Kakiku terasa lemas, aku bahkan hanya bisa melihat punggung nya yang berbalik pergi , aku tidak bisa mencegahnya, aku tidak bisa menghentikan nya , ada apa denganku ?
Duniaku sudah berbalik padanya saat ini, apa yang bisa kulakukan ketika dia pergi...
Zeva tidak bisa berfikir saat ini, wanita itu terlalu shock atas apa yang baru saja terjadi padanya. Bagaimana sekarang ? hanya itu satu satu nya hal yang terlintas di benak nya saat ini.
---
"kim min young , aku tidak pernah tidak mendapatkan apapun yang aku mau, termasuk dirimu ....." ucap haejin sebelum benar benar pergi dari M Construction building.
[ ZEVA POV ]
"ya tuhan . . . apa yang harus kulakukan ? " mungkin aku sudah hampir seratus kali , berjalan bolak balik di depan meja kerjaku. aku tidak dapat menemukan solusi untuk masalahku ini. Bayangan Xavier terus mencul, aku tidak bisa membiarkan terjadi apa apa padanya , atau pada eomma, atau pada perusahaan ini kalau sampai foto foto itu terekspose. apa yang harus kulakukan ? sohyun ah , beritahu aku.
---
"direktur...direktur . . ." suara Rani hampir tidak terdengar olehku karena aku hanya sedang melamun saat ini.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"direktur . . ." ulangnya sambil menyentuh bahuku, membuat kesadaranku pulih. "ya ? " aku mendongak dan menghadapnya. " semua persiapan iklan minggu depan sudah beres, saya hanya ingin menyerahkan ini . . . " ucapnya lirih , menyodorkan sebuah amplop coklat tebal kepadaku. "apa ini ? " tanyaku sebelum membukanya. "petisi ... " raut wajah rani terlihat cemas dan tidak yakin . Aku membuka bungkusan itu dengan cepat dan membaca lembaran tebal didalam nya. sudah kuduga. Dewan direksi akan berusaha menurunkanku dari kursi pemilik M Construction. apa yang harus kulakukan sekarang ? . "kau boleh kembali bekerja , aku akan mengurusnya ran ..." ucapku mengisyaratkan rani untuk segera keluar sebelum aku melakukan panggilan kepada seseorang. "oppa bisakah kita bicara? " tanyaku begitu seseorang diseberang menerima panggilanku. Aku harap ini akan berhasil.
---
Aku melangkahkan kakiku menyusuri jalan setapak bebatuan yang mengarah kedalam rumahku dengan pelan, memikirkan semua yang terjadi seharian ini.
---flashback--- "oppa bisakah kita bicara? " tanyaku ragu. Aku menceritakan semua keadaanku dan terkejut begitu mendengar jawaban dari seberang. "maafkan aku minyoung ssi, aku tidak bisa membantumu.. C Group juga baru saja ditinggal depyonim, aku masih harus berusaha menangani perusahaan ini seperti yang kau mau ... kalau kau sungguh ingin mendengar pemikiranku, aku rasa kau harus menerima tawaran laki-laki itu demi menyelamatkan namamu, keluarga mu bahkan perusahaan mu . . . kalau kau sudah baik baik saja, aku akan menyerahkan C Group padamu, lagi pula ini bukan milikku . . ." jawab hyunwoo oppa membuatku lebih pesimis saat ini. tapi aku mengerti, dia hanya seseorang yang realistis dalam bisnis, dan apa yang dikatakan nya tidak lah salah. ---flashback end---
Aku mengeluarkan ponsel dari tas ku dan menekan sebuah nomor . Dering cukup lama terdengar sampai suara dari seberang menjawab. " bawa surat nya besok, akan ku tanda tangani "ucapku singkat sebelum langsung memutus panggilan sepihak. aku harap ini dapat menyelamatkan semuanya.
[ AUTHOR POV ]
"sedang bicara dengan siapa ?" suarawanita paruh baya itu mengejutkan Zeva. "eomma ..." balasnya lirih. "dimana xavier ?" tanya zeva mengalihkan pembicaraan. "dia baru saja tidur sayang . . . ada apa kau kelihatan lelah " wanita paruh baya yang dipanggilnya eomma itu mengusap pucuk kepala zeva, membuat wanita itu merasa lebih nyaman. "eomma , nanti ... nanti ... kalau ada sesuatu, kalau semisal terjadi sesuatu...aku minta eomma tidak bertanya dan tetap percaya padaku " ucapnya ragu. Wanita di depan nya mengamati wajahnya dengan pandangan bingung dan tidak mengerti, membuar Zeva tersenyum."percaya saja padaku ok " sahutnya lirih yang diikuti anggukan wanita didepan nya.
KEESOKAN HARI NYA
[ ZEVA POV ]
"berikan kontraknya " ucapku datar tanpa melihat wajah laki-laki didepanku. Dengan cepat aku membubuhkan tanda tangan diatas kertas itu setelah selesai membacanya. "ahh pilihan yang bagus , minyoung ah . . . sekarang aku akan mengatur konferensi pers untuk pengumuman pernikahan kita , aku akan memberitahukan padamu kalau semuanya sudah siap sayang" Aku membenci nada Haejin oppa yang dibuat terdengar manis dan lembut. dia laki-laki yang mengerikan. " kau mau kutemani mencari gaun untuk acara konferensi pers nya ?" tanyanya membuatku memasang wajah muak. "pergilah, aku harus kembali bekerja" sahutku sebelum meninggalkan laki-laki itu di ruang kerjaku dan berjalan keluar untuk menghadiri rapat dengan dewan direksi. aku tidak tahu pilihan apa yang baru saja kubuat, apapun itu aku hanya ingin semua nya aman, terutama orang orang didekatku.
