10| Curiga

2.8K 300 51
                                    

Masih ada yang nunggu nggak?

Maaf kalau ada typo, ngetiknya sambil merem.

G,  bercanda.

Enjoy your day

Enjoy your day

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








"Mama, Jeno haus."

"Mama mau kemana?"

"Kak Jian kenapa?"

"Darah..."

"Om Sehun, Jeno takut."

Napas Jeno tak beraturan, dadanya naik turun dengan cepat. Bahkan kringat sudah membasahi kening dan membuat bajunya basah. Dirinya bergerak gelisah seiring ingatan kelam muncul kembali. Jeno takut, kenapa sudah sekian lama ingatan itu Jeno kubur dalam dalam kini muncul lagi.

"Jeno takut," lirihnya.

Sedetik setelahnya laki laki itu mengeluh dan membuka matanya perlahan. Mulai menyesuaikan cahaya yang masuk menusuk penglihatannya dengan mengerjap. Tangan Jeno menyentuh pelipisnya kemudian memijatnya pelan. "pusing." eluhnya entah pada siapa.

Jeno melirik jam di atas nakas lalu menghela napasnya gusar. "dua jam." katanya pelan. Jeno baru saja tidur dua jam lalu, setelah kamu tidur suami kamu masih belum memejamkan matanya. Dia terjaga hingga pukul dua.

Laki laki itu melirik kamu yang masih tertidur pulas dengan napas yang teratur. Membuat dirinya tersenyum lembut, lalu secara perlahan memajukan badanya untuk mengecup kening kamu. Hanya beberapa detik lalu kembali keposisi semula. Menatap langit langit kamar sembari termenung.

Ingatan sialan itu datang lagi.

Kalaupun Jeno sempat menghitung pasti ingatan itu datang dalam mimpinya sudah ke sekian kalinya. Jujur, ini sangat mengganggu. Kala mereka datang, pasti Jeno merasa dirinya dirundung bahaya, dia takut. Maka dari itu suami kamu butuh penenang, kamu penenangnya.

Seperti tadi, dia mengecup kening kamu, menyalurkan rasa tenang yang kamu miliki ke dalam dirinya. Andai, andai saja Jeno bisa menghapus ingatan kelam itu. Pasti Jeno baik baik saja sekarang. Atau mungkin tidak?

Suami kamu menghela napasnya panjang, kemudian beranjak perdiri dengan pelan pelan, takut kamu bangun atau merasa terganggu dengan pergerakannya. Jeno mau bersihin badan, tubuhnya lengket karna keringat. Padahal ac di kamar sudah menyala. Mau bebersih badan entah langsung mandi atau membilas saja. Sekalian Jeno mau ambil wudhu untuk sholat subuh.

Dilepasnya kaos itu dari tubuh, kemudian di taruh kedalam kranjang yang ada di sudut kamar. Langkahkan tungkainya menuju lemari pakaian dan mengambil satu kaos dan celana pendek, oh iya— ehem, maaf, dalaman juga. 

Apasih.

Kaki jenjangnya melangkah menuju kamar mandi. Masih dengan keadaan setengah telanjang, Jeno menyalakan shower. Sebelumnya menyimpan baju tadi di gantungan sebelah pintu. Menempatkan dirinya tepat di bawah guyuran air itu. Tangan Jeno menyisir rambutnya yang mulai basah kebelakang dan mengusaknya.

H U S B A N D Where stories live. Discover now