♔ 06 ♔

3.4K 274 17
                                    

"Aku sudah mengecek seluruh cctv di bioskop, di mall dan sekitarnya, namun tidak ada tanda-tanda penculikan. Semuanya terlihat normal. Aku juga tidak menemukan sosok Tuan Aily."

"Kau yakin kau sudah melakukannya dengan benar?!"

"Iya Tuan, aku sudah mengeceknya berkali-kali, begitu juga polisi. Memang ada segorombolan laki-laki saat itu, tapi polisi tidak menemukan Tuan Aily. Polisi sudah mendatangi mereka, namun mereka juga tidak tahu-menahu. Polisi tidak menemukan bukti apapun dari mereka." jelas Luke lagi.

Joel mengerang, rambutnya berantakan, sudah tiga malam tidak tidur karena memikirkan Aily. "Ia diculik! Bahkan polisi bilang banyak bekas sidik jari di ponsel Aily, di dinding bilik toilet! Mereka juga menemukan rontokan rambut Aily di sana! Mereka pasti menculik paksa! Aily pasti sudah jadi incaran mereka sejak lama!"

Luke hanya bisa diam. Entah sudah keberapa kalinya Joel berteriak memarahi setiap orang. Aily sama sekali tidak ditemukan.

Sore itu, begitu Joel menemukan ponsel Aily di kolong closet, ia langsung menghubungi Luke, Luke yang sigap pun segera menghubungi polisi. Mereka datang dan menemui Joel di bioskop, menggeledah seisi biskop dan mall.

Ponsel dan rontokan rambut Aily yang seperti ditarik paksa menjadi bukti. Sisanya mereka belum menemukan bukti lain. Sejauh ini Aily masih dicurigai diculik.

Polisi pun mulai menginvestigasi seisi rumah Joel, kamar Aily, mewawancarai Emma sampai Lucy, juga orang-orang yang terlibat dengan kehidupan Aily belakangan ini. Menginvestigasi studio milik Joel sampai studio-studio yang menjalin kontrak kerja dengan Aily.

Ada setidaknya dua studio yang mereka curigai sebagai tersangka penculikan Aily. Motifnya, karena Joel membatalkan kontrak kerja secara sepihak. Dari lima perusahaan yang dibatalkan kontraknya oleh Joel, polisi mencurigai dua diantaranya. Namun polisi juga masih memperdalam pencarian mereka.

Pun, soal perubahan perilaku Aily beberapa minggu terakhir. Semula Joel dicurigai sebagai sebab utama kenapa Aily mendadak berubah, lalu timbul-timbul lagi spekulasi bahwa perubahan Aily disebabkan juga oleh adanya pembullyan di tempat kerja. Polisi, serta ahli psikologi masih menelaah kasus hilangnya Aily ini.

"J-joel.."

Joel mendelik, ia melirik Lucy dengan tajam. "Mau apa kau kesini?"

"Joel, aku-"

"Semua karena kai menularkan ide-idemu itu pada Aily! Kalau saja kau tidak memberitau Ailu soal kebiasaan berbelanjamu, dan kau tidak memberi saran untuk mengajaknya jalan-jalan, Aily masih disini sekarang!"

Lucy diam, dadanya seketika sesak dituduh, diteriaki sambil ditunjuk-tunjuk oleh Joel.

"Keluar kau dari ini."

"Aku hanya ingin membantu. Kau yang minta aku mencaritau apa yang terjadi pada Aily. Aku melakukan tugasku! Aku membantumu. Mana aku tau kalau akhirnya akan begini? Justru semua ini karena kau tidak menjaganya dengan benar kan?!"

"Jadi kau menyalahkan aku?!"

"Kau yang pergi bersamanya."

"Tch!" Joel mendecak kesal. "Keluar kau dari sini. Dan jangan pernah datang lagi. Aku menyesal mengenalkan Aily denganmu."

"J-joel-"

"Sudah kubatalkan acara Fashion Showmu. Juga memutus kontrak kerja kita."

"H-hah?! Joel! Acaranya tinggal beberapa hari lagi!"

"Siapa yang peduli?! Anakku hilang! Itu lebih penting dari acara bodohmu!"

"Acaranya bisa tetap berjalan meski tanpa Ail-"

dear, Aily (BL 18+) [COMPLETE]Where stories live. Discover now