29.

18.7K 1.8K 45
                                    


"Kita ada dimana?" Kyline melepaskan pelukan Aistan, ia mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Masa nggak tau ini dimana."

Kyline mengerutkan keningnya, tanda bahwa ia sedang berfikir.

Ini jelas bukan dunia Immortal.

Karena banyak mobil-mobil berlalu lalang, jangan lupakan gedung pencakar langit yang terlihat sangat jelas dari pandangan Kyline.

"Kau mengajak aku ke dunia manusia...lagi?" Kyline menatap tajam ke arah Aistan.

"Hmm, kita bisa jalan-jalan sebentar disini." Aistan tersenyum menggoda lalu menarik tangan Kyline agar keluar dari parkiran.

Aistan sebenarnya sedikit bimbang, apakah Kyline akan menyukai tempat yang akan mereka tuju atau tidak, tapi selama ada dirinya Kyline akan menyukainya.

Aistan tersenyum geli sendiri, karena isi dari pikirannya yang sedikit melenceng dari kebiasaannya jika sedang bersama Kyline.

Sedangkan Kyline langsung mendongak untuk menatap Aistan, wajah lelaki di sampingnya Kyline akui sangat tampan, apalagi jika sedang tersenyum.

Kyline mulai menyipitkan matanya, tampak sedikit silau karena sinar matahari.

Kyline mengedarkan pandangannya, lalu berdecak kagum melihat beraneka ragam wahana mainan terpampang jelas di hadapannya.

Kyline melirik sebentar ke arah Aistan yang sedang membeli sebuah tiket.

Apakah Aistan memiliki kelemahan? Mungkin ini kesempatanku mencari kelemahannya ditempat ini.

"Ayo masuk, kamu bebas menaiki apapun."
Aistan menghentikan langkahnya, lalu ia menaikan sebelah alisnya karena Kyline yang terlihat bersemangat.

Se-senang itukah wanita ini?

"Ayo, kita naik itu." Kyline menunjuk satu wahana yang terlihat ekstrim. Ia bisa mendengar teriakan manusia yang menaiki wahana itu.

Seketika Kyline tersenyum licik.

Aistan langsung tersenyum geli memandang Kyline, terlebih ketika ia menangkap apa yang tengah Kyline pikirkan di otak kecilnya.

"Yaudah ayo." Aistan menarik tangan Kyline dengan lembut untuk menaiki wahana itu.

Ketika selesai menaiki beberapa wahana selama kurang lebih tiga jam, yang menurut Kyline itu wahana yang sangat ekstrim, ia merutuki sikap sok beraninya menaiki semua wahana itu. Kepalanya seperti berdenyut tidak karuan.

"Masih kuat?" Aistan merangkul pundak Kyline ke arah kursi yang tidak jauh dari tempatnya.

Kyline tidak merespon apapun, ia menoleh ke arah Aistan yang tampak masih sehat-sehat saja.

"Bentar mau beli minum." Aistan berjalan menjauh dari Kyline.

Kyline langsung menghela napas kesal, gagal sudah rencana ingin mengetahui kelemahan Aistan. Ia pikir Aistan akan takut dengan wahana yang tadi mereka naiki, dari mulai wahana yang Kyline tidak tau namanya apa yang membuat jantungnya ingin copot karena dibawa terbang dengan sangat tinggi lalu dihempaskan dengan sangat cepat dari ketinggian yang ia tidak tau setinggi apa. Jangan lupakan wahana yang berputar-putar karena membuat kepalanya berdenyut-denyut.

"Ini minum." Aistan menyodorkan sebuah minuman ke arah Kyline, Aistan tersenyum geli melihat wajah kusut wanita di sampingnya.

Kyline meminum dengan tenang lalu melirik Aistan. Bahkan Aistan tidak tampak lelah, sebutir keringat jatuh pun tidak tampak dari wajah tampannya, Kyline mendengus dalam hati.

Me And My GuardianWhere stories live. Discover now