kedua kalinya

5.8K 860 102
                                    

Jungkook akhirnya mutusin buat temuin taehyung hari ini di apartemen nya dan kebetulan taehyung bilang mau bilang sesuatu, jungkook pikir mungkin taehyung mau official in dia ulang dengan benar karna jungkook udah gak sama jimin.

Jungkook duduk di sofa sambil menunggu taehyung yang sedang mandi, ia memainkan ponselnya sambil chattan sama bambam yang ngajak main tapi jungkook balas gak bisa karna dia lagi ada urusan.

Iya. Urusan sama taehyung.

"Udah lama?" Tanya taehyung yang keluar dari kamar mengenakan celana levis pendek dengan baju pengan panjang warna putih.

Ia duduk disamping jungkook, menatap wajahnya lekat.

"Gak juga kok. Sini gua keringin rambutnya" ucap jungkook sambil mengambil handuk dibahu taehyung.

Ia mengusak rambut taehyung dan taehyung tak berhenti menatapnya membuat jungkook diam diam berdebar.

"Jungkook" panggil taehyung yang masih memperhatikan wajah jungkook dari dekat.

"Ya?" Sahut jungkook.

"Kita udahan ya?"

Tangan jungkook berhenti, ia menurunkan handuknya dan menatap taehyung penuh tanda tanya.

Ia sensitif sekali sekarang dengar kata kita udahan aja ya. Mengingatkannya dengan jimin dimana saat ia meminta putus dan sekarang taehyung mengucapkannya juga.

"Apaa?" Tanya jungkook karna ia pikir ia salah dengar.

"Kita udah aja. Hubungan kita, gak baik jungkook. Jadi mending udahan lah"

"Kenapa?" Suara jungkook seperti tercekat. Ia menggigit bibirnya gugup. Tak siap mendengar jawaban taehyung.

"Ya, gua pikir kita ini salah. Dari awal hubungan kita salah, gak seharusnya begini."

"Apaanya yang salah, sialan? Lu duluan yang bawa gua dan sekarang lu mau ninggalin gua?"

"Ck, gua bosen sama lu. Udah lah mending lu pulang, anggap kita gak pernah ada apa apa. Lagian gua dari awal suka jungoo bukan lu, karna lu mirip aja sama jungoo."

Jantung jungkook seakan diremas, sesak. Air matanya jatuh dan taehyung membuang wajahnya menatap kearah lain, jungkook meremat handuk ditangannya.

"Bilang sekali lagi dan tatap gua !" Bentak jungkook.

Taehyung pun mau tak mau menatap jungkook dengan ekspresi datarnya, ia diam sebentar sebelum akhirnya mengatakan nya sekali lagi.

"Lu gak denger apa kurang jelas? Lu mirip sama jungoo dan selama ini gua anggap lu jungoo karna gua suka jungoo, udahlah lupain yang lalu. Gua males sama lu, hubungan kita gak jelas juga. Mana ada yang mau jadi kedua jung, mikir aja." Taehyung mengalihkan wajahnya lagi saat jungkook mengusap air matanya dengan kasar.

Ia bangun sambi menatap taehyung tajam walau air matanya akhirnya jatuh juga.

"Bajingan ! Giliran jimin ninggalin gua sekarang lu buang gua dengan alesan sialan ini?"

Jungkook total emosi, kacau. Pikiran dan hatinya, semuanya kacau. Ia kehilangan keduanya? Dan alasan macam apa itu tadi setelah semua yang mereka lewati taehyung baru bilang begitu?

"Bajingan! Mati aja lu sialan, matii!" Jungkook menarik baju taehyung dan memukuli wajahnya namun taehyung hanya diam tak membalas dan tak mengelak.

"Harusnya gua gak biarin lu ngusik hati gua kalau tau begini, gua kehilangan jimin dan sekarang seenaknya lu ngusir gua. Brengsekk" jungkook melepas kan pukulan terakhirnya yang mengenaik telak uluh hati taehyung.

Taehyung terjatuh dilantai sambil batuk batuk, jungkook mengambil tasnya dengan kasar. Tangannya gemetar dan ia menghapus air matanya dengan kasar menggunakan punggung tangannya.

"Gua nyesel pernah buka hati buat manusia brengsek kaya lu" ucap jungkook sebelum ia meninggalkan apartemen nya.

Hatinya sakit bukan main, luka karna diputusin jimin belum pudar kini ditambah dengan kenyataan kalau taehyung ternyata menganggapnya jungoo bukan jungkook. Lelucon macam apa ini? Hidupnya lucu sekali, takdir suka sekali mempermainkannya.

Dengan tangan gemetar, jungkook mengeluarkan ponselnya. Ia menggigit bibir nya agar tak mengeluarkan suara isakan, menekan angka satu di layar nya dan muncul nama jimin. Ia hendak menekan panggil kalau tak ingat kalau jimin bukan lagi kekasihnya, jungkook selalu datang ketempat jimin dalam keadaan serapuh apa pun tapi kini apa ia bisa menemui jimin lagi dan menjadikan jimin sebagai sandarannya?

Sialan. Jungkook emosi sekali dan ia membanting ponselnya di lorong apartemen taehyung, ia berjongkong ditembok dengan wajah menunduk dan bahu bergetar. Ingin berteriak tapi suaranya seperti tercekat ditenggorokan, semua orang yang ia cintainya seolah membuangnya. Ia seperti seorang yang kehilangan rumah, tak tau harus kemana. Menangis sendirian dengan begitu menyedihkan. Begini kah akhirnya nasibnya?


Jungkook menegakan wajahnya, ia mengambil ponselnya yang ini retak layarnya. Mencari nama bambam dan menelfonnya.

"Halo, kenapa jung?"

"Dimana?"

"Club biasa, sokin lah."

"Tungguin. Gua otw"


Setelah mengatakan itu jungkook menghapus air matanya dengan kasar, tak perduli matanya perih. Tujuannya saat ini bambam dan mungkin alkohol dapat menemaninya malam ini sebagai pelampiasan rasa kesal sekaligus penawar sakit, walau sebentar biar saja jungkook tak ingin perduli.




Moodku lagi sedih.
Hehehe maaf .   .
Jangan lupa tidur yang sekolah
Besok senin loh

Twinie JeonWhere stories live. Discover now