Gerilyalah Kata-Kata

25 5 0
                                    

Jangan pura-pura pikun, Tuan. Saya Udin, wartawan yang kalian bunuh karena mengimani kebenaran. Di negeri yang katanya berhak asasi, saya dilebamkan, dipaksa mati.
         
Tulang punggung kata-kataku terlampau keras membungkuk kepada peradaban yang dipersalinkan kongsi busuk.
        
Tanah air dan rakyat diisap, menggemukkan diri. Republik penuh borok. Sembunyikan sekarat agar badan dan kerabat tak sekarat.
       
        
Jangan bersandiwara amnesia, Tuan. Saya Udin, wartawan yang badannya kalian derma dera, dicabut paksa nyawa. Negara miskin norma.
      
Ragaku remuk dipalu karena kata-kataku menguak borok busuk menggerogoti tubuh republik. Lantas kehidupan tak lagi dalam milik. Kebenaran dicincang pelik.
       
Mempersalinkan kebenaran di peradaban kikir kemanusiaan adalah alasan tubuh dilebamkan oleh kepengecutan. Kata-kataku dibuat biru. Pilu dan kelu.
    
       
Jangan pura-pura lupa, Tuan. Saya Udin, wartawan yang engkau lebam dan usaikan karena mengimani kebenaran belum sama sekali mencicip keadilan.
       
        
       
    
      
    
    
     
XIV/V/MMXX

Abad Inersia RayaWhere stories live. Discover now