akrab?

6.7K 1K 42
                                    

Jimin membuka pintu ruangan taehyung dengan senyuman diwajahnya, namun sekejab hilang saat melihat pacarnya lagi ketawa sama taehyung. Sebut saja jimin kekanakan karna cemburu dengan hal sekecil ini, tapi ia memang cemburu.

Lagi pula sejak kapan mereka akrab?

Jimin tak ingin moodnya jelek, maka ia kembali tersenyum dan masuk kedalam.

"Asiikk, mulai deket nih? Ngobrolin apa nih gak ajak ajak" suara jimin membuat keduanya berhenti ketawa dan menatap jimin.

Jungkook langsung memeluk lengan jimin saat jimin mendekat ke ranjang taehyung. Jungkook duduk dipinggir ranjang dan taehyung masih dengan posisi tadi. Jimin pun tertawa sambil mencium kening jungkook didepan taehyung.

"Taehyung lagi cerita soal jungoo, kasian dicuekin jadi aku ketawain" jawab jungkook sambil ketawa pelan.

"Tembak dongg" ucap jimin sambil ketawa dan taehyung menatap keduanya dengan tatapan lain.

"Nanti, tunggu waktu yang tepat." Sahut taehyung dengan senyuman tipis.

"Gitu terus jawabnya. Gimana bro, mendingan?" Jimin tos an sama taehyung.

"Lumayan. Nyeri sedikit"

Kemarin mereka ngobrol panjang dan soal kejadian dimalam itu jimin berterima kasih banyak ke taehyung. Kalau gak ada taehyung dia gak tau gimana nasib jungkook dan dia selanjutnya.

Jimin sedang meminta rekaman cctv yang terpasang dijalanan sana, kalauu ia sudah mendapat bukti yang kuat jimin akan menjebloskan orang yang sudah menggangu jungkook tersebut bersama kawanannya.

Sudah terhitung 4 hari ini jimin mendatangi pihak keamanan didaerah dekat apartemennya tersebut, sementara itu Jungkook yang rutin menjaga taehyung.

Mereka semakin akrab dan terkadang itu membuat jimin takut. Takut kalau taehyung menyukai Jungkook karna wajah jungkook mirip jungoo. Hatinya cemas kalau jungkook akan berpindah hati karna jimin yang sibuk dikampus dengan tugas yang menumpuk karna ia mahasiswa pindahan yang harus kejar materi agar setara dengan yang lain. Selain itu jimin juga sibuk mengurus cctv di jalan tempat mereka baku hantam.

Jungkook lebih sering dengan taehyung dan jimin takut sesuatu yang tak diinginkannya terjadi dibelakangnya, juga rasa cemburunya yang semakin menjadi menjadi walaupun jimin tak mengungkapkannya secara langsung kepada jungkook.

"Kamu udah makan?" Tanya jimin sambil menatap jungkook yang sedang memotong buah buahan untuk taehyung.

"Udah, tadi beli dikantin terus makan sama taehyung." Jawab jungkook yang masih fokus potong buah.

Jimin diam diam mengepalkan tangannya saat mendengar jawaban jungkook, biasanya jungkook akan memilih makan sendirian dikantin kalau gak ada jimin disini dari pada makan sama taehyung. Tapi kini keduanya menjadi akrab dan jimin semakin kalut.

"Aduhh!" Jungkook melepas pisau dan buah nya saat jarinya tergores pisau.

Jimin melepas rangkulannya namun kalah cepat dengan taehyung yang sedang duduk langsung mengambil tangan jungkook dan menghisap jari jungkook yang berdarah kedalam mulutnya. Jungkook meringis saat jarinya dihisap taehyung. Sebenarnya taehyung menghisap darahnya agar keluar semua dan itu hal spontan yang lagi lagi taehyung lakukan tanpa pikir panjang.

Jimin menatap tak percaya yang dilihatnya dan tanpa berkata apa apa ia berjalan keluar dengan pintu yang ia banting, membuat jungkook langsung menarik tangannya dan memberikan tisu kepada taehyung untuk meludahkan darahnya kemudian keluar menyusul jimin.

"Jimin," panggil jungkook saat jimin didepan lift.

Jimin mengabaikannya. Ia menunggu lift terbuka dan masuk begitu saja, namun jungkook menahan pintu lift dan ikutan masuk kedalam. Mereka hanya berdua didalam lift.

"Jimin," jungkook menanggil jimin takut takut.

Jimin itu penyabar dan sekalinya marah akan sangat menyeramkan bagi jungkook karna selain akan diam, jimin juga akan terlihat beda dan bisa melakukan hal diluar pemikirannya saat emosi.

Jimin menatap jungkook tanpa ekspresi dan jungkook menggigit bibir bawahnya gugup.

"Apa?" Sahut jimin pelan. Masih berusaha mengendalikan emosinya.

"Oke, aku tau kamu marah. Maaf, aku gak tau sumpah taehyung langsung tarik tanganku dan begitu" ungkap jungkook sambil menatap jimin cemas.

"Dan kamu diem aja taehyung begitu?" Jimin menaikan alisnya.

"Maaf, aku juga kaget jadiiㅡ  "

"Jadi diem saat orang lain lakuin hal itu didepanmu dan didepan pacarmu sendiri?"

Jungkook diem karna emang tadi dia juga kaget gak tau harus apa dan jimin semarah ini sama dia.

"Makin akrab yaa?"

Jungkook menatap jimin sambil menggelengkan kepalanya ribut, tangannya meremat hoodie jimin. Lift rasanya lama sekali turunnya.

"Gak gitu jim, maaf." Jungkook memeluknya erat. Mengabaikan jarinya yang mengeluarkan darah lagi.

"Aku cemburu, jung." Ucap jimin dengan pelan sambil membalas pelukannya.

"Maaf jimin," dan jungkook hanya bisa minta maaf.

Jimin benar benar emosi namun ia masih bisa mengontrolnya. Semarah apa pun ia dengan kedekatan baru jungkook dan sahabatnya, ia tak bisa membiarkan emosi menguasainya begitu saja.

Saat lift terbuka, jungkook memeluk lengan jimin yang masih diam dan mengikuti jimin kearea kantin. Disana jimin memberikan plester di jari jungkook yang tergores pisau.

Sementara taehyung meruntuki dirinya sendiri yang tak pernah bisa berpikir jernih, selalu melakukan hal reflect saat melihat kenapa napa. Dan dia cemas jimin marah kepadanya karna lancang didepannya.




Nunggu hujan lama banget yaa, cuma mendung doang dari tadi huhh panass:(

Twinie JeonWhere stories live. Discover now