Peluru Untuk Trisakti

29 5 0
                                    

Sangkanya dengan peluru yang menghujani almamater, merubuhkan tubh teman kami dan membuat banyak darah tercecer, gerilya kami akan mengencer. Perlawanan kami akan demisioner.
       
Jelas perjuangan menolak padam. Tidak peduli badan menjadi medan hantam dan sekujur dirajah lebam. Menjadi tumbal atas runtuhnya tangan besi kejam dan binal. Peluru tidak menjadikan perlawanan kami mengabu dan meragu.
         
Pikirnya dengan membuas di dalam kampus, hancurkan semua, teror banyak mahasiswa maka perlawanan kami akan tergerus, menguap ke udara, dan dilupa banyak manusia.
       
Jelas perjuangan menolak mati. Gerilya beregenerasi. Dari satu kepala ke kepala lain. Sepakag menjemput reformasi. Demi kemanusiaan dan keadilan abadi. Tentu peluru tidak menjadikan Trisakti takut dan membisu.
       
Bunga tumbuh dari mesiu dan selongsong peluru yang ditinggalkan. Perlawanan kami menolak dimatikan.
        
       
       
        
        
        
        
XII/V/MMXX

Abad Inersia RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang