Bagian 21 ( THE TWIST )

410 21 1
                                    

[ ZEVA POV ]

" putra Cha Byung hyun yang lain , dia adalah Lee Hyun Woo.. orang paling setia yang selalu disisimu . . ." kalimat Haejin terasa seperti badai di padang pasir saat ini. " dan dia bersama ayahku saat ini " imbuhnya , membuat suaranya bergema di penjuru ruangan. Sohyun menggertakan giginya, rahangnya mengeras dan dia sedang marah saat ini. Tanpa aba aba Sohyun melayangkan satu tinjunya telak di wajah tampan haejin dan membuat darah segar mengalir pelan dari sudut luka nya.

 Tanpa aba aba Sohyun melayangkan satu tinjunya telak di wajah tampan haejin dan membuat darah segar mengalir pelan dari sudut luka nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" apa kau berharap aku akan marah kepadanya ? orang rendahan sepertimu bahkan tidak pantas menyebut nama nya . . . " Sohyun menepuk pundak laki-laki didepan nya dengan pelan. "kau pasti berharap rencana mu ini akan berhasil . . . maaf karena mengecewakan mu, tapi aku sudah tahu semuanya . . . jadi jangan coba coba menggunakan orang disekelilingku untuk kepentinganmu lagi, atau aku akan membiarkan dirimu berarkhir ditanganku, bukan penjara" imbuhnya sebelum membawaku pergi dari sana.

---

" maafkan aku, apa kau takut ? kau melihatku marah dan memukul seseorang tad ... "aku menghentikan kalimat Sohyun dengan mendaratkan satu kecupan di pipi kirinya, membuatnya terkejut. " kerja bagus oppa " sahutnya membuatnya tersenyum.

