♔ 05 ♔

4K 269 3
                                    

"Lucy, kau senggang? Aku ingin kau datang dan bicara pada Aily."

"Aily?"

"Hm. Akhir-akhir ini ia agak berbeda dari biasanya. Kupikir kau bisa mencaritau ada apa dengannya, karena jujur, aku, Luke dan Emma sudah kehabisan cara."

Itu yang Lucy dengar dari Joel beberapa saat lalu. Joel menelponnya saat Lucy sedang menyiapkan seluruh kebutuan untuk acara Fashion Show karyanya. Dibilang senggang, Lucy sama sekali tidak senggang, tapi mendengar tentang Aily, juga nada suara Joel yang seperti orang kehilangan harapan, Lucy jadi melupakan semuanya dan memilih segera meluncur ke rumah Joel.

Di telpon tadi Joel bilang kalau Aily berbeda dari biasanya, lebih sering di kamar setelah bekerja atau belajar, tidak menyapa kalau tidak disapa, bahkan kalau seharian ia tidak ada keperluan apapun, Aily akan tetap di kamar. Emma sampai harus ke kamar Aily untuk membawakan makanan karena Aily sama sekali tidak mau keluar kamar. Ditanya kenapa, jawabannya selalu sama, ingin istirahat.

Joel pernah mendatangkan dokter yang menjadi dokter keluarga McCollin, semua hasilnya bagus, Aily tidak sakit. Hal tersebut yang membuat Joel makin bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan Aily? Meski tidak sepenuhnya berbeda, kadang Aily masih menunjukan sisi manjanya.

"Hey, Lil."

Aily menoleh, melihat Lucy melongok dari pintu beranda. "Lulu." senyumnya mengembang riang. "Lama sekali tidak bertemu."

"Aah~ aku benar-benar merindukan anak ini." erat-erat Lucy mendekap Aily di dadanya, memeluknya dengan sayang. "Kau tidak pernah datang ke studio ku lagi."

"Kau tidak minta aku kesana, jadi aku tidak kesana."

"Harusnya kau tetep datang Lil. Kau bisa jadi obat penyemangatku saat bekerja. Ah ya! Pakaianmu untuk runaway nanti juga hampir jadi, kau harus kesana untung fitting lagi Lil."

"Umm.. aku akan bilang Daddy." senyum Aily masih tertahan, menatap Lucy yang juga menatapnya.

Lucy duduk di sebelah Aily, mulai becerita banyak hal, dari pekerjaannya sampai hal-hal yang sama sekali tidak berhubungan dengan dunia permodelan.

Lucy diam-diam melancarkan aksinya, mencari tau apa yang sebenarnya terjadi pada Aily atau.. apa yang sedang Aily sembunyikan. Joel yakin kalau ada sesuatu yang Aily pendam, tapi tidak berani ia kayakan pada Joel, jadi Joel minta bantuan Lucy untuk mencaritau.

Tapi hasilnya masih sama. Lucy menilai Aily masih sama seperti Aily yang biasanya, ceria, riang, manja, menyenangkan saat diajak mengobrol. Tidak ada yang berbeda. Lucy jadi bingung sendiri dimana letak Aily yang katanya agak berbeda? Lucy sama sekali tidak menemukan itu.

"Lucy, aku mau tanya."

"Ya?"

"Apa kau menyesal berpisah dengan Daddy?"

"Tidak. Kenapa? Tumben sekali kau kenanyakan itu."

"Tiba-tiba terlintas di pikiranku. Lalu... apa kau kenal ayahnya Daddy? Maksudku.. apa kau tau tentangnya?"

"Sedikit sih. Joel tidak pernah cerita ya?"

Aily mengangguk pelan, "Ma juga tidak pernah cerita. Yang aku tau, Ma dan ayahnya Daddy bercerai. Hanya sebatas itu."

"Hmm." Lucy menggaruk dagunya, "Kalau tidak salah, Nicholas itu produser film, aku tidak tau banyak sih, karena setelah bercerai dengan Lune, karirnya meredup dan aku tidak pernah mendengar kabarnya lagi. Joel juga tidak pernah membahasnya. Yang aku tau, ia sudah menikah lagi. Itu saja."

"Begitu... aku hanya penasaran. Daddy kan tidak benar-benar yatim-piatu sepertiku, tapi ia sama sekali tidak pernah menemui ayahnya. Apa ia tidak merindukannya atau ya.. semacam itu. Aku saja, kadang masih merindukan ibuku, meski aku sudah lupa wajahnya seperti apa." Aily mendelik, "Yang aku ingat, Suster Cecile bilang, aku sangat mirip dengan ibuku, jadi kalau aku rindu dan ingin mengingatnya, aku bercermin."

dear, Aily (BL 18+) [COMPLETE]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu