017

112 37 27
                                    

Hela napas terdengar dari gadis hiperaktif itu.Tak mengubris omelan panjang lebar yang bersahut sahutan.Bosan.Lelah sudah mendengar gadis di sampingnya terus mencerocoh satu hal yang sama.

"Som,lo gak mungkin diem begini terus,astaga.Lo harus gerak!.Do somethin!".Lisa  dengan hela napas entah yang kesekian kali mencak rambutnya kasar."Seenggaknya lo chet dia gitu,kek!,kasih tau jangan terlalu deket sama cewek lain".

Somi hanya tersenyum masam,melihat Jeka.Kesayangannya,di meja seberang kantin tengah duduk manis dengan beberapa anak-anak eskul basket,dan seorang kakak kelas cantik yang cukup di kenal murid kelas tujuh seperti Somi.Sudah sejak sejam tadi Somi perhatikan dengan tatapan yang tak sedetikpun teralihkan paras tampan yang tengah tersenyum tipis pada kakak kelas yang mengajaknya bicara.

Hela napas kasar,Somi menyesap es campurnya sedikit."Gak usah".Jawabnya sambil mencongkel satu agar-agar dari gelasnya.

Lisa tidak tau saja kalau Somi sekarang sedang menekan cemburunya,apalagi jiwa-jiwa bucinnya yang sekarang ingin sekari mencabik wajah Jeka yang sekarang sedang sok ganteng_menurutnya_dan mencakar-cakar wajah kakak kelas yang sekarang tak kalah sok cantik.

Tapi sekelebat ingatan tentang percakapan Saga dan Jeka tempo hari berputar di kepala Somi bagai kaset rusak.Yang membuat Somi yang biasanya bar-bar kini hanya terdiam dengan segelas es campur dan teman berisiknya.

Cewek posesif ya?,jujur gue gak suka saga,cewek kaya gitu ribet taugak?,secara gak langsung mereka itu gak percaya sama kita,dan cewek kaya gitu ngekang,sedangkan lo tau ga,gue gak suka di kekang.

Gitu selebihnya ucapan Jeka yang Somi tak sengaja dengar saat lewat dari kamar abangnya yang sedang main game bareng Jeka.

Disaat Somi yang sedang sibuk merenung,teman disampingnya malah sudah meradang."GAK USAH?!,ALESAN NAON ETA?!,SIA BELEGUG ATAU BODO?!".Teriak Lisa yang membuat Somi gedeg,perpaduan antara si berisik Lisa sama bahasa sundanya itu mantap.Buru-buru Lisa menyambar segelas es teh manis yang barusan ia beli,seret tenggorokannya,rasanya dia mau nyakar orang kalau kesel.

"Ya,iya,gak usah".kata Somi,"gue itu percaya sama papih Jeka,kalau gue gak percaya sama dia,buat apa kita jalanin hubungan ini coba,Lisaku sayang suatu hubungan itu di pondasi oleh saling percaya kalau pondasinya aja rusak gimana jadinya sebuah hubungan?".Ucap Somi yang membuat Lisa terenyuh,ternyata sahabat seper-bucinannya ini bisa bijak juga."Lis coba lo liat bandana ini".lanjutnya sambil menyentil bandana kelinci di kepalanya membuat Lisa mengernyit heran.

"Kenapa?".tanyanya.

Dan ini jawabannya.

"bandana kelinci ini ladar cinta antara gue sama Papih,jadi kalau Papih selingkuh,ladar kelinci ini bakal berbisik ke selaput otak kiri kanan gue ngasih tau kalau dia selingkuh.Yang ngebuat partikel-partikel bucin dalam nadi gue bangun yang membuat kaki gue berjalan sendiri terus nabok wajah ganteng papih kesayangan gue,dan lo liat sendirikan,bandana gue adem ayem gini?".

Anjir!.Teman seperjuangannya ini kayanya emang kebanyakan ngemil micin deh,bodohnya sudah melampaui jagad raya soalnya.

Nyesel Lisa pernah tersentuh.

Tak tahan,Lisa dengan kasar menjambak rambut Somi,menariknya kuat hingga Somi merasa rambutnya yang hitam lebat,yang sudah cocok di jadikan model iklan Sampo di Tv itu akan segera lepas dari akarnya."BAJING!.Goblok banget otak lo gak bisa mikir atau gimana?".

Mulut kasar lisa dan sikap barbarnya.

Memang kombinasi yang pas dengan Somi yang sikapnnya aneh dan tak kalah barbar.

"Sakit.Bangsat!.Ah!,astagfirullah,kan gue jadi ikutan ngomong kasar".Sakitnya memang tak melebihi sakit hatinya yang melihat Jeka di dekati Cewek lain.Tapi tetep aja sakit!.

Jekasomi Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu