1| Bertemu Dia

12.2K 702 31
                                    

Tumpukan buku yang ada dihadapan gadis bersurai legam itu semakin banyak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tumpukan buku yang ada dihadapan gadis bersurai legam itu semakin banyak. Sang gadis menatap sebal kertas kertas yang bersatu menjadi buku.

Ditiupnya anak rambut yang menjadi penghalang dengan sebal. Tangan kanannya sibuk menata buku buku laknat itu sementara tangan kirinya memegang map hijau tua.

"sumpah, pengen ngundurin diri aja rasanya."grutunya.

Gadis itu, kamu. Sedang ditugaskan guru kejurusann untuk mengumpulkan tugas kelas. Bukan masalah sih tapi kamu tengah seorang diri tanpa bantuan orang.

Didepan kamu terdapat puluhan buku dan ditangan kamu terdapat satu map- yang kata guru kamu sangat penting, sehingga dilarang lecek.

Kamu berfikir lagi, apa harus kamu membawanya dalam beberapa angkutan. Misalnya sepuluh dulu baru selanjutnya. Ruang guru dan kelas kamu lumayan jauh coy. Kamu sendirian pula.

"lo kuat, tugas ginian mah kecil." monolog kamu. Kemudian kamu mulai membawa puluhan buku-kira kira lima belas buku terlebih dahulu.

Sebelumnya kamu meletakan map hijau tua itu pada meja lalu melangkahkan pergi keruang guru. Sampai di sana kamu meletakkan lima belas buku terlebih dahulu lalu kembali kekelas untuk mengambil sisanya.

Pikirmu, kamu tinggalkan map tadi dan selesaikan antar mengantar buku laknat itu.

Tugas kamu selesai, tinggal mengambil kembali map hijau juga tas yang kamu tinggal di atas meja paling depan kelas kamu.

Sekolah memang sudah sepi, tinggal beberapa anak yang masih sibuk dengan ekstra ataupun tugas. Begitu kamu masuk kelas, kamu hanya menemukan kursi yang ditumpukan di atas meja seperti biasa.

Tas juga map yang kamu taruh tadi tidak ada di tempat. Kamu auto panik, masalahnya didalam tas kamu, ada handphone juga dompet yang isinya uang tunai untuk ongkos kamu pulang nanti.

"mati gue, pulangnya pegimana anjir." maki kamu sendiri. Kedua tangan kamu menangkup kepala, lalu mengacak rambutmu kembali.

"mana map punya bu Jesicca juga ilang lagi."

Kamu sudah mencak mencak dalam hati, masalah tanggung jawab juga uang yang kamu punya itu yang jadi beban pikiran kamu sekarang.

Tadi saat kamu tinggal, kelas dalam keadaan pintu terbuka. Dan kamu kembali dengan keadaan pintu sudah tertutup, namun tidak terkunci.

"huaaa, gimana ini ahh!" kata kamu sembari mencak mencak. Mengacak rambut dan menghentak hentakan kakimu sebal.

"gausah ngedesah dong. "

Gerakan kamu terhenti begitu kamu mendengar suara itu. Kemudian berbalik untuk menemukan pelakunya-

"elo?" kata kamu sembari menutar bola mata. Malas melihat orang satu ini.

Dirinya mengangkat bahunya asal lalu berjalan mendekat ke kamu. Mata kamu menatap nyalang pelaku tadi, saat dirasa kamu mengenali tas juga map hijau ditangannya.

H U S B A N D Where stories live. Discover now