Bab 36

7.8K 986 14
                                    

"Biarkan dia masuk." putus Zhuo Yan.

Xu Liu yang ditopang oleh Du Meng tertatih-tatih masuk ke kamar. Mereka berdua terluka cukup parah, namun tetap memutuskan untuk melihat kondisi Zhuo Ling.

"Xiao Ling.." bibir Xu Liu yang pucat menyebut nama Zhuo Ling.

"Paman..hiks. Kenapa Paman terluka?" tanya Xiao Ling  sambil terisak.

"Ah ini. Paman terjatuh saat perjalanan kemari. Apakah Xiao Ling sudah merasa lebih baik? Apakah masih sakit?" Xu Liu memegang tangan kecil Xiao Ling.

"Tidak nyaman. Gatal." keluh Xiao Ling.

"Jadilah baik dan jangan menggaruknya. Jika Anda menggaruknya, lukanya akan semakin banyak. Dengarkan Paman, ok?"

"En.." Xiao Ling mengangguk dengan patuh.

"Baiklah. Paman akan kembali sekarang. Xiao Ling harus beristirahat."

"Besok Paman akan kesini lagi kan?" tanya Xiao Ling polos.

Xu Liu menepuk tangan kecil Xiao Ling dan mengangguk. "En.."

Xu Liu bangkit lalu memberi hormat pada Kaisar Zhuo. "Yang Mulia..Subjek yang rendah hati akan mengambil cutinya." Sekali lagi ditopang oleh Du Meng, Xu Liu melangkah keluar.

Wen Niang telah mendengar tentang penangkapan putranya. Melihat Xu Liu pulang dalam keadaan babak belur, Wen Niang tidak bisa tidak menangis. "Pelayan..cepat panggil tabib. Cepatlah."

Tabib segera dipanggil dan memeriksa kondisi Xu Liu. Nyatanya keesokan harinya, Xu Liu menderita demam tinggi akibat kelelahan fisik dan mental. Terlebih tubuhnya terluka akibat penyiksaan.

Wen Niang prihatin dengan kondisi putranya. Xu Liu selalu menjadi anak yang baik dan berbakti. Kecuali masalah Zhuo Xuang, Ia tidak pernah melakukan pelanggaran. Belakangan Wen Niang dan Xu Zheng juga sudah diberitahu oleh Xu Zao tentang alasan Xu Liu mengambil jalan itu. Meski kemarahan Xu Zheng mereda, reputasinya yang sempat terguncang tidak membuatnya bersikap lebih baik pada Xu Liu.

Hari berikutnya, demam Xu Liu sudah turun namun kondisinya belum membaik. Ia berbaring di tempat tidur untuk beberapa hari.

Xu Zao kembali ke rumah dan mengetahui bahwa adiknya sakit. Ia segera pergi ke kamar Xu Liu untuk melihat kondisinya.

Xu Liu sudah bisa duduk dan sedang memakan buburnya. Ia menoleh dan tersenyum melihat Dagenya. "Dage..kau pasti berkuda dengan cepat ketika mendengar aku ditangkap?"

Xu Zao melihat luka cambuk di dada Xu Liu, keningnya mengernyit. "Bagaimana kondisimu?"

"Aku baik-baik saja." Xu Liu menenangkan kakaknya. "Oh..aku mendengar bahwa ayah mengatur pertunangan Dage dengan nona Rong? Ini bagus..dia adalah gadis yang cantik."

Kerutan dikening Xu Zao semakin dalam. "Aku tidak tertarik dengan pertunangan ini."

Xu Liu memegang tangan Dagenya. "Dage..jangan hanya fokus mengejar karir. Sangat baik untuk memiliki seseorang yang akan merawatmu ketika pulang ke rumah."

"Aku memilikimu dan Ibu."

Xu Liu hanya bisa menggeleng lalu mereka berbincang sebentar. Xu Zao juga tidak mengganggu adiknya lebih lama. Ia pergi ke ruang belajar ayahnya dan bermaksud menanyakan tentang pertunangannya.

Diskusi tidak berjalan baik. Dengan temperamen Xu Zheng, pada akhirnya terjadi cekcok besar antara dia dan putranya. Xu Zao keluar dari rumah dengan sangat kesal.

Beberapa hari kemudian, kondisi Xu Liu sudah pulih sepenuhnya. Ia pun mulai menghadiri sekolahnya lagi. Namun Ia tidak menyangka, bahwa Zhuo Xuang telah menunggunya.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiWhere stories live. Discover now