09

158 69 53
                                    

Anak siapa ini????:>

Tadi author nemu di sisi jalan,kasian habis berantem sama anak anjing lewat:(

Tadi author nemu di sisi jalan,kasian habis berantem sama anak anjing lewat:(

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Uhe,happy reading!

.

.


Tas baru.

Ceklis.

Nyoba seragam sekolah.

Ceklis.

Sepatu baru.

Ceklis.

Wah, rasanya Somi sudah lebih dari siap menghadapi masa SMP,  walaupun besok baru mos, yang artinya Somi belum memakai barang-barang yang baru beberapa menit dia coba itu, tapi kenyataan bahwa Somi sudah lebih dari bahagia menanti hari esok tak dapat di pungkiri.

Gadis dengan bandana kelinci itu melipatkakinya di sofa, menyandarkan tubuhnya pada sosok kakaknya yang kini tengah memainkan handphonenya dengan mata sayu mengantuknya_ciri khas Saga sekali kalau baru pulang sekolah dengan kantuk beratnya.

"Pusing gua sama pacar lu, ini dia dari tadi marah-marah mulu, ambil," Decak Saga sambil menyerahkan hanphonenya dengan matanya sudah memerah_mungkin hanya dengan memberi bantal pada pria itu pria itu sudah terlelap lagi_ kearah Somi yang menautkan halisnya heran.

"Apaan sih bang?"

"Ambil pacar lu telpon."

Maka dengan senyum bertengger cerah membentang_saking cerahnya mungkin kalian bisa melihat bibit bunga matahari di wajahnya_Somi meraih handphone Saga, menempelkannya pada kupingnya sebelum kembali melengkungkan bibirnya, berdecak malas saat yang ia dapati hanya suara Jeka yang sedang menggerutu.

"Apaansih?!" Decak Somi, memotong Jeka yang sedang menggerutu.

"Somi, lo kok jahil bangetsih?" Ucap pria di sebrang sana yang tak lain Jeka dengan hembusan napas kasarnya, suaranya sudah menggambarkan rasa putus asa yang gamblang membuat Somi diam-diam terkikik bahagia di buatnya.

"Jahil apanya, papih?" Ucap Somi dengan suara menjengkelkannya membuat Jeka yang sudah putus asa di sana mengurut keningnya pusing.

"Somi gak usah sok polos, ban motor gue kempes, lo kan yang kempesin?"

"Iya."

Kalian bisa hitung, hanya satu kata tapi itu sudah benar-benar membuat Jeka seakan bisa serangan jantung seketika di sebrang sana.

Masalahnya Somi mengatakan itu dengan sangat ringannya, padahal di sini (di rumah Jeka), Jeka tengah kelabakan karna ban motornya yang sudah kempes, padahal dia harus pergi rapat.

Ingin rasanya Jeka melempar Somi ke sungai dengan arus besar agar nanti saat Jeka melempar Somi gadis itu langsung terbawa arus, jika bisa.

Jekasomi Where stories live. Discover now