11| Cemburunya Jeno

3.5K 352 83
                                    


Udah nih apdet dua.

Sidersnya nambah lagi ya?

Nggak papalah. Aing rela ngetik tengah malem dahal. Tapi,  ya bodo amat, dibilangin bebal sih. Ntar aing apus bukunya aja.

Santai.

Oiya, vote dong gaiss. Wkw.



Enjoy your day

Enjoy your day

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Jeno menghela napasnya untuk kesekian kalinya. Dirinya mengantungi ponselnya. Rasa semangat Jeno telah lenyap sedari pagi, dan sekarang ditambah dengan kamu yang tidak terlihat dari tadi. Pandangan matanya terus mengawasi bangku penonton yang telah diisi beberapa orang. Sayangnya sosok yang Jeno tunggu tak kunjung datang.

Orang itu kamu. Istri Jeno.

Kecewa tidak? Iyalah. Sudah dipinta untuk datang kamu malah tidak datang juga. Sudah jam berapa, pun Jeno sebentar lagi akan maju bersama Siyeon. Tapi kamu belum menampakkan diri. Jeno jadi sedih.

"Jeno sama Siyeon siap siap ya? Papannya jangan lupa dibawa. Pensil sudah? Peralatan lainnya sudah?"

Bu Jesicca muncul tiba tiba sampai membuat laki laki di samping Siyeon berjenggit kaget. Sedangkan Siyeon melemparkan senyuman pada wanita itu. "iya bu, sudah kok. Punya Jeno juga sudah. Iyakan Jeno?" Siyeon bertanya dengan nada lembut.

Jeno tersenyum lalu mengangguk. "iya sudah."

Bu Jesicca mengangguk, "kalau begitu ibu kesana dulu. Nanti kalau nama kalian sudah dipanggil, naik saja ke podium, mengerti?" Jeno dan Siyeon mengangguk sebagai jawaban. Setelahnya wanita yang menjadi guru di sekolah kalian melenggang pergi.

Menyisakan Jeno dan Siyeon lagi. Mereka duduk dengan canggung. Eh bukan— hanya Jeno saja yang duduk dengan canggung. Sedangakn Siyeon tidak. Gadis cantik disebelahnya tersenyum sedari duduk bersamanya. Seakan senyuman Siyeon tidak akan pernah luntur.

Gadis itu menyodorkan Jeno botol minum yang Siyeon bawa. Dengan senyuman cantik Siyeon berkata, "Jeno mau?"

Astaga, cantik.

Jeno memejamkan mata sebentar, mengusir pikiran tentang kecantikan Siyeon. Ingat Jeno, kamu sudah beristri jangan begitu. Jangan oleng ke mantan. Hargai gadis yang jadi istri kamu.

Tapi sayang, istri kamu malah sebaliknya. Jahatkan?

Jeno menggeleng. "makasih, tapi tadi udah bawa." kata Jeno. Siyeon mengurangi kadar senyumannya, matanya menyiratkan kesedihan lalu kembali tersenyum lagi. "oh oke, nggak papa. Siyeon kira Jeno haus terus lupa bawa minum." katanya.

H U S B A N D Where stories live. Discover now