07.

22.7K 2.1K 24
                                    

Niat ingin menghindari pusat perhatian, justru kini Kyline terjebak di dalamnya.

Apakah aku pernah berbuat salah di masa lalu?

Kyline merutuki kesialannya semenjak datang ke academy.

"Ma-maaf Madam saya ti-tida-" Karin jadi gelagapan mencari kata yang tepat karena melihat ular Madam Jeje tepat di depan wajahnya.

"KALIAN BERDUA AKAN MENJADI KELINCI PERCOBAAN SAYA SEKARANG JUGA! KELUARKAN ELEMEN KALIAN SAAT INI JUGA!" Madam Jeje berkata dengan suara lantangnya.

Kyline menghela napas pelan karena dibentak untuk yang kedua kalinya.

Kyline bertaruh jika kelima guardiannya melihat ia dibentak seperti ini mereka akan tertawa terbahak-bahak.

"Ba-baik Madam." Tangan Karin pun gemetar bukan main melihat ia ditatap sedemikian rupa oleh teman satu kelasnya. Jangan lupakan kakinya yang lemas kala dilihatnya ular Madam Jeje menatapnya bengis.

Lalu ia pun memejamkan matanya, memusatkan pikirannya ke elemen yang ingin ia tuju. Angin pun mulai berhembus menerbangkan rambut-rambutnya. Ia mengucapkan kalimat dengan nada setenang mungkin.

"Vento Arrasando."

Lalu tiba-tiba muncul dari arah kiri dan kanan pusaran angin topan yang menebangkan pohon-pohon di hutan. Pusaran angin itu cukup jauh dengan lapangan yang sedang mereka tempati, tapi angin itu nampak ganas. Burung-burung nampak berterbangan menghindarkan angin itu secepat mungkin.

"ELEMEN ANGIN!" Seru sebagian siswa dengan takjub.

Karin tersenyum cerah melihat respon murid yang memandang takjub.

Dengan percaya diri ia membuat pola rumit diudara dengan jarinya. Lalu muncul tongkat kayu dengan ukiran rumit berbentuk akar pohon digenggamannya. Karin mengarahkan tongkat kayu itu ke arah tornado.

Seketika tornado itu menghilang.

Semangat Madam Jeje semakin membara melihat muridnya yang sudah bisa mengendalikan angin topan. "Sihir yang mengagumkan untukmu gadis manis, sekarang giliranmu. Tunjukan elemen kebanggaanmu di academy ini!" Tunjuk Madam Jeje ke arah Kyline.

Kyline pun mundur satu langkah untuk memberi jarak pada siswa.

Kedua tangan Kyline terangkat sedikit ke atas lalu terulur ke depan, ia berucap dengan nada sepelan mungkin. "Zemětřesení."

tiba-tiba muncul api dari arah tangan Kyline.

Api itu semakin lama semakin membesar. Siswa pun yang melihat itu mulai sedikit menjauh.

Api yang tadinya berwarna merah perlahan-lahan berganti warna menjadi biru.

Api yang sangat suci.

Api yang membentuk sesosok burung agung.

Tubuhnya yang sangat berwibawa membawa kesan angkuh nan kejam. Tatapannya yang sangat tajam siap menerkam siapapun musuhnya.

burung legenda phoenix.

Burung itu mengelilingi siswa-siswa disana dengan tatapan elangnya, apinya berkobar-kobar menebar efek tegang bagi para siswa.

Me And My GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang