Duduk di singgasana dan berdagelan ria, tetaskan hukum pesanan kapitalis yang menjerat rakyat hingga menangis.
Langkah menuntut disembah, sabda susah dipercaya. Syahwat partai ditunaikan, suara rakyat ramai dimasabodokan.
Giat membangun peradaban untuk kapitalis, rajin melahirkan perbiadaban untuk rakyat yang sakit meringis. Negeri milik sanak famili, suka-suka penguasa sendiri.
Naik-naik sembako. Tinggi-tinggi tarif listrik. Membumbung biaya sehat. Mengangkasa harga bahan bakar. Alam digadai. Buruh dibantai. Petani dan nelayan dikasih abai.
Tunduk ke Rahwana, menanduk ke jelata. Negeri milik sanak famili, suka-suka berkorupsi. Rakyat sakit menjerit, pemodal untung melejit.
Terima kado untuk Bapak semua, sebuah mosi tidak percaya atas kinerja yang payah dari segenap rakyat Indonesia.
XV/II/MMXX
