22.

19.2K 1.8K 49
                                    


Calldira menatap remeh ke arah Kyline. "Kau memberikan apa kepada Aistan hingga dia begitu melindungimu?"

Kyline menaikan sebelah alisnya mendegar perkataan konyol wanita di hadapannya. "Ahh, Gimana kau tau aku memberikan sesuatu padanya? Kau tampak lebih berpengalaman dariku."

Kalimat dengan nada tenang itu membuat Calldira sedikit terkejut, lantas ia berusaha tetap tenang. "Kau pintar sekali mengelak gadis kecil."

Gadis kecil katanya?

Kyline baru ingat sekarang dirinya tampak terlihat seperti gadis berumur enam belas tahun.

Kyline terkekeh dengan merdunya, wanita dihadapannya benar-benar ingin bermain-main dengannya.

"Apa aku harus merasa tersanjung seorang Aistan menyukai GADIS KECIL sepertiku?" Kyline semakin menatap remeh wanita di hadapannya.

"Persis seperti pelacur kecil!" Calldira menyeringai menatap Kyline. "Berpura-pura bertingkah polos lalu mengandalkan wajah untuk menarik perhatian."

Pelacur katanya?!

Bulu mata Kyline mengerjap dengan lucu. "Wow, Kau terlihat begitu menggilainya." Kyline menoleh sekilas ke arah Aistan. "Silahkan mendekatinya jika kau mau, aku tidak tertarik."

Kyline sebenarnya sangat murka mendengar mulut lancang wanita ini, tapi ia tetap mempertahankan raut tenangnya.

"LANCANG!" Belum sampai Calldira menyentuh pipi Kyline sebuah barier melindunginya, membuat Calldira terhempas kesisi tembok.

"Uhuk-uhuk." Calldira memuntahkan darah segar dari mulutnya, karena tidak sempat melindungi tubuhnya dan terbentur sangat keras ke sisi tembok.

Kyline bergerak cepat menghampiri Calldira. "Pernah mendengar pepatah mengatakan mulutmu, Harimaumu?" Kyline mengangkat dagu Calldira agar menatapnya, lalu tersenyum mengejek.

"Padahal aku belum menyentuhmu seujung rambut pun, tapi kau sudah terlihat menyedihkan." Kyline berdiri dengan angkuhnya, lalu auranya berubah menjadi mengerikan.

"Pakaianmu seperti wanita bangsawan, tapi kelakuanmu seperti wanita rendahan yang tidak ada harga dirinya." Nada suaranya tenang tapi sangat menusuk.

Calldira tercengang, tidak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut yang ia pikir hanya penyihir biasa yang sangat polos.

Pandangan Kyline berpindah ke arah Aistan yang sedang menatapnya intens dengan raut tidak terbaca.

Kyline tidak peduli dengan tatapan itu, ia sudah direndahkan dengan makhluk yang bahkan tidak ia kenali. Kyline benar-benar marah sekarang. "Apa semua bangsawan yang ada di bawah kendalimu seperti ini, Paduka Raja?" Kalimat dengan nada sarkas itu membuat Aistan menyunggingkan senyum tipisnya.

Aistan sengaja membiarkan Calldira membuat Kyline marah, ia penasaran seperti apa tanggapannya jika sedang direndahkan dan Aistan puas sekarang.

Ahh aku tidak salah memilih calon istri.

Memang rata-rata bangsawan di Kerajaan Aistan begitu angkuh dan sangat memujanya. Kekuatan mereka semua juga tidak main-main hebatnya.

wajar saja jika Calldira berperilaku seperti itu, karena ia merasa seseorang yang dianggap nya 'gadis kecil' tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan dirinya. Karena yang Calldira amati selama ini kekuatan murid yang berada di academy ini masih di bawah kekuatannya.

Aistan sadar sebentar lagi akan ada lebih banyak dari rakyatnya yang akan memperlihatkan dirinya terang-terangan di hadapan Kyline, karena mereka ingin melihat seberapa pantas Kyline mendampingi Aistan.

Me And My GuardianWhere stories live. Discover now