25.

18.9K 1.8K 34
                                    


Aistan mengangkat dagu Kyline agar menatapnya. "Kamu takut?"

Kalimat dengan nada pelan itu berhasil membuka kedua mata Kyline kembali yang langsung bertubrukan dengan iris biru laut di hadapannya.

"Jangan menatapku seperti itu." Kyline bergumam dengan pelan.

Aistan terkekeh pelan melihat wajah Kyline yang tampak menggemaskan.

Aistan memajukan wajahnya, lantas diciumnya kening Kyline dengan lembut.

Kyline mngerjapkan matanya, mencoba mencerna apa yang barusan terjadi.

"Kenapa? Kamu mau lebih?" Aistan bertanya dengan pandangan menggoda ke arah Kyline.

Kyline mengerutkan dahinya, Lalu menatap horor ke arah Aistan, ia memukul dada Aistan dengan jengkel. "Sudah ku bilang jangan meminta yang aneh-aneh."

Aistan terkekeh pelan, satu sifat lucu Kyline yang ia dapatkan lagi hari ini.

Kyline langsung turun dari pangkuan Aistan dan duduk di tempatnya semula.

Kyline menatap tajam ke arah Aistan yang masih duduk tenang dengan senyum gelinya.

"Apa yang lucu?!" Kyline menatap sangar ke arah Aistan.

Aistan menaikan sebelah alisnya memandang kyline lalu ia tertawa pelan. "Muka kamu lucu kalo lagi marah. Boleh bawa pulang ngga?"

Kyline memutar bola matanya mendengar rayuan lelaki di depannya ini. "Kita balik ke pembicaraan tadi, maksud kamu penghuni Benua Teria yang aku gatau itu apa?" Kyline mulai berbicara dengan nada serius ke arah Aistan.

Kyline membutuhkan informasi ini agar bisa merebut Kerajaan Napela, ia butuh tau makhluk apa saja yang menghuninya.

Kyline tau tidak mudah mengambil alih Kerajaan itu, apalagi politik-politik di dalamnya yang berpihak ke Ayahnya. Jangan lupakan berbagai macam kaum yang setia ke Ayah-nya.

Aistan tersenyum tipis, ia tau tujuan Kyline menanyakan itu untuk apa dan Kyline bersama orang yang tepat sekarang.

"Banyak kaum-kaum yang tidak berpihak ke Kerajaan itu Terresia, tenang aja. Walaupun mereka berada di wilayah itu, tapi mereka tidak bergabung diantara dua Kerajaan itu."

"Kenapa?" Kyline menatap Aistan dengan sangat serius.

Aistan tersenyum simpul. "Karena mereka misterius dan penuh pesona. Mereka juga bukan makhluk-makhluk lemah yang butuh perlindungan."

Kyline termenung, ia mengaduk-aduk minuman yang ada di hadapannya seperti sedang memikirkan sesuatu.

Aistan tersenyum tipis memandang Kyline yang sedang memikirkan rencana untuk ke depannya seperti apa. "Kamu bisa minta apapun ke aku Terresia, ini gunanya perjanjian yang kita buat."

Kyline mengangkat kepalanya memandang Aistan, lalu tersenyum tipis. "Ini udah dua permintaanku, sekarang kamu mau apa?"

Aistan menaikan sebelah alisnya memandang Kyline yang tampak lebih hidup, ia menyeringai. "Aku simpen dulu aja satu permintaannya."

"Sekarang apa lagi yang kamu mau?"

Kyline tersenyum miring. "Aku ingin ke Kerajaan Napela untuk bersenang-senang sebentar."

Aistan menyeringai lebar "As you wish, babe."

Kyline berdiri dari kursinya lalu melangkah mendekat ke arah Aistan, sedangkan Aistan langsung tersenyum tipis melihat Kyline sudah sedikit menerimanya.

Aistan menarik pinggang Kyline agar memeluknya.

Aistan menatap Kyline yang hanya sebatas dadanya saja. "Kita mau kemana dulu putri tidur?"

Me And My GuardianWhere stories live. Discover now