♔ 24 ♔

3K 228 8
                                    

Ditemani Joel, Aily kembali masuk ke kamar Lune. Membaca surat-surat dari Suster Cecile. Seteleh Demien cerita soal namanya, Ivan turut bercerita soal berkas-berkas yang ia baca di kamar Lune waktu Aily bertamu ke rumah Lavalda. Ivan mengatakan bahwa, Lune masih menyimpan surat-surat kiriman dari Suster Cecile.

Aily membaca semuanya, dan memang hampir semua surat bercerita tentangnya. Sampai Aily benar-benar menemukan surat yang bersisi tentang nama panggilannya. Nama AILY ternyata sebuah singkatan, Alan, I Love You. Aily baru mengetahui itu dari Demien, dan Demien tau dari Lune, dulu. Rasanya mungkin Aily masih kecil, tapi hal itu yang melekat di pikiran Demien.

Membaca surat-surat dari Suster Cecile, Aily menangis lagi, tidak peduli Aily dibilang cengeng, karena memang kenyataannya. Aily sangat merindukan Suster Cecile, sosok yang paling mengerti tengang dirinya di masa itu, juga Lune, wanita yang Aily tau memang sangat mencintainya, tanpa perlu alasan.

Sekali lagi Joel memohon maaf pada Aily, soal apa yang pernah ia lakukan pada Aily, soal Lune, soal Luke, Sunny Summer sampai Suster Cecile. Joel sudah gelap mata, ia terlena dengan dunia sampai lupa tujuannya mengadopsi Aily. Dan kali itu, untuk pertama kalinya Aily bisa memaafkan Joel, memeluk Joel seperti memeluk seorang ayah, seperti dulu, saat Joel datang menjeput Aily dari Sunny Summer.

Keadaan membaik setelah itu, sampai sekarang, Joel bahkan merelakan Aily menjalin hubungan dengan Demien. Tidak mau memaksa-maksa Aily lagi, Joel ingin Aily tumbuh menjadi apa yang ia mau, karena Aily anaknya, dan Joel sebagai ayah, harus bisa mendukung anak.

Keadaan di sekolah Aily juga membaik. Setelah pergantian semester dan rolling kelas, Aily tidak sekelas lagi dengan teman-teman lamanya. Aily masuk kelas baru, meski belum bisa dipastikan kalau mereka tidak akan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, namun yang kali ini, Aily benar-benar mendapatkan teman sesungguhnya. Bukan lagi teman yang memanfaatkan status Aily.

"Oke, jadi kau akan langsung ke tempat kekasihmu setelah ini?"

"Tidaak, sudah ku katakan kan? Ia di Rumah Sakit sampai malam hari ini, aku baru akan ke sana besok. Itu pun kalau ayahku mengizinkan."

"Astaga, ayahmu masih sekeras itu soal izin?"

"Hm." Aily menyahut malas, "Mau ke rumah ku? Oh? Atau kau ada janji?"

"Tidak ada kok."

"Jadi?"

Melihat senyum Aily yang lebar sambil menaik-naikan alisnya beberapa kali buat Briar menghela napas tanda menyerah. "Baiklah, tapi kalau kau memaksaku lagi mencoba pakain-pakaianmu, aku akan langsung pulang."

"Tidak, kali ini aku akan memakeup-mu."

"Oke, aku pulang."

"Aku bercandaaa~!" Aily cekikikan, sambil terus menarik tangan Briar, menggandengnya di sepanjang koridor hingga area parkir.

Briar Rune yang jadi sahabat Aily. Semua karena ketidak sengajaan mereka yang duduk berdekatan. Briar duduk di depan Aily di kelas. Karena Aily hanya kenal Briar saat itu, jadi Aily selalu meminta bantuan Briar, yang lama kelamaan malah membuat keduanya menjadi semakin dekat.

Gosip tentang pertengkaran Aily dengan teman sekelasnya dulu tersebar luas, beberapa orang menyalahkan Aily karena Aily tidak bisa dewasa menyikapi keadaan dan malah membalas dendam, namun lebih banyak yang membela Aily. Tentu, memanfaatkan hal untuk sesuatu yang merugikan salah satu pihak adalah hal yang tidak baik.

"Kau masih mendekati teman sekelasku dulu itu?"

"Huh? Oh. Tidak."

"Kenapa?"

dear, Aily (BL 18+) [COMPLETE]Where stories live. Discover now