14. in my blood

4.4K 510 78
                                    

Saat itu jisung tidak merasa begitu terganggu dengan beberapa tatapan orang yg berpapasan dengannya. Tidak ada yang salah, pikir Jisung. Jadi ia hanya cuek dengan segala hal di sekitarnya dan memilih masuk kelas seperti biasa.

Tapi nyatanya, hari itu dan seterusnya tidak akan sama seperti biasa.

Hal aneh yg Jisung sadari adalah, Felix kini tidak begitu sering bersamanya. Mungkin sibuk? Jisung tidak ingin berfikir Felix menghindar atau memang tidak ingin di dekatnya. Lalu Sunwoo, juga jadi irit bicara, teman teman kelas nya juga.

Siang itu, Jisung sedang menunggu bus di halte seperti biasa. Tak jauh dari tempat duduknya, dua orang siswi yg juga memakai seragam yg sama dengan Jisung melirik.

Samar, tapi Jisung cukup yakin dengan apa yg dia dengar.

"Iya, kayaknya bener deh. Selama masuk sekolah dia gak pernah di antar atau di jemput sekali pun."

"Iya ya, jadi dia beneran anak pungut?"

"Iya, kayanya gitu"

Panas tentunya. Tangan Jisung sampai mengepal mendengarnya.

Tapi apa boleh buat? Mereka tidak salah.

Ahh, sekarang Jisung mengerti kenapa semua orang rasanya tidak ingin mendekat. Ternyata mereka sudah tau.

Di hari hari berikutnya, semua terasa berbeda.

Rasanya seperti kau terluka saat sedang berenang tapi tidak merasakan sakit sama sekali, tapi begitu melihat darah yg bercampur dengan air, mendadak kepalamu pusing, dan kau pingsan.

Sama seperti Jisung. Sebelum dia tau alasan kenapa semua orang menghindar, Jisung baik baik saja. Tapi kali ini tidak.

Hari hari yang Jisung lewati semakin berat. Felix yg Jisung kira sahabat juga menghindarinya. Bahkan Sunwoo menghindari tatapannya.

Hanya karna ketahuan anak yatim piatu yang di adopsi, Jisung jadi bahan penindasan. Karna itu tidak ada yg mau mendekati Jisung.

Jisung pergi sendirian ke kantin. Sudah hampir sebulan begitu. Menghadapi tatapan tajam orang orang, menulikan diri dari bisikan bisikan buruk yg terdengar ke telinganya. Jisung terus menunduk lalu memesan.

Setelah mendapatkan segelas minuman dinginnya, Jisung kembali menunduk mencari meja yg sepi.

Tapi sialnya, tubuhnya menabrak seseorang, minuman yg di pegang jisung tumpah, membasahi baju orang itu. Dengan posisi menunduk, jisung menyadari sebuah ponsel terjatuh di dekat kakinya, jangan lupakan juga minuman Jisung yg juga ikut membuat basah ponsel itu.

"Sialan"

Jisung tau orang ini akan marah. Dengan segera Jisung menunduk mengambil ponsel yg jatuh tadi, mengelapnya dengan kemeja nya lalu menyodorkannya sambil membungkuk menggumamkan kata maaf.

"Makanya punya mata di pake!"

Orang itu dengan kasar mengambil ponselnya dari tangan Jisung.

"Ck, pecah kan jadinya"

Jisung masih tetap menunduk, enggan menatap lawan bicara nya.

"Maaf, aku bisa–"

"Ganti?"

Orang itu tertawa sinis kemudian. Dan kini Jisung sadar orang orang di sekitarnya menatapnya dengan berbagai ekspresi.

"Lo kan gak punya orang tua, mau dapet duit dari mana?"

Kini sebagian orang terdengar menahan tawa.

Role Player | HyunsungWhere stories live. Discover now