11.

21.6K 1.9K 26
                                    

"Nih pake, milik adik aku." Aistan melempar pakaiannya ke arah Kyline.

Dengan sigap Kyline mengambil pakaian itu lalu melototkan matanya ke arah Aistan, yang benar saja bajunya dilempar seperti itu.

"Lama-lama mata kamu bisa copot melotot terus, ngga capek apa?"

Dia menyumpahi mataku copot?!!

Kyline mendengus kesal, malas berdebat dengan pemuda di hadapannya lantas ia masuk ke sebuah pintu yang terlihat seperti kamar kecil.

Kyline pun mengambil baju yang diberikan oleh Aistan lalu memakainya.

Celananya hanya sebatas paha Kyline, lalu bajunya berwarna hitam putih berlengan pendek seperti baju santai.

Kyline keluar kamar mandi lalu berkaca. Ia memandangi penampilannya di cermin lalu mengerutkan keningnya bingung.

"Ahh, sepertinya salah pilih baju." Aistan meringis pelan.

Aistan berjalan mendekati Kyline.

"Kau memberi ku pakaian tidur?" Kyline membalikan badannya lalu menatap Aistan yang sedang berjalan ke arahnya.

"Itu baju rumah yang biasa dia pake disini, tapi itu pas di badan kamu kok." Aistan menaruh tangannya di dagu seperti sedang menilai.

"Pakaian ini sangat terbuka!"

"Keburu sore kalo mau ganti baju lagi." Aistan melepaskan jaketnya lalu mendekat ke arah Kyline.

"Nih pake biar ngga kedinginan." Aistan menyampirkan jaketnya di tubuh Kyline.

Tubuh Kyline mendadak kaku saat mencium aroma jaket yang sedang dipakainya.

"Apakah semua wangi pria seperti ini?" Pikir kyline.

"Kau! Apakah punya maksud tersembunyi memakaikan jaket ini ditubuhku?" Kyline menatap tajam ke arah Aistan.

"Kamu bisa memaikan mantra pengikat ke tubuhku agar aku tidak berani berbuat aneh, tapi mungkin opsi itu gabakal kamu lakuin." Aistan tersenyum miring.

"Akan aku pertimbangkan ucapanmu." Kyline bersedekap dada lalu ikut tersenyum miring.

Aistan terkekeh pelan lalu menarik tangan Kyline. "udah ayo, aku jamin nggak bakal nyesel."

Kyline menghela napas pelan, ia pasrah ditarik-tarik oleh Aistan.

Kyline pun menjelajahi matanya melihat-lihat isi rumah yang menurutnya tampak terawat rapi, tapi hawanya sangat dingin seperti jarang ditempati.

"Apa tidak ada orang lain selain kita?" Kyline menjelajahi matanya ke sekitar.

"Ini rumah pribadi, adik aku kadang suka kesini kalo lagi pengen sendiri."

Kyline mengerutkan dahinya lalu mengalihkan pandangannya ke arah Aistan. "Orang tuamu?"

Aistan sontak mengehentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Kyline. "Kamu cerewet juga ya."

Kyline mendengus. Sebenarnya ia juga malas bertanya-tanya, tapi ia tidak ingim suasana canggung di hutan itu terulang.

"Jika tidak ingin menjawab, tidak usah dijawab." Kyline berkata dengan wajah datarnya.

Me And My GuardianOù les histoires vivent. Découvrez maintenant