6. what we talkin' bout

5.8K 587 58
                                    

Sesuai permintaan Jisung, Hyunjin membawa Jisung ke apartemennya. Lagi pula, dia tinggal sendirian tidaka kan ada yg marah kalau dia membiarkan Jisung bermalam di rumahnya.

Jisung bersikap aneh, tapi Hyunjin memilih untuk tidak bertanya. Waktu Hyunjin sampai di rumah Jisung, Jisung langsung menyambutnya dengan ciuman. Ini aneh, tapi Hyunjin bisa merasakan emosi Jisung lewat ciumannya.

Saat di motor pun begitu, Jisung terus memeluk Hyunjin erat sampai Hyunjin tidak bisa nafas rasanya.

Lalu saat sampai di apartemennya, Jisung langsung menubruk Hyunjin dengan ciuman yg sarat akan rasa frustasi.

Tangan Jisung mengalung erat di tengkuk Hyunjin, memaksanya untuk menunduk, memciumnya lebih dalam.

Jisung memejamkan matanya, ini tidak cukup. Perlahan air matanya menetes, bayangan Felix dan Minho yg sedang berciuman membuat Jisung semakin gila. Melumat, menghisap, menggigit dengan tergesa gesa, Hyunjin sadar ada yg salah.

Tubuh Jisung di dorong paksa hingga ciuman mereka lepas. Tadinya Hyunjin ingin protes, tapi di urungkan saat melihat air mata yg membasahi pipi Jisung.

"Kenapa?"

Jisung masih menangis. Ia menatap sayu wajah Hyunjin sambil mengalungkan tangannya di leher Hyunjin.

"I want you, i want you so bad"

Setelah itu memeluk tubuh Hyunjin erat sambil menangis di bahu Hyunjin.

Tangan Hyunjin bergerak mengelus lembut surai Jisung,

"Im yours" bisiknya tepat di telinga Jisung.

Tangis Jisung berhenti. Ia menatap Hyunjin sejenak lalu menariknya ke kasur.

Sekali lagi Jisung menggila. Ia terus melumat kasar bibir Hyunjin sambil tangannya meraba raba dada Hyunjin.

Hyunjin di dorong hingga terduduk di kasur. Jisung melepaskan celananya sendiri lalu naik ke pangkuan Hyunjin. Tangannya tidak sabaran membuka satu persatu kemeja Hyunjin di tengah kesibukannya menjilat tengkuk Hyunjin.

Tangannya meraba otot tubuh Hyunjin, bagian bawahnya di gesekkan dengan milik Hyunjin.

Tapi sepertinya Jisung sangat suka dengan otot dada Hyunjin. Kelakuannya sudah tidak seagresif tadi, tapi dia terus meraba perut hingga dada Hyunjin, menatap tonjolan tonjolan itu tanpa berkedip.

Hyunjin mengenggam tangan kanan Jisung yg bermain di dadanya. Jujur, itu membuat Hyunjin gila. Di tambah Jisung dengan wajah berantakan yg kini menatapnya polos.

"Kenapa berhenti?"

Jisung diam. Suara berat Hyunjin membuat kewarasannya kembali menghilang.

Hyunjin melepaskan tangan Jisung, kali ini membiarkan Jisung yg memimpin. Dia cukup penasaran, bagaimana permainan Jisung.

Jisung turun mendekatkan wajahnya ke selangkangan Hyunjin. Di keluarkannya kebanggaan Hyunjin lalu di urut pelan. Mengecup ujungnya, lidahnya mulai keluar menjilat pangkal hingga ujungnya.

Hyunjin menggeram rendah, Jisung memasukkan miliknya ke dalam mulut lalu lidahnya terus bermain main di dalam.

Tanpa menunggu Hyunjin mencapai puncaknya, Jisung kembali naik ke pangkuan Hyunjin. Di ambilnya jari jari Hyunjin lalu di lumatnya.

Hyunjin masih diam membiarkan Jisung mempermainkannya, tapi sialnya wajah Jisung saat sedang melumat jarinya itu sangat cantik.

Oke, mungkin untuk sekarang Jisung adalah Jisung. Ini terlalu indah untuk dilewatkan, untuk kali ini saja Hyunjin tidak menganggap Jisung sebagai Felix.

Role Player | HyunsungWhere stories live. Discover now