♔ 15 ♔

2.9K 261 6
                                    

Aily dan Demien dibawa ke Rumah Sakit  untuk dirawat di sana. Aily mendapat perawatan biasa, namun Demien harus mendapatkan perawatan intensif karena kondisinya yang parah. Keduanya dijaga dengan ketat hingga tidak ada media yang bisa meliput mereka.

Joel dipanggil ke kantor polisi. Berawal dari terdakwa karena kasus eksploitasi anak, menjadi saksi atas kasus Luke. Joel tidak percaya Luke bisa melakukan semua itu, terutama tentang Lune. Selama ini ia mempercayakan hidupnya pada Luke, asistennya, juga orang yang ia cintai selain Aily dan Lune.

Polisi langsung meringkus Luke setelah melihat semua bukti yang menguatkan kesalahannya selama ini. Bahkan Joel tidak lagi membelanya, atau sebenarnya tidak bisa berbuat apa-apa. Ia bingung sendiri dengan apa yang terjadi. Ia tidak merasa dipengaruhi Luke soal memperkerjakan Aily, tapi Luke memanfaatkan momen saat Aily kerja, untuk bisa bersama Joel.

Joel masih tidak bisa dibebaskan begitu saja, ia bebas dengan syarat. Kasus eksploitasi anak itu juga tidak bisa diremehkan, karena Joel secara sadar dan waras, memperkerjakan Aily hanya demi dirinya dan agensinya. Menjadikan Aily sebagai pion sumber ketenaran dan kekayaannya.

Pun hingga saat ini, Joel masih tidak bisa menemui Aily, meski statusnya adalah ayah dari Aily.

Di Rumah Sakit, Demiela yang selalu menjaga Aily, karena Lucy masih harus ikut menjalani pemeriksaan. Ia masih menjadi kekasih Joel saat Lune meninggal. Lucy harus mengikuti serangkaian pemeriksaan untuk benar-benar membersihkan namanya. Ia tidak ingin telibat.

"Lil?"

Aily mendelik, ia lihat Lucy membawa bunga. "Kenapa kau baru datang?" tanya Aily tanpa senyum mengembang srdikit pun.

"Banyak yang harus aku urus Lil, maaf." Kata Lucy lembut, seraya mengelus kepala Aily. "Aku dengar kau sudah boleh pulang hari ini. Aku bawakan baju ganti. Mau ganti sekarang?" Lucy mendapat jawaban sebuah anggukan, ia mengembangkan senyumnya lebih lebar.

"Biar aku tunggu di luar." Demiela turut tersenyum, lalu melenggang keluar kamar rawat inap Aily.

"Bagaimana dengan Daddy...? Apa aku akan kembali padanya?"

"Untuk sementara tidak. Joel masih dilarang untuk menemuimu."

"Begitu ya?"

Pelan-pelan Lucy membantu Aily mengganti pakaian. "Kau memotong rambutmu."

"Hm.. kalau panjang, aku jadi terus mengingat semua yang terjadi. Jadi aku minta tolong Demien memotongnya."

"Ia orang yang baik?"

"Mungkin..." Aily menunduk. "Kalau baik menurutmu berarti hampir bertengkar tiap saat."

"Oh ya?"

"Ia selalu mengabaikanku, kalau sudah bicara, selalu buat jengekel, kami jarang mengobrol serius."

"Tapi ia menolongmu dan kau sangat percaya padanya."

"Aku tidak punya orang yang bisa aku percaya lagi. Bahkan aku tidak bisa percaya padamu. Maaf..." Aily makin menunduk, tapi pipinya sudah dielusi lembut oleh Lucy. "Tapi waktu aku lihat acara Fashion Showmu dibatalkan dan kau langsung hiatus, aku jadi berpikir kau berbeda dengan Daddy dan Luke. Jadi waktu itu, aku langsung lari ke tempatmu dibanding ke kantor polisi."

"Semuanya sudah berakhir Lil."

"Hm." Aily mengangguk. Ia kembali duduk saat sudah selesai beganti pakaian. Baggy pants dan sweter rajut. Sudah lama Aily tidak memakai pakaian modis. Ia masih terlihat seperti perempuan meski rambutnya tidak panjang lagi.

Lucy membantu memakaikan sepatu slip on, lalu ia memanggil Demiela lagi. Untuk beberapa saat mereka berbincang saling mengenalkan diri lebih dalam, sampai seorang suster masuk memberikan beberapa obat dan membolehkan Aily pulang.

dear, Aily (BL 18+) [COMPLETE]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें