09.

22.3K 2K 26
                                    

Kyline pun membatin dengan setiap kata yang akan selalu di ingatnya.

Oke, Ingat Kyline!

Jangan teledor.
Jangan buat kekacauan.
Jangan menarik perhatian orang lain.

Cukup di hari pertama kesialannya. tidak ada yang kedua.

"Meira! Aku ke kelas duluan yaa! Selamat belajar sepupuku." Teriak Kyline dari arah ruang tamu.

Meira yang mendengar teriakan itu hanya mendengus.

Sesampainya di kelas ia duduk dengan tenang tanpa memperdulikan sekitarnya.

Persetan dengan tubuh gemuk di depannya ini, ia akan tetap tenang.

Tidak berselang lama muncul Madam Jeje dengan ular yang mengikutinya di belakang.

"Selamat pagi anak-anak! Senang melihat kalian semua masih sehat."

Kyline hanya mendengus dalam hati mendengarnya.

Lagi-lagi dia menyumpahkan kita semua cepat mati.

"Baik anak-anak dengarkan saya! Pihak sekolah sudah sepakat bahwa besok akan diadakan pertandingan antar kel-"

BRAKK!

Muncul sesosok pemuda yang sangat tampan dengan rambut acak-acakan memakai jubah hitam menjutai lantai. wajahnya membawa kesan angkuh yang sangat ketara.

"Dimana sopan-santunmu?!" Geram Madam Jeje.

"Ouh maaf, My Teacher." Suara pemuda itu terkesan mengejek bukan menampilkan raut rasa bersalah.

"Kau terlalu lama hidup di dunia manusia kelakuanmu jadi seperti ini! Jaga sikapmu!"
Geram Madam Jeje dengan nada kesal.

Sedangkan pemuda itu hanya tersenyum miring mendengar perkataan gurunya lalu mengacuhkannya dan berjalan ke arah kursi paling belakang.

Madam Jeje yang melihat itu hanya menghela napas lelah.

Pemuda itu tidak memperdulikan tatapan-tatapan bertanya dari para murid. Siapa gerangan pemuda yang dengan beraninya mencemoh gurunya.

"Kita lanjutkan! pihak sekolah sudah sepakat bahwa besok akan di adakan pertandingan antar kelas, besok pagi akan diacak daftar kelasnya. Sedangkan hari ini kita akan ke hutan yang kemarin kita datangi lalu mencari tanaman untuk dijadikan ramuan penyembuh. Kelompok akan dibagikan sesuai tempat duduknya masing-masing." Madam Jeje menatap satu persatu muridnya yang kelihatanya ingin protes, tetapi semuanya terdiam.

Apaa?!

Sungguh kesialan Kyline tidak ada henti-hentinya dari kemarin.

Kyline melirik dari ekor matanya ke arah bangku di sebelahnya. Ia mendapatkan teman sekelompok seorang pemuda, lebih baik ia sendiri seperti kemarin saat sebelahnya kosong tidak ada siapapun.

Kyline menghela napas pasrah.

"Kalian tahu bukan harus mencari tanaman seperti apa untuk dijadikan obat-obatan? Tanaman Deoline. Biasanya terdapat di antara semak-semak berduri." Jelas Madam Jeje dengan nada tegasnya.

"Membosankan."

Kyline menoleh ke samping lalu mengerutkan dahinya.

Lalu untuk apa dia berada disini?

"Karena terpaksa masuk ke tempat ini."
Seakan pemuda itu mengetahui apa yang Kyline pikiran ia menjawabnya tanpa menoleh kesamping.

Kyline yang mendengar pemuda itu mengetahui isi kepalanya langsung reflek menghadap ke depan lagi.

Apakah dia bisa membaca pikiranku?

Me And My GuardianWhere stories live. Discover now