---Flashback---
" kau sudah mau tidur ? " tanyaku. Sohyun menutup majalah di tanganya dan mengangguk. " Besok kita ada persidangan , kita harus cepat tidur ..." balasnya merebahkan tubuhnya, aku hanya bisa mengikuti apa yang dilakukan nya saat ini , dan mencoba untuk tidur. Sudah hampir lima belas menit, tapi mataku belum juga bisa terpejam. "oppa ... bisa kita bicara " ucapku lirih, membuat Sohyun seketika terjaga. " hyunwoo oppa, menurutmu dia orang yang bagaimana ? " tanyaku tiba tiba. "kenapa bertanya seperti itu ? " sohyun mencoba memiringkan tubuhku menghadapnya. Kedua manik kami saling bertemu. "bagaimana jika dia sedang dalam masalah ? apa kau akan membantunya ? bagaimana jika dia terlibat hal yang tidak seharusnya dan bisa membuatmu marah ? bagaimana kalau dia . . ." sohyun menatapku tajam , membuatku menggantungkan kalimatku. " jangan berputar-putar, kau tahu aku tidak akan pernah marah padamu atau hyung, ada apa sebenarnya . . . ?" suara bariton nya membuatku ragu untuk memulai kalimatku sendiri. " aku tidak bertemu temanku siang ini, tapi aku bertemu hyun woo oppa... " mulaiku. Sohyun menautkan alisnya. " pada hari kita pergi ke kantor polisi, ajusshi memberiku rekaman cctv siapa saja yang mengunjungi haejin oppa, dan satu satunya yang sering datang hanya hyunwoo oppa, aku mendengarkan pembicaraan mereka . . ." lanjutku semakin ragu untuk meneruskan. " aku mendengar . . . . hyunwoo adalah putra dari pamanmu juga " kalimat itu seperti pukulan telak bagi laki-laki disampingku saat ini. Terkejut, itu pasti yang pertama kali dia rasakan. " aku menyuruh orang untuk menyelidikinya sampai aku menemukan kalau dia sedang bersama pamanmu, dia sudah menemukan nya dan menyembunyikan pamanmu disebuah paviliun tua " imbuhku. Aku bisa melihat mata Sohyun berkilat dan menggelap, dia pasti sangat marah saat ini. "tapi ...." aku menggantungkan kalimatku. " aku menemuinya , dan menanyakan langsung padanya apa yang terjadi, aku juga takut kalau saat itu aku mendapatkan jawaban paling buruk yang tidak ingin kudengar . . ." lanjutku. " tapi ..., dia tidak seperti itu... seperti dugaanku dia tidak melakukan itu karena dia mau,
-- Kau sudah tahu rupanya, itu benar . . . aku memang menyembunyikan laki-laki itu, aku tidak bisa membawanya , aku tidak.. bukan tapi aku belum bisa menyerahkan nya sekarang pada sohyun, aku belum menemukan keberanian tentang hal yang bisa saja diungkapnya saat bertemu sohyun nanti. . . bahwa aku juga putra nya , putra dari laki-laki biadab yang sudah menyiksa kedua orang tua anak laki-laki malang itu, aku malu, aku takut. . . aku hanya lahir dari wanita miskin yang ditinggalkan olehnya, dia bahkan tidak tahu ketika aku lahir, ibuku membesarkan aku sendirian , menanggung semua rasa sakit karena ditinggalkan suaminya menikah dengan wanita kaya , saat itu aku ada disana . . . saat kejadian mengerikan itu , aku baru saja pulang sekolah , aku ingin melihat dimana ayahku bekerja dan tinggal jadi aku mencoba mencari tahu, aku melihat dia masuk kesebuah rumah, dan aku mengikutinya ... tapi apa yang kulihat ? dia memerintahkan beberapa orang menyiksa seorang laki-laki dan perempuan, dengan tega dia menyaksikan semua itu , aku takut... untuk pertama kalinya dalam hidup aku merasa takut, aku takut sifat buruknya akan menular padaku, aku merasa bersalah. Aku mengetahui bahwa orang yang dibunuh itu memeiliki penerus setelah beberapa tahun kemudian . . . rasa bersalah itu masih ada dan masih sangat membekas , bagaimana bisa aku diam saja ? laki-laki itu yang melakukan kesalahan, meski begitu dia masih ayahku bukan ? aku bekerja untuk depyonim bertahun tahun, menjaganya, dan selalu disisinya untuk mengurangi rasa bersalah yang sudah terlajur tertanam dalam batinku. . . sampai anak itu muncul, park hae jin .... dan merusak semua rencanaku, dia ingin aku menyembunyikan cha byung hyun sebagai ganti dia tidak akan mengatakan siapa sebenarnya diriku pada depyoonim, aku tidak punya pilihan... karena bagaimanapun aku tidak memiliki kemampuan untuk mengakuinya didepan laki-laki yang bertahun-tahun sudah kuanggap seperti adikku sendiri . . . --
aku mengulangi semua kalimat yang kudengar dari hyunwoo oppa saat kami bertemu dan merasa lega karena berhasil mengutarakan semuanya kepada sohyun. Aku menatap sohyun yang mulai berkaca-kaca. dia terluka ? kecewa ? marah ? aku bahkan tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan nya saat ini. Aku membawa laki-laki itu kedalam pelukan ku dan berpura-pura tidak mendengar tangisan nya malam ini.
---Flashback end---



" haruskah kita berikan sedikit pukulan terhadap laki-laki itu sekarang ? " tanya sohyun membuatku terkekeh. Aku tahu yang dia maksud hanya ingin memberi pelajaran kecil pada hyung yang juga sangat disayanginya itu. Aku mengangguk dan menyetujui idenya. "kita harus pergi ke persembunyian cha byung hyun kalau begitu " ucapku antusias.











[ SOHYUN POV ]

Hyung, bagaimana bisa kau melakukan apapun semaumu seperti ini ? lihat saja nanti. batinku. Aku menggandeng Zeva memasuki paviliun yang dia maksud dan menemukan hyung disana bersama laki-laki brengsek itu. "wah... wah .. wah.. sepertinya aku sedang mengganggu saat ini . . . " ucapku berusaha terdengar santai. Aku bisa melihat keterkejutan dari mereka berdua atas kedatangan kami. "sungguh pertemuan anak dan ayah yang mengharukan " imbuhku skeptis.

Aku menatap Cha byung hyun dengan pandangan yang menintimidasi , detik berikutnya beberapa polisi yang datang bersama kami masuk dan membawanya pergi dari hadapanku.

" depyonim.... " hyung menatapku ragu, ada rasa cemas bercampur takut dalam pandangannya. " KENAPA HYUNG MELAKUKAN INI . . . ??!! " teriaku melayangkan satu pukulan telak kearahnya.

 ??!! " teriaku melayangkan satu pukulan telak kearahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DARK CEO SEASON - 2 (COMPLETED)Where stories live. Discover now