06

191 79 37
                                    

Beberapa browser dari beberapa SMP favorite berserekan di tengah rumah dengan seorang gadis mungil yang kini tengah duduk di bawah sofa sambil menyandarkan punggungnya ke sofa, Somi_pelaku kekacawan_itu menghembuskan napasnya.

Sebentar lagi Ujian Nasional, dan Somi harus memilih akan meneruskan sekolah kemana, padahal Somi sudah bilang dengan lantang kalau dia mau masuk sekolah Jeka, tapi Ibunya terus saja bilang karna Somi harus memikirkannya matang-matang.

Gadis itu meraih keripik kentang dari kaleng di pangkuannya sebelum akhirnya mencoret salah satu nama sekolah dalam daftar, sekolah yang akan dimasuki Somi.

"Bunda! Somi mau masuk sekolah my baby Jeka!" Pekik Somi sambil menggeser browser dimeja, terlalu pusing memilih, lebih baik meja itu diisi kaleng keripik kentang yang sejak tadi ia makan.

"Adek! pilih dulu yang bener, jangan cuman gara-gara ada Jeka, kamu jadi mau masuk sekolah Albans Shool! " Pekik Bunda gak kalah kencengnya dari dapur, Bunda lagi bikin pudding soalnya.

Sedangkan Somi, dia malah manyun, kesel sama Bunda, katanya suruh milih, di saat udah milih malah disuruh pikirin bener-bener, Bunda maunya apasih?" Ih, kan ada Abang juga di Albans!" Pekik Somi yang malah di bales, "terserah akh! kaya Abang mau aja Bunda titipin kamu!" Bundanya bener-bener deh.

"Apaannih, bawa-bawa gua," Ucap Saga seperti hantu karna tiba-tiba muncul dari balik kursi, sambil ngelempar jaket kulitnya asal, ngambil tempat di samping Somi sambil nyomot keripik kentang Somi yang tentu dapat protes keras dari the Queens of pelit_yang tentunya siapa lagi kalau bukan Somi_'.

"Aduh! maap-maap jangan di cubit aduh!" Pekik Saga sambil terus mencoba menangkis cubitan maut Somi, aduh Somi ini Saga cuman minta satu tapi reaksinya malah kaya Saga nyuri keripik kentang sama pabriknya aja.

"Somi stop! padahal gue ada info penting," Ucap Saga yang masih terus coba nangkis cubitan Somi, "tapi kalau lu masih nyubit gua, kayanya gak jadi."

Somi ngehela napas berat, sambil pijit jidatnya, sok pusing kaya orang yang lagi mikirin hutang indonesia yang udah bejibun sama negara luar, "yaudah, apa?" Kalau infonya gak penting atau menarik, awas aja.

Saat itu Saga langsung semangat, tapi langsung luntur pas inget apa yang mau dia omongin, "Jeka sakit."

Somi gak langsung percaya dong, apa-apaan? gak ada dasar, lagian kemarin Jekakan baru jalan-jalan sama Somi, masih sempet ngegembel pula.

Tapi setelah itu Saga nambahin, "dia ikutan tauran lagi."

*****

Somi datang kerumah Jeka dan langsung disambut sama muka bonyok Jeka, mau marah, tapi kasian, akhirnya berakhir dengan Somi yang duduk sama Jeka di ruang tengah, luka Jeka udah di obatin omong-omong sama ibunya.

Jadi jangan harap ada adegan romantis dimana Jeka yang diobatin somi, lagian nantinya bukannya sembuh malah makin bonyok.

"Ulangi lagi Papih," Ucap Somi sambil nyuapin snacknya, jadi ceritanya sekarang somi sama Jeka lagi nonton film titanic, taukok Somi gak boleh nonton,jadi Jeka suka skip tiap ada adegan dewasa.

Mereka duduk di karpet sementara badan nyender ke sofa. Di karpet itu sudah tersedia dua kotak susu, popcorn, snack, remote TV, dan beberapa keping DVD, Somi menambahkan keripik kentang, iya bekas dimakan Somi pas di rumah.

"Ke adegan mana?"

"Dari yang Rose berusaha ngelepas borgol Jack."

"Tapikan tadi udah dari bagian itu."

"Ih, Mamihkan mau lagi, nurut aja apa susahnya sih? lagi sakit juga tapi banyak omong!"

Jeka mendesah, dari tadi tangan kananya megang remote TV, sudah dua kali Somi minta ulang adegan, pertama, adegan Rose tengah di lukis Jack, ke dua, adegan Rose melepas borgol Jack, sekarang kembali ke adegan kedua lagi.

Padahalkan tangan kanannya ini lagi sakit, karna kena pukul,-aduh Somi ini gak ngerti baget.

"Lihat Papih! airnya udah mau nenggelamin mereka!" Teriak Somi histeris.

"CEPET, IH, CEPET!"

"AH, KENAPA PINTUNYA HARUS DI GEMBOK?!"

"PAPI SEKOCINYA! SECOCINYA GAK CUKUP!"

"ROSE, GUE KESEL SAMA LO!"

"GESER DIKIT ELAH ROSE, BIARIN JACK NAIK JANGAN CUMAN MEGANG TANGANNYA!."

"YA ALLAH, JACK BAKAL TENGGELAM."

"Jack kedinginan Papih ih kasihan."

"JACK JANGAN MATI, JACK JANGAN MATI, JACK JANGAN MA---."

"JAAAAAAACK."

Ya begitulah teriakan Somi selama adegan dramatis itu berlangsung, film usai dan tangis Somi semakin pecah.

"Shhh, sudah ya Somi, sudah, ini cuman film."

"Tapi gue mau seseorang berkorban buat gue kaya Jack! gue mau kesetiaan Jack!"

Kodenih?

Jekasih orangnya pekaan,tapi sekarang dia lagi males peka, badannya lagi pada sakit jadi gak ada peka-pekaan.

"Jadi lo mau jadi Rosenya?"

"Gak mau!" Somi ngomong sambil natap Jeka dengan mata yang belinang.

Sebenernya Jeka males tebak-tebakan, dia bukan Roy kiosi, tapi dia tau tatapan sedih Somi bukan karna filmnya.

Tapi sesuatu yang lain.

Tatapan sedih Somi sama seperti saat Ayah Somi meninggal, begitu menyiratkan akan luka yang dalam.

Tapi kenapa.

Maka Jeka bertanya, "kenapa?"

Dan ini jawabannya.

"Karna gue gak mau berkhianat, berkhianat pada orang yang cinta gue."

"Seperti Rose pada Cal?"

"Iya seperti Rose pada Cal."

Sekarang Jeka mengerti kemana arah pembicaraan ini.

Somi menyindir dirinya.

Dan Jeka terlampau tau itu.

"Tidak bisakan Rose bicara baik-baik pada cal bahwa ia mencintai orang lain?"

Dan Somi menangis lagi.

"Som, kok nangis lagi?"

"Filmnya sedih banget."

Oke, bagaimanapun Jeka tetap akan mencintai Somi, iya dia mencintai Somi dengan segala kedramatisannya, dan untuk setia mungkin?

Suatu saat nanti Jeka akan mencoba.

Tapi sekarang ia harus menghentikan bayi besar ini dulu untuk berhenti menangis.

Dan sebenernya yang sakit itu siapa? kok jadi Jeka yang ngurusin Somi?[]

Jekasomi Where stories live. Discover now