Kakiku terasa lemas, aku bahkan hanya bisa melihat punggung nya yang berbalik pergi , aku tidak bisa mencegahnya, aku tidak bisa menghentikan nya , ada apa denganku ?
Duniaku sudah berbalik padanya saat ini, apa yang bisa kulakukan ketika dia pergi...
" Kenapa lama sekali ? " tanyaku begitu Zeva kembali. Wanita ini langsung berjalan cepat dan melingkarkan lengannya di pinggangku. "ada apa ?" tanyaku cemas. apa terjadi sesuatu dengannya ?Zeva menggeleng. "aku hanya lelah, aku pikir dengan bertemu temanku kami akan membicarakan sesuatu yang menyenangkan, ternyata tidak ... semua terasa rumit... sekarang aku harus berpikir keras.... " ucapnya lirih. "apa ada masalah ? haruskah aku menangani temanmu ?" tanyaku membuat Zeva terkekeh. "ini hanya masalah perempuan , akan kuatasi , aku hanya mencari alasan untuk bisa memelukmu " ucapnya , membuatku tak percaya, wanita ini benar benar berubah. tapi . . . itu lebih baik.
[ ZEVA POV ]
"apa ada masalah ? haruskah aku menangani temanmu ?" tanya Sohyun membuat ku terkekeh. "ini hanya masalah perempuan , akan kuatasi , aku hanya mencari alasan untuk bisa memelukmu " kilahku. Aku tidak bisa mengatakan apapun padanya saat ini, aku tidak tahu bagaimana dia bisa menerimanya nanti. " aku lapar . . . " dustaku, mengalihkan topik. " jadi kau ikut ke kantor , hanya untuk mengganggu suamimu yang sedang bekerja ? "candanya. Aku mengangguk dan menggandengnya pergi dari sana.
---
Sampai kapan aku bisa menyimpan rahasia ini dari Sohyun ? tapi bagaimana bisa kukatakan ? aku takut dia terpukul nanti . Aku takut dia merasa semua orang hanya memanfaatkan dirinya. Apa harus kukatakan ?.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" kau sudah mau tidur ? " tanyaku. Sohyun menutup majalah di tanganya dan mengangguk. " Besok kita ada persidangan , kita harus cepat tidur ..." balasnya merebahkan tubuhnya, aku hanya bisa mengikuti apa yang dilakukan nya saat ini , dan mencoba untuk tidur.
[ AUTHOR POV ]
Zeva dan Sohyun sudah berada di pengadilan demi mengikuti persidangan dengan Haejin, soal kasus ancaman dan pemerasan terhadap Zeva. Wanita itu tampak gugup, meski sudah menggenggam jemari suami nya . Hampir dua jam persidangan itu digelar, dan sesuai rencana semua berjalan dengan baik. Baru saja mereka berjalan keluar dari ruang pengadilan ketika suara haejin menghentikan langkahnya." apa kau pikir aku saja disini yang bersalah ? " laki-laki itu setengah berteriak, membuat Sohyun berbalik dan menatapnya tajam. " apa kau tidak tahu istilah ? terkadang musuh sebenarnya kau cari selama ini didekatmu ? " imbuhnya membuat Sohyun mengepalkan kedua tangan nya, "apa maksudmu ? " ucapnya dingin . Sohyun menatap haejin dengan tatapan yang mengitimidasi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Cha Byung Hyun memilki putra yang lain selain diriku, putra dengan seorang wanita miskin yang dinikahinya sebelum ibuku . . . " Haejin memelankan suaranya, membuat Sohyun tidak sabar. " lantas apa peduliku ? " balas laki-laki itu dingin dan sarkas. Haejin tertawa mendengar balasan sohyun. " Kau memiliki orang orang kompeten, kenapa mencari orang seperti ayahku saja tidak becus ? apa kau tidak pernah berfikir, mungkin orang mu sudah menemukan nya tapi tidak memberitahumu ? " imbuhnya membuat Sohyun semakin frustasi. "apa yang sebenarnya mau kau katakan , dasar bresngsek ! " maki Sohyun dengan suara tertahan. " putra Cha Byung hyun yang lain , dia adalah Lee Hyun Woo.. orang paling setia yang selalu disisimu . . ." kalimat Haejin terasa seperti badai di padang pasir saat ini. " dan dia bersama ayahku saat ini " imbuhnya merebut semua ketenangan.
