01.

48.2K 2.9K 44
                                    

"LEON KEMBALIKAN BUKU DAN JUBAHKU SEKARANG JUGA!" Kyline melototkan kedua matanya melihat buku mantranya yang rusak karena taring guardiannya.

"Sudahlah Leon kembalikan saja! Telingaku ingin pecah mendengar teriakannya." Sahut gadis cantik yang sedang memainkan peliharaanya—Meira.

Pandangan Kyline beralih ke arah Meira, ia melototkan kedua matanya karena mendengar ucapan guardiannya.

Kyline berdecak kesal lalu berjalan cepat ke arah Leon yang telah merusak benda-benda keperluannya.

Leon menghentikan langkahnya ketika melihat seseorang tepat di hadapannya.

Seketika Leon meringis pelan melihat tatapan Kyline. "Sudah aku kembalikan ke kamarmu."

Kyline menunjuk sesuatu yang berada cukup jauh dari tempatnya. "Bersihkan semua rumput yang berada di taman itu! Jika belum bersih aku tidak akan memperbolehkanmu masuk ke dalam kastil!"

Kedua bola mata Leon membesar, ia membuka mulutnya ingin protes. "Ta-"

"Tidak ada tapi-tapian!" Kyline melototkan kedua matanya memandang Leon.

Memang kediaman Kyline sangat luas, seperti sebuah kastil kuno yang sudah tidak layak pakai. Belum lagi tanaman merambat yang menghiasi pagar kastil, menambah kesan mistis bagi yang melihatnya.

Siapa sangka, di dalamnya menyimpan banyak misteri.

"Sudah di siapkan semua keperluannya Meira? Kita akan berangkat ke academy besok pagi." Kyline menoleh ke arah Meira, lalu mengalihkan pandangannya lagi ke arah jendela kastilnya.

"Tidak usah terlalu buru-buru menemukan pusaka itu Kyline, kau bisa menikmati masa gadismu disana. Jika perlu, carilah kekasih agar kau tidak kesepian." Meira menoleh sekilas ke arah Kyline.

Lilaps mengangangguk-anggukan kepalanya. "Benar yang diucapkan Meira, kau tidak usah terlalu buru-buru. Carilah sesuatu disana yang membuatmu terhibur."

Kyline hanya melirik malas ke arah mereka berdua, seolah-olah berkata.

Apa itu adalah hal yang penting?

"Kau sudah siap bertemu sepupumu Kyline?" Tanya seorang gadis dengan mata elangnya yang sedari tadi ikut mendengarkan—Hamera.

Kyline mengalihkan pandanganya ke arah Hamera, lalu mengedikan bahunya. "Ntahlah."

"Tidurlah Lady, kita akan berangkat ke academy besok pagi sesuai...perintahmu." Meira berdiri dari kursinya.

"Kalian pergilah, Meira tetap disini temani aku." Kyline pun menjentikan jarinya, seketika lampu kamarnya padam semua.

"Dengan senang hati." Meira tersenyum tipis memandang Kyline.

   ••••

Kyline sudah mengubah wujudnya menjadi seorang gadis yang sangat cantik di usianya yang menginjak enam belas tahun.

Sebenarnya ia bukan mengubah wujudnya, lebih tepatnya lagi memundurkan umurnya. Karena saat ini adalah wujud ia ketika berumur enam belas tahun.

Warna kulitnya yang seputih salju dan rambutnya yang berwarna coklat keemaaan memberi kesan wanita ini sangat terawat. Netra berwarna violet gadis ini sangat mirip dengan seseorang yang melahirkannya. Pahatan wajahnya yang sangat menawan dan terkesan angkuh menunjukan betapa misteriusnya gadis ini.

Kyline berdiri di hadapan seluruh guardiannya. "Meira, kau akan temani aku disana sebagai sepupuku dan kau Lila ubah dirimu menjadi kucing, supaya tidak merepotkan ketika di Academy."

Meira mengangguk mengerti sedangkan Lilaps hanya mendengus tidak suka.

"kenapa harus kucing? Astaga! masa aku harus meow meow untuk meminta makan, sangat menakjubkan!" Lilaps menghentakan kakinya kesal.

Me And My GuardianWhere stories live. Discover now