21. wanted

4.4K 551 38
                                    

Setelah selama ini, Felix tidak menyangka kemalangan akan datang kembali seperti ini.

Hidupnya berubah total. Bahkan apa yg ia rasakan saat membuka mata pun berubah. Segala kekhawatiran muncul dan tak pernah hilang meskipun dalam tidurnya.

Ini belum genap seminggu. Felix berusaha meyakinkan diri kalau ia mampu melewati semua ini. Lagi pula, keadaan menyakitkan begini bukan sesuatu yg baru. Felix pernah merasakan di buang orang tua, dan tidak ada yg lebih menyakitkan dari pada itu.

Jika biasanya Felix akan tersenyum pada semua orang yg di lewatinya, kini Felix hanya bisa menunduk menghindari tatapan mereka.

"Anjir, gatau malu"

"Di luarnya doang baik, ternyata jalang."

"Eh, setelah gue stalking ternyata dia emang se jalang itu dari dulu. Pacarnya banyak banget dah."

"Kasian banget Minho."

"Dih, jijik banget cowok gue sempet kecantol sama yg begituan."

Tangan Felix mengepal mendengar kata kata yg sangat jelas itu.

Meski begitu, Felix tetap berjalan menuju kelasnya dengan kepala yg menunduk. Felix tidak akan menang melawan mereka, di posisinya yg seperti ini, tidak mungkin untuk melawan. Bahkan salah gerak saja akan jadi masalah. Yg harus Felix lakukan adalah, diam.

Terlalu lama menunduk, Felix tidak sadar ternyata dia sudah sampai di kelasnya.

Saat mengangkat kepalanya, Felix dapat melihat Minho dan Jisung di depan pintu kelas. Jisung tampak merengut lucu dan Minho tersenyum lembut sambil mengusak rambut Jisung.

Melihatnya, jujur Felix merasa sedikit sakit. Bagaimana pun juga, Minho pernah menjadi pacarnya dan Minho selalu memperlakukannya dengan baik. Persis seperti yg Minho lakukan pada Jisung sekarang.

Ah, iya. Felix tidak pernah bicara dengan Minho sejak vidio itu menyebar. Felix merasa bersalah tentunya, padahal terakhir kali Minho bilang dia percaya padanya.

Felix yg sejak tadi hanya diam di sana tanpa sengaja pandangannya bertemu dengan Minho.

Senyum Minho yg tadinya lebar saat menatap Jisung langsung hilang saat melihat Felix. Dengan itu, Felix paham bagaimana rasanya mengecewakan seseorang.

"Kak–"

Belum sempat Felix memanggil, tapi Minho sudah membalikkan badannya.

"Kakak ke kelas dulu ya" pamit Minho pada Jisung sambil melambaikan tangannya.

Dan Felix hanya memandang Minho yg menjauh setelah melambai pada Jisung dan tidak menganggap keberadaannya.

•••

Jam makan siang harus Felix lalui dengan penuh tekanan. Akan beruntung jika Felix bisa melaluinya tanpa di jahili, tapi sangat tidak mungkin untuk tidak mendengar gosip, bisikan, dan cacian mereka.

Felix memilih untuk duduk di meja pojokan yg setidaknya jauh dari pandangan.

Sedangkan di meja tengah, Felix dapat melihat pasangan yg akhir akhir ini sangat populer tengah mengumbar kemesraan.

Sudut bibirnya terangkat kecil, menertawakan dirinya sendiri. Mengingat bagaimana seharusnya Felix lah yg menjebak Jisung, tapi malah berakhir dirinya yg menderita.

Melihat bagaimana Hyunjin yg begitu perhatian kepada Jisung, Felix makin membenci keadaan.

"Suka katanya?"

Role Player | HyunsungWhere stories live. Discover now