18| Tobat

1.8K 209 119
                                    

Sorry, gaais.

Enjoy your day

Mengerjap beberapa kali yang kamu lakukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Mengerjap beberapa kali yang kamu lakukan. Hendak menyesuaikan pias cahaya yang mulai masuk. Perlahan tapi pasti, kamu beranjak dari ranjang. Tujuan pertama adalah mencari Jeno. Sebab kamu tidak melihat ataupun merasakan keberadaan Jeno di samping kamu.

Kalau tidak ada Jeno rasanya kosong dan hampa, entah sejak kapan kamu mulai terbiasa tidur berdua. Bersama Jeno. Mungkin saat nenek bertandang dan meminta kalian tidur di satu ranjang.

Kamu menyibak selimut yang kamu pakai, mendudukan diri lalu menoleh kearah nakas, bermaksud mencari jam yang biasa standby di atas nakas. Namun kamu lupa, kamu sedang ada di Bogor, lebih tepatnya di hotel yang berarti di atas nakas tidak ada jam digital seperti di rumah.

Lantas kamu mendengus, beranjak dari ranjang dan mengusak rambut. Kembali ketujuan awal, kamu hendak mencari Jeno. Biasanya laki laki itu akan membangunkan kamu untuk shalat subuh atau sekedar cuci muka. Tapi tadi tidak.

"Jeno?" sayangnya tidak ada balasan.

Kamar hotel ini lumayan besar, kasurnya saja muat untuk lima orang. Pasti mahal, buang buang duit. Langkah tungkaimu berbelok ke kamar mandi, begitu sampai kamu menemukan orang yang kamu cari sedari tadi.

"Oh, udah bangun?" tanyanya seraya mengusak rambunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Oh, udah bangun?" tanyanya seraya mengusak rambunya.

Sialan, ganteng banget.

Kamu mengulum bibir seraya memandang arah lain. Tau, damagenya Jeno tidak main main, apa lagi saat pakai bathrobe dari hotel. Gantengnya sebelas dua belas dengan member ensiti.

Jeno berjalan menghampiri kamu, menarik tanganmu untuk masuk kedalam kamar mandi. "mandi, kalau gak cuci muka sama sikat gigi." katanya lalu pergi dari sana.

Membuat kamu menatap Jeno dengan heran. Kamu pikir Jeno kesambet dedemit Bogor sampai sampai Jeno begitu. Bersikap acuh, seperti tadi malam saat di atas motor. Padahal saat sampai kamar, Jeno bersikap biasa saja. Malah menjahili kamu.

H U S B A N D Where stories live. Discover now