Bagian 17 (HAPPY FAMILY)

421 25 1
                                    

[ ZEVA POV ]

" Kau yakin sudah semua ? " tanya Sohyun memeluk pinggangku dari belakang , meletakan wajahnya di cekungan leherku dan menghirupnya lama. " bukankah kau seperti dementor saat ini ?" candaku, membuatnya terkekeh. " aku hanya menikmati aroma mu Mrs. Cha bukan menghisap nya , lagi pula aku sangat tampan, bagaimana bisa kau membandingkan suamimu dengan dementor ? " dengusnya membuatku tertawa. " kau tahu juga ternyata . . " ucapku datar. "aku menyukai film harry potter saat muda dulu, aku dan appa sering menonton nya bersama " jawabnya, ada nada getir setiap kali dia menyebutkan kata appa, aku bisa mengerti. "sudah , bawa keluar sana jangan mengangguku " ucapku memutar tubuh dan menyerahkan beberapa tas tangan kepadanya. Tiba tiba saja dia mengajak kami berpiknik hari ini, membuatku buru buru menyiapkan makanan dan keperluan lain nya.

 Tiba tiba saja dia mengajak kami berpiknik hari ini, membuatku buru buru menyiapkan makanan dan keperluan lain nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku melihat Sohyun yang tengah bermain dengan Xavier, mereka berdua terlihat mirip, terutama saat tertawa. "eomma mau sesuatu ? " tanyaku melihat eomma yang hanya diam dan ikut memandangi mereka berdua sedari tadi. "tidak ada kisah yang begitu sempurna didunia ini, meski kadang seseorang hanya ingin tertawa , tapi terkadang dia harus menangis karena . . ." aku memotong kalimat eomma ku dan melanjutkan kalimat favorit yang diucapkan daddy sejak aku masih kecil itu. " Tidak ada bintang yang bisa selalu bersinar, meski begitu orang seharusnya mencoba untuk tidak takut dalam kegelapan, bukan terbiasa berada di dalam nya..." tambahku, disusul tawa kami berdua. "kalimat favorite daddy . . ." ucapku lirih. "sohyun terlihat baik dan bertanggung jawab, terlepas bagaimanapun kekurangan nya saat bersamamu, tapi eomma menyukai nya " suara eomma membuatku mengalihkan pandangan kembali kearah sohyun yang bermain bersama Xavier dalam gendongan nya. Aku mengangguk, menyetujui kalimat eomma barusan. "bukan kah dia sangat tampan ? " pujiku, membuat eomma memutar matanya. Aku tertawa. "daddy mu juga tampan . . ." balasnya tak mau kalah. Kami berdua tertawa.

----

" Sudah kuduga , kalian membicarakan ketampanan kami berdua . . . " ucap sohyun begitu kembali ke tempat aku dan eomma menunggu mereka "dasar geer , aku bilang putraku ini memang tampan, untuk apa aku memujimu ? " balasku ketus. Tanpa disangkan, Sohyun melayangkan satu kecupan telak di pipiku, membuat wajahku semerah kepiting rebus saat ini. Bagaimana tidak ? dia melakukan nya tepat didepan eomma tanpa rasa malu. " ya... apa yang kau ?" aku menatapnya tajam. "eomma, apa aku tidak boleh melakukan nya ? " runtuknya , dengan nada yang dibuat buat didepan eommaku. laki-laki gila , kenapa dia jadi bertingkah seperti ini.eomma hanya menggeleng menatap kami bergantian. "lakukan apa saja yang kalian mau . . . eomma akan membawa cucu eomma berkeliling saja , sudah sana ... kau bisa menciumi istrimu sampai kulitnya keriput " canda eomma sebelum membawa Xavier pergi dan meninggalkan kami berdua.









[ SOHYUN POV ]

"Minggu depan sidang perdana kasus ancaman dan pemerasan haejin terhadapmu, kita sudah harus kembali ke korea sebelum minggu depan " ucapku mengambang , mengamati langit biru yang sangat cerah hari ini. Aku merasakan Zeva menarik wajahku menghadapnya. " kita pasti akan menghadapinya dengan baik " ucapnya , suaranya terdengar selembut hembusan angin ditelingaku. aku menyukainya. "ahh... aku kira kita akan pindah selama nya disini , waktu pertama kali datang aku sudah menyukai tempat ini . . . " ucapnya meletakan kepala nya di bahuku. " begitukah ? haruskah kita pindah kemari ? , aku mengajakmu kemari untuk berlibur bersama Xavier dan Eomma, tapi ide tinggal disini tidak buruk ... aku hanya perlu membeli mansion baru yang lebih luas . . ."candaku, yang ditanggapi dengan wajah masam nya. " ini sudah cukup, kenapa selalu mansion besar depyonim ? pamer " serunya membuatku terkekeh. "kalau kita benar pindah kesini, aku mau aku yang pilih mansion nya . . . aku tidak mau kastil pilihan mu " runtuknya membuat tawaku semakin mambahana. Aku mengangguk. "baiklah terserah kau saja, kau bosnya sekarang bukan ? kau pemilik M construction dan juga C group . . . " tambahku membuat zeva menegakkan kepalanya dan menatapku tajam. "iya benar, aku belum sempat marah padamu ... bagaimana bisa kau berpura pura meninggal seperti itu hah ? "dengusnya. "aku bahkan merasa sulit menjalani hari-hariku, tega sekali, meninggalkan wasiat segala . . . " runtukknya semakin kesal. "kau marah ?" tanyaku menggodanya.  Zeva menatapku kesal. "maunya sih gitu , tapi tidak bisa " tambahnya dengan raut wajah kesal yang sangat menggemaskan.

 "maunya sih gitu , tapi tidak bisa " tambahnya dengan raut wajah kesal yang sangat menggemaskan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" maafkan aku , aku hanya tidak ingin rencanaku gagal ... aku bahkan tidak tahu paman memiliki putra . . . karena itu aku harus berhati-hati " ucapku membelai lembut pucuk kepalanya. "ah ... kau bisa mengambil kembali wasiatnya kalau begitu kenapa aku harus memiliki perusahaan besar seperti C Group ? itu tidak cocok " Zeva merapikan tempat makanan disampingnya dan memasukan semuanya kedalam kantong yang dia bawa. " itu milikmu, semuanya . . . kau bosnya sekarang, ya ... meski aku tetap CEO nya, tapi kau yang menjadi pemiliknya " ucapku menghentikan aktivitasnya. "ini gila . . . kau pasti sudah cinta mati padaku tuan depyonim " candanya , sebelum kembali berkutat dengan tempat makanan disamping nya. "kau benar , ini tindakan gila " aku menyetujui kalimatnya, membuat Zeva tertawa mendengarnya. Aku memeluk wanita itu dari belakang, membuat dia menghentikan aktivitasnya. "karena itu . . . kau harus membayar tindakan gila ini dengan cukup mahal, tidak ada yang gratis di dunia ini Nyonya . . ." bisiku tepat ditelinganya, membuat Zeva bergidik tak kentara. "jadi ... bagaimana aku harus membalas kebaikan hatimu tuan CEO ? " ucapnya membalikan tubuh dan meninggalkan satu ciuman telak di ceruk leherku, membuatku terkejut, dia tidak biasanya se agresif ini. sial. membuatku sangat menginginkan nya saat ini. " berhenti memikirkan hal yang tidak tidak tuan CEO , cepat kita pulang sudah mulai panas disini " ucapnya dengan tatapan mengejek. Wanita ini selalu membuat hari hariku terasa berarti.

DARK CEO SEASON - 2 (COMPLETED)Where stories live. Discover now