena seperti yang aku bilang..aku sibuk banget akhir-akhir ini. Ok..langsung aja..

~Happy Reading~
***

Mu Ge ingin segera berangkat ke Provinsi XunYang untuk melihat keadaan Xu Liu, namun racun ditubuhnya belum normal. Ia hanya bisa meminta laporan dari anak buahnya untuk mengetahui bagaimana keadaan disana. Ia tidak bisa tidak merasa kesal pada ibunya karena menempatkan Xu Liu pada keadaan ini.

"Beberapa desa di Kabupaten BiLiang berhasil dikuasai oleh bandit. Para bandit sudah lama tidak bergerak sehingga ketika serangan besar-besaran terjadi prajurit yang tidak siap akhirnya dipojokkan. Mereka mengirim sinyal darurat, tetapi akhirnya bantuan baru tiba beberapa hari kemudian dan beberapa desa sudah ditaklukan." Lapor anak buah Mu Ge.

"Baik. Kau bisa pergi." usir Mu Ge.

"Zi Xuan..Bo Jiang." panggil Mu Ge.

"Siap Jenderal." jawab keduanya.

"Pergi ke BiLiang dan cari tau keberadaan Wangfei. Aku akan menyusul segera."

"Baik." Segera setelah mereka berkata, mereka dengan cepat menghilang.

Wajah Mu Ge pucat, tangannya memegang dadanya. Sial. Ia tidak menduga keadaan akan menjadi seperti ini. Jika terjadi sesuatu pada Xu Liu, Ia tidak akan bisa memaafkan dirinya.

Di sisi lain Xu Liu, Du Meng dan beberapa kelompok warga sedang melarikan diri ke hutan. Setelah mendengar penyerangan para bandit di desa tetangga, beberapa kelompok warga memutuskan untuk mengungsi ke hutan.

Xu Liu juga mengungsi bersama para pelayannya dengan sedikit persiapan. Usia kandungannya sudah memasuki bulan ke empat sehingga sulit untuk menutupi perutnya yang membulat. Ditengah kondisi yang serba tidak pasti, Xu Liu terpaksa keluar dengan menyamar menggunakan pakaian perempuan.

"Nona..bagaimana kondisimu? Bagaimana kalau kita istirahat?" Du Meng memanggil Xu Liu dan mengubah panggilannya. Ia sangat khawatir kelelahan akan membuat janin dalam bahaya.

Mereka sudah melarikan diri selama berhari-hari. Keadaan menjadi serba sulit dan mereka pergi terburu-buru sehingga tidak membawa banyak pasokan. Du Meng merasa itu sangat buruk bagi Xu Liu yang sedang mengandung.

"Benar. Kita menetap disini hari ini. Orang tua dan anak-anak sudah lelah. Para pria segera cari sesuatu untuk dimakan dan kumpulkan kayu bakar." ucap kepala desa.

Orang tua dan anak-anak beristirahat sedang beberapa pria pergi berburu. Du Meng mendengar suara aliran, jadi mereka pasti berada didekat sungai. Du Meng memutuskan untuk menangkap ikan bersama satu pelayan lain.

Villa keluarga Mu hanya memiliki kurang dari sepuluh pelayan. Mereka hanya bertugas untuk berjaga dan bersih-bersih. Mereka membawa barang berharga di villa itu dan ikut bersama Xu Liu mengungsi.

Xu Liu merasa sangat lelah. Kakinya terasa mati rasa. Meski kondisi tubuhnya sudah membaik setelah melewati trimester pertama, berjalan selama berhari-hari menuju kedalaman hutan sangat menguras tenaganya.

Awalnya setelah sebulan dan tubuhnya membaik, Ia berniat untuk kembali dan berbicara dengan Mu Ge. Tidak disangka akan ada serangan para bandit dan prajurit penjaga tidak mengizinkan mereka pergi karena situasi yang berbahaya. Semua orang berpikir bahwa prajurit bisa mengatasi sehingga mereka bersabar menunggu. Namun setelah beberapa minggu, mereka mendengar bahwa beberapa desa telah dikuasai. Kabar juga mengatakan bahwa bandit-bandit itu dalam jumlah besar dan haus darah. Banyak yang telah menjadi korban. Karena situasi memburuk, kepala desa mengajak warganya untuk mengungsi sementara ke dalam hutan.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